Sepuluh✅

66.1K 2.7K 45
                                    

Dalam beberapa hari terakhir ini. Baik zeyan maupun Aviela merasa jika mereka sudah sedikit lebih dekat.

Di satu sisi Aviela merasakan kebahagiaan kala ada seseorang yang betul betul tulus menyayangi nya.

Namun di sisi lain, ia terkadang merasa takut jika ia tidak bisa membalas apa yang telah di berikan zeyan untuknya.

Sekarang ini. Ia bersama dua sahabatnya sedang berada di sebuah cafe. Tiga gelas Milk Shake sudah di sajikan di atas meja.

"Lo mau ngomong apa Vi?" Qila meminum sedikit Milk Shake nya dengan terus menatap Aviela.

"Pliss Avi nungguin sesuatu yang gak pasti itu gak enak" sindy berujar kesal.

Mereka bertiga telah duduk di sana
45 menit yang lalu. Aviela menyuruh mereka berdua untuk ke sana karena ia ingin menjelaskan sesuatu.

"Tapi gue mohon kalian jangan marah sama gue kalo kalian tau hal ini" Aviela menatap sahabatnya memohon.

Qila mengekspresikan muka serius nya " eh ini sebenarnya kenapa sih? Kenapa gue sama sindy harus marah coba?" Tanya nya.

"Vi jujur ya kalo misalnya Lo ada sesuatu yang Lo sembunyiin dari kita, gue harap gue dengar penjelasannya dari Lo langsung jangan sampe gue tau dari mulut orang lain" sindy berujar serius.

Aviela mengangguk kepalanya
" Gue udah nikah dan gue minta maaf karena gak pernah ngasih tau ini ke kalian" ia memejamkan matanya siap menerima respon baik atau sebaliknya dari sahabatnya.

"Kita udah tau"

Aviela membulat sempurna saat Sindy melontarkan jawaban itu.

"Rafi udah kasih tau gue dan gue juga udah bilang ke Qila" sindy menjawab kebingungan Aviela.

"Sebenarnya gue sedikit kecewa tapi gue percaya dan berpikir kalo Lo pasti bakal ngasih tau kita, gue ngerti kalo Lo kemaren emang belum siap buat jelasin itu" Qila berkata lembut yang membuat Aviela merasa sangat bersalah kepada sahabatnya itu.

"Sorry gue udah nutupin ini dari kalian" sesal gadis itu.

Sindy mengangguk"Sans aja kita gak marah sama Lo kita ngerti posisi Lo kemaren"

"Dan Lo nikah sama zeyan? Uh gak bisa berantem lagi dong?" Lanjut sindy mengejek. Aviela hanya mengerucutkan bibirnya kesal.

Aviela merentangkan tangannya untuk memeluk kedua sahabatnya itu tanpa mempedulikan tatapan mata para pengunjung cafe ke arah mereka.

Ia lega setelah semua ini selesai tanpa ada yang di sembunyikan nya lagi dari dua orang yang selalu ada untuknya.

•••

"Yan Lo sama Aviela serius gak sih?"

Pertanyaan yang di lontarkan Alfa membuat zeyan melihat ke arahnya
"Ya gitu"

"Gitu gimana sih njirr" kesal Rafi yang selama ini melihat hubungan zeyan dan Aviela hanya begitu begitu saja.

"Gue sama dia biasa aja, saat gue udah coba buat perhatian sama dia, dia malah gitu gitu aja ke gue" jelas zeyan

Alfa menarik nafasnya "nih ya gue kasih tau. Lo tuh harus pastiin kalo Lo betul sayang sama Aviela"

"Gue harus pastiin gimana lagi? Dia Nerima gue atas dasar perjodohan. Kalo dia emang gak punya perasaan ke gue ya gue harus apa" zeyan menenggelamkan wajah nya ke bantal.

Mereka sekarang sedang berada di rumah Alfa. Lebih tepatnya di kamar Alfa.

"Coba deh Lo ajak ngomong serius sama Aviela. Lo ungkapin semua perasaan Lo dan Lo tanyain perasaan dia ke Lo dengan baik-baik" tutur bijak Rafi.

My Bad Husband [Completed] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang