21

5.6K 730 43
                                    

Seorang laki-laki dengan seragam office boy terlihat berjalan dengan mendorong troli berisi tong sampah, ia memasuki ruangan karyawan dengan sapu dan keranjang sampah ditangannya.

"Permisi," Laki-laki yang mengenakan topi serta masker itu meminta izin salah satu karyawan yang sedang duduk untuk membersihkan mejanya.

Ia berjalan berkeliling ruangan yang cukup luas itu, jangan ditanya apa yang sedang dilakukan laki-laki berusia dua puluh dua tahun itu sudah pasti ia sedang melakukan sebuah penyamaran.

Bambam selalu tanggap dengan kesempatan dalam kesempitan yang ada. Tangannya menyaut sebuah kartu identitas karyawan yang tergeletak disalah satu meja yang sedang dibersihkannya, dilemparkannya kartu identitas itu ke dalam keranjang sampah.

Kembali ia membersihkan beberapa meja dan berjalan santai meninggalkan ruangan.

Dengan cepat laki-laki yang pekerjaannya tak jauh berbeda dari Lisa itu mampu bekerja dengan cakap.

Bambam mengganti pakaiannya dengan pegawai kantoran, ia melepas masker, topi, dan kaca mata yang sebelumnya dikenakan.

Ia melangkah santai menuju ruang penyimpanan data perusahaan. Inilah tujuan utamanya datang kemari.

Dengan keahliannya itu, butuh beberapa menit ia sudah berada diruangan yang dipenuhi alat-alat pengendali sistem. Dengan rak-rak membentuk lorong setinggi hampir tiga meter itu benar-benar dipenuhi oleh monitor dan kabel-kabel.

Bambam sedikit bingung dengan banyaknya monitor yang serupa, ia tak boleh salah monitor untuk meretas mengambil data-data yang dibutuhkannya.

Kakinya melangkah pelan menuju lorong kedua, matanya dengan awas mengamati kode-kode yang sebelumnya yang sudah disebutkan oleh Lisa.

Bambam berhenti pada salah satu rak yang menunjukan kode yang dicarinya. Dengan siggap ia menancapkan kabel usb dari salah satu monitor menuju ponselnya.

"Ready," Kata Bambam pelan, ia berbicara lewat jam tangannya.

"Okay," Kata Lisa diseberang sana yang siap meretas data-data milik perusahaan Hyun Sik, "Nah sip ketemu,"

Bambam dengan mata tajamnya masih mengawasi keadaan di sekitarnya.

Layar ponselnya masih menunjukan processing.

"Lama nggak Lis?" Tanya Bambam.

"Udah tujuh puluh persen," Jawab Lisa.

Ruangan yang ia masuki itu saat ini sedang tidak ada orang satupun, ruangan itu benar-benar penuh oleh komputer dan monitor-monitor beserta tombol-tombol pengendali lainnya.

Diluar ruangan itu ada sebuah ruangan lagi tempat karyawan yang bertugas di bidang sistem pengendali. Sehingga tempat ini pun sebenarnya area terlarang untuk dimasuki selain karyawan yang bertugas di bidangnya, tidak bisa sembarang orang yang bisa masuk.

Namun berbeda dengan Bambam yang mampu mencuri kartu identitas karyawan itu hingga mampu menerobos masuk tanpa mencuri perhatian.

"Finish," Ucap Lisa.

Bambam segera mencabut kabel usb itu dan memasukan beserta ponselnya kedalam sakunya.

Namun sedetik setelah ia mencabut, alarm didalam kantor tersebut terdengar. Beberapa karyawan tersentak, mereka merasa ada yang tidak beres.

Bambam dengan lincahnya keluar tanpa mencuri perhatian yang lain. Ia berhasil keluar dari ruangan yang bisa saja membuatnya mati jika saja ketahuan.

Ia berjalan santai menuju mesin minuman kaleng.

Lantas ia duduk menikmati minuman soda sembari melihat beberapa karyawan panik berlarian memberitahu bahwa data perusahaan telah dicuri.

Yahh.

Tugas Bambam untuk mecuri data siapa saja yang telah bertransaksi sebagai pembeli ganja telah selesai.

🖤🖤🖤🖤

Mantul?

RESET [BLACKPINK]Where stories live. Discover now