32

3.5K 372 5
                                    

Hari demi hari Jisoo tampak semakin akrab dengan Tante Manoban, mereka terlihat sering mengerjakan pekerjaan rumah bersama.

Tak jarang pula mereka sering menghabiskan waktu bersama seperti menonton drama, memasak, berbelanja, bahkan jalan-jalan. Melihat kondisi adik-adik Jisoo yang semakin sibuk dengan kepentingan masing-masing menjadikannya tak ada pilihan lain untuk menjauhi ibu tirinya itu.

Toh selama ini yang ia rasakan juga ibu tirinya itu memberi perasaan sayang dan tulus terhadap dirinya.

Rasa penasaran terhadap kecurigaannya kepada Nyonya Manoban itu semakin memudar.

Namun rasa penasaran terhadap adik-adiknya yang masih belum mau menerima ibu tirinya itu masih bersarang dipikirannya.

Ia masih belum menemukan jawaban yang sebenarnya. Jika Tante Manoban itu jahat, buktinya sudah beberapa lama tinggal bersama Jisoo tidak menemukan kejanggalan atau kenegatifan pada ibu tirinya itu. Jutru Jisoo menemukan besarnya kepedulian serta kasih sayang ibu tirinya itu terhadap keluarganya.
Ia tidak pernah membeda-bedakan anak tiri atau anak kandungnya. Baginya semua sama.

Jisoo termenung duduk di depan televisi yang menyala, hari sudah hampir larut malam, namun satu pun anggota keluarganya masih belum ada yang pulang ke rumah, termasuk ibu tiri kesayangannya.

Sudah berapa jam ia diam dan berkutat pada pikirannya, bahkan ia hampir lupa tentang fokusnya pada kesembuhan kepulihan memori otaknya, yang ia pikirkan justru konflik ibu tiri dengan adik-adiknya.

Bobby yang sering menjadi tempat curahan hatinya pun sudah sering mengingatkan untuk tidak memikirkan hal-hal yang tidak penting.

Namun Jisoo adalah Jisoo. Meskipun ingatannya belum pulih, namun figur sebagai kakak tetap melekat dalam dirinya.

Keluarga tetap menjadi utama baginya.

🖤🖤🖤🖤

Yaelah Jis, masih aja.

RESET [BLACKPINK]Where stories live. Discover now