Ekstra Part🐢

35.4K 1.5K 158
                                    

Hanya ada langkah sepatu yang menyelimuti ruangan itu. Tetes demi tetes keringat membanjiri setiap orang yang berdiri dengan menundukkan kepalanya kebawah. Saat langkah itu berhenti pas didepan mereka, semua jantung berdetak kencang dan mulut mereka tanpa sadar tertutup rapat.

Dengan menyilangkan kedua tangan didada, perempuan bersepatu itu menatap mereka dengan berkata. "Cepat katakan!!"

Mereka saling memandang dengan gemetar, tidak ada yang berani bicara kepada perempuan yang ada didepan mereka. Perempuan yang merupakan bos tergalak, tersiplin, terbaik, dan tersayang, bercampur menjadi satu. Suasana hatinya kadang berubah-ubah, dari yang termanis sampai yang tergalak. Setelah bos mereka itu menikah, perusahaan berjalan dengan baik tetapi untuk mendispilnkan para karyawan, bos mereka memberikan peraturan yang sangat tidak masuk akal.

Peraturan no.1
Karyawan yang terlambat tidak boleh memasuki Caffe kantor selama tiga hari.  [Sedangkan Caffe adalah surga para karyawan]

Peraturan no.2
Pekerjaan karyawan harus diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ada dan di hari itu juga. [Bagaimana jika ada keperluan keluarga tau yang lain]

Peraturan no.3
Jika karyawan ingin izin tidak masuk kantor harus langsung menghadap sang bos. [Kalau terjadi sesuatu?]

Peraturan no.4
Apabila karyawan itu berhasil memenangkan persentasi atau dokumen mereka, maka karyawan itu berhak mendaptkan satu kartu untuk mereka belanjakan sepuasnya. [Itu adalah persyaratan yang sangat disenangi oleh para karyawan]

Keempat persyaratan itu bisa membuat perusahaan melesat tinggi. Tetapi saat salah satu karyawan mendapat musibah, bos mereka akan langsung turun tangan sendiri menghadapi masalah karyawannya. Itu yang membuat mereka sangat mengagumi bos mereka.

"Sekali lagi katakan dimana dia!"

"Ma..maksud bos si..siapa, kami.. tidak mengerti?" Pria berkacamata itu akhirnya terpaksa berbicara saat melihat rekannya tidak ada yang berani angkat suara.

"Ohh oke, jika tidak ada yang mengatakannya, maka kalian semua bisa pulang sekarang."

Semua mata yang ada diruangan membulat sempurna. Jika mendengar kata dipulangkan seharusnya semua orang senang, tetapi disini berbeda. Bos bilang pulang, maka mereka tidak akan bisa kembali ke perusahaan. Memang jahat si bos cantik itu.  

"Tuan El... tuan El sedang pergi bos." Mau bagaimana lagi, mereka sudah terpojok dan tidak bisa berkutik lagi.

"Huhh.." Putri meniup beberapa helai rambut yang menutupi matanya. "Kemana dia pergi?!" Suasana bertambah dingin setelah pertanyaan dari Putri. Bos besar yang ada didepan mereka adalah Putri sendiri.

Seorang perempuan yang sangat imut melangkahkan kaki kedepan dan menjawab. "Tuan El mengatakan kalau, kalau dia ingin bertemu tunangannya b,bos."

"Berani-beraninya dia kabur hah.. dasar adik durhaka. Jika dari kalian berani menghianatiku dan bersekongkol dengan si kudanil, maka siap-siap saja kalian.."

"Tidak bos, kami tidak bersekongkol dengan tuan El. Kami hanya menjalankan perintah dari... auww.. kenapa kakiku diincak?" Salah satu dari mereka ingin berbicara tetapi langsung dihentikan oleh perempuan yang imut tadi.

"Ehh ehh.. ada apa ini. Siapa yang menyuruh kalian untuk membantu kudanil?"

Hanya diam, mereka tidak berani mengatakan yang sebenarnya. Putri hari ini sangat marah dikarnakan adiknya yang sudah tidak bisa di slamatkan. Setelah kakek Wijaya memberikan semua aset perusahaan miliknya kepada Daniel, Daniel tidak pernah mematuhi apa perkataan Putri yang memang diperintahkan untuk membimbing Daniel. Setiap hari anak itu akan membaca buku-bukunya tanpa mendengarkan sang kakak. Sudah beberapa bulan ini anak itu terus kabur saat di perintahkan untuk mencoba menjalankan perusahaannya. Dan dibalik dalang pelariannya Putri sudah tau siapa itu.

"Baik, semua kembali ketempat masing-masing!"

Dengan memijat dahinya, Putri berjalan menaiki tangga untuk menuju keruangannya. Dia sudah tidak tahan dengan tingkah laku kedua pria itu. Putri menyandarkan tubuhnya di kursi kesayangannya dengan menutup kedua mata. Sudah selesai, Putri sudah tidak kuat melihat tingkah laku kekanakan milik adik juga suaminya itu.

Saat memejamkan mata, Putri mendengar suara pintu terbuka. Tidak ada yang bisa memasuki ruangannya tanpa izin selain satu orang saja. "Hai sayang, apa kamu lelah hmm?" Dengan wajah penuh senyumnya Leon menghampiri sang istri.

Tiba-tiba tubuh Leon membeku saat melihat tatapan Putri yang berubah sangat menyeramkan. "Astaga.. apa sayangku sudah mengetahui kalau aku yang membuat Daniel kabur hari ini."~batin Leon dengan gemetar.

Ini situasi yang sangat gawat, Leon pasti akan menerimu hukuman kali ini. "Say.."

"Jangan panggil aku 'sayang' aku tidak mengenalimu. Sekarang keluar dari ruanganku!"

Leon ingin menangis saat mendengar itu. Dengan langkah lebar, Leon menghampiri Putri dan memeluknya dari belakang. "Ngambek hmm?" Putri masih tidak ingin bicara. "Sayang, apa kamu tidak kasihan melihat El selalu dikekang hmm."

"Oo.. maksud kamu aku sekarang ini menekan El begitu?" Putri melepas pelukan Leon dan berdiri dengan cemberut.

"Tidak tidak, tidak seperti itu sayang. Apa kamu melihat kalau akhir-akhir ini Daniel tidak bersemangat. Kamu sudah mengurungnya hampir satu bulan dan dia belum bertemu dengan tunangannya. Aku tau kalau itu demi kebaikan Daniel sendiri tetapi." Leon membalikkan tubuh Putri menghadap kearahnya dengan lembut. "Daniel sudah dewasa, dia pasti memiliki caranya sendiri untuk mengelola perusahaan milik kakek. Kita hanya bisa melihat dan memberi petunjuk apabila dia salah. Dan membatasinya untuk bergerak akan membuatnya menjadi-jadi. Apa kamu sudah mengerti hmm?"

Leon mengelus pipi halus milik Putri. Setelah mereka menikah, sikap yang dimiliki oleh Leon juga berubah. Dia tambah banyak bicara dan sangat menyayangi Putri. Jika Putri memang salah Leon tidak akan segan-segan untuk memberitahunya.

Putri menghembuskan nafasnya pasrah dan memeluk Leon dengan erat. Dia terlalu khawatir kalau adiknya tidak akan bisa menjalankan perusahaan milik kakeknya kelak dan tidak memikirkan itu. Leon membalas memeluk Putri dengan erat. Mengelus punggungnya dengan sayang dan mencium puncuk rambutnya yang wangi.

Putri melepas pelukan itu dan berkata dengan raut yang kembali serius. "Tetapi karna kak Leon masih bersalah, malam ini kamu tidak boleh tidur dikamar!" Dan beralih kepada pekerjaannya.

"Ehh???" Leon sedikit linglung sampai saat kedua matanya membulat sempurna. "Sayang.. jangan seperti ini dong, apa kamu bisa tidur bila tidak ada aku hmm?"

"Bisa." Dengan masih fokus didepan leptop.

Leon sangat sedih, malam ini dia tidak boleh tidur sekamar dengan istri tercintanya. Tetapi otaknya yang cerdas memiliki segala cara untuk itu. Leon berjalan kearah Putri dan menggendong tubuh Putri dengan gampang.

"Kak Leon... apa yang ingin kamu lakukan hah? Turunkan cepat!"

"Tidak akan." Dengan senyum menggodanya.




SELESAI...

Yang masih ingin ekstra part siapa?
😘



This Is Me (TAMAT)Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin