13

7.4K 976 33
                                    

"Ini sofa," Ucap perempuan berkaus merah, tangannya menyentuh permukaan benda tersebut, "Tempat biasa duduk sambil kumpul nonton tv,"

Ia mengulang-ngulang kalimatnya, wajahnya yang polos itu sedang berusaha mengingat lewat benda-benda yang ada di sekitarnya.

"Di sofa itu kita biasanya nonton bareng kak, nonton film, drama, kartun," Jelas Rose yang duduk memperhatikan di meja makan dapur, "Kak Jisoo paling suka kalau genrenya romance, sama komedi, di tempat itu juga biasanya kita sering ngobrol dan bercanda bareng,"

Jisoo hanya diam mendengarkan sembari mengingat, lantas dia menggeleng.

"Nggak inget ya kak?

"Maaf ya,"

Rose mendengus, "Ya udah deh, pelan-pelan aja,"

"Nanti pasti aku ingat kok," Ucap Jisoo, ia kembali melanjutkan mengingat barang-barang lainnya yang ada di dalam rumah.

Rose yang mendampingi hanya duduk mengamati dari meja dapur, jujur saja ia merasa iba dengan kondisi kakaknya sekarang. Jisoo benar-benar sudah lupa dengan semuanya, ingatannya dengan keluarga dan teman-teman sama sekali tidak berbekas.

Hal inilah yang sedang diperjuangkannya saat ini untuk sedikit demi sedikit kembali merekam memorinya, siapa tau ada secercah ingatan yang kembali dan menjadi sebuah awal untuk ingatan-ingatannya yang lain.

"Ros, ini siapa?" Jisoo menyentuh sebuah pigura foto yang berdiri pada sebuah rak buku.

Rose yang terpanggil segera beranjak, ia berjalan menghampiri.

"Ini mama, kalau ini papa," Jawab Rose sembari menunjuk dua orang yang sedang tersenyum dalam foto itu.

"Ini?" Jisoo menunjuk tiga orang anak yang juga ada dalam foto tersebut, tiga orang anak yang berdiri di depan orang tuanya sambil unjuk gigi, "Kita?"

Rose mengangguk.

"Ini Kak Jisoo," Rose menunjuk dari pojok kiri, "Ini aku, kalau ini Kak Jennie,"

Jisoo mengangguk, menyoba mengingatnya.

"Kalau lihat foto ini, jadi kangen kita yang dulu,"

Jisoo mengernyit, tak paham.

"Keadaan keluarga kita sekarang udah beda sama foto ini," Rose tersenyum, "Foto ini cuma sisa kenangan, bukti kalau keluarga kita juga pernah harmonis, pernah bahagia,"

"Memangnya sekarang kenapa Ros?" Tanyanya, "Trus mama sama papa kemana?"

Rose hanya menatap kakaknya.

"Plis ceritain,"

Rose mengangguk. Tidak ada yang salah jika ia menceritakan kondisi keluarganya yang sesungguhnya, toh tak perlu untuk ditutup-tutupi. Ia berjalan menuju sofa di ruang tengah lantas mulai menceritakan semua dari awal. Dari masa dimana keluarganya masih baik-baik saja, berlanjut ke mamanya yang sakit, papanya yang meninggalkan mereka, dan problem-problem yang masuk dalam keluarga mereka.

Hampir semua Rose ceritakan, namun hanya ada satu yang tidak.

Soal Jennie dan Lisa.

Rose tidak menyebutkan sepatah pun problem yang pernah menimpa keluarganya soal bagaimana sikap Jennie, sikap Lisa, dan bahkan detik-detik dimana masa terberat Jisoo menghadapi adik-adiknya yang tidak memperdulikannya.

Yang Jisoo tau hingga saat ini adalah dimana ia terserang tumor otak hingga membuat ingatannya menghilang.

Mungkin ini salah satu keuntungan untuk Rose dan keluarga soal kondisi Jisoo saat ini. Dengan hilangnya ingatan sang kakak menjadikan Rose dan Jennie lebih lega karena Jisoo tak harus terbebani soal problem-problem yang sedang menimpa keluarganya.
Mereka berdua hanya ingin Jisoo saat ini hidup bahagia, melupakan masa lalunya yang kelam dan hanya menatap ke depan.

"Nggak usah terlalu maksain buat ingat kak, pelan-pelan aja, nanti pasti ingat kok,"

Jisoo terlihat kikuk, "Maaf ya Ros, aku masih belum bisa ingat apa-apa, tapi aku yakin kok pasti keluarga ini udah banyak ngasih kebaikan buat aku,"

Rose hanya tersenyum.

"Justru kakak yang udah ngasih banyak kebaikan buat keluarga ini,"

🖤🖤🖤🖤

Samlemkum maap yak lama kaga apdet2. Lagi fokus 'ibadah' nih sm mas hanbin :)

RESET [BLACKPINK]Where stories live. Discover now