Part 20 🐢

30.3K 1.8K 102
                                    

Hari ini Putri tidak bisa berangkat bersama Leon. Hari ini Putri menghadiri kelas sore, Putri berangkat tanpa ada semangat sama sekali. Setelah pelajaran berjalan tanpa minat. Kini Putri sedang tiduran di atas kasur miliknya selama dua hari bermalas-malasan. Putri mengutak-atik Android miliknya dengan malas. Besok adalah hari minggu dan kini tidak ada kegiatan apapun. Benar kata orang, Jones sangat anti dengan malming.

Saat Putri melihat Androidnya pintu kamar miliknya diketuk dari luar. Putri dengan malas berjalan menuruni kasur dan membuka pintu kamar dan mendapati Daniel di sana. Putri memincingkat matanya dengan menatap adik kecilnya itu.

"Turun, ada seseorang yang ingin menemuimu." Setelah mengatakan itu Daniel langsung pergi meninggalkan Putri.

Siapa yang malam-malam seperti ini mencariku.

Setelah itu Putri menuruni tanggan menuju ruang tamu. Dari arah lain Clara sedang berbincang-bincang dengan seseorang. Sesekali Clara akan tertawa dan memuji. Saat sampai di ruang tamu, mata cantik milik Putri melihat Andrian yang berbincang dengan kedua orang tuanya. Andrian sangat sopan membuat kedua orang tuanya suka berbincang dengan Andrian.

Andrian dan Leon sangat dikenal mahasiswa kampus karena persahabatan mereka yang bertahan sangat lama. Andrian dan Leon sama-sama pemikat hati perempuan tetapi yang lebih digemari adalah Leon. Andrian lebih terkenal karena keramahannya kepada semua orang daripada Leon. Mereka berdua saling melekapi di antara persahabatan mereka. Dan hanya Andrian teman milik Leon.

Putri memasuki ruang tamu dan duduk disalah satu sofa terdekat. "Ehh... ada apa kak Andrian kemari malam-malam sekali?"

"Begini Putri, seperti kataku kapada orang tuamu kalau tiga minggu lagi club Taekwondo kami akan ikut serta dalam ajang bakat khusus putri. Dan kami mendiskusikan kalau yang mengikuti lomba itu adalah kamu. Kamu sangat berbagat dalam ini, kami melihat semua dan apakah kamu menyetujuinya?"

Mata Putri berbinar sempurna, dia sangat menginginkan untuk ikut lomba itu dan setelah ia melihat penampilan basket Leon, sekarang Leon harus melihat bakat yang dipunyainya. Putri mengangguk antusias dan berkata. "Baik, aku akan ikut lomba itu dan memenangkannya untuk kak Leon." Tiba-tiba semua mata menatap kearah Putri. "Ehh... maksudku untuk kampus."

"Hahaha..." semua orang tertawa dan Putri mengaruk kepalanya malu.

Hari demi hari Putri jalani dengan berlatih dan berlatih. Hari saat Andrian memberitahu kalau Putri akan ikut lomba, Putri juga mengabari kalau Leon harus melihat penampilannya. Kalau Leon tidak melihat penampilan milik Putri, maka Putri tidak akan pernah mau lagi bertemu Leon. Hanya untuk Leon datang melihat pertandingannya.

Putri berlatih bersama Andrian di area pelatihan yang mereka sewa. Area pelatihan sangat penuh dengan orang-orang yang tangguh. Putri tidak menyerah dan ia percaya kalau kekuatannya akan menjadi nomor satu.

Putri mencoba untuk melawan perempuan bertubuh gempal. Dia selalu menghindar dengan gampang pukulan lawan. Membalas dengan kekuatan penuh pada area wajah perempuan gempal itu. Dan seketika ia tebal dan jatuh pingsan. Putri tersenyum dan menepuk-nepuk tangannya untuk menghilangkan debu yang menempel.

Andrian menyuruh Putri untuk istirahat. Meminum air dan menyeka keringat miliknya. Tak terasa hari-hari sudah berubah menjadi tiga minggu lamanya. Dan selama tiga minggu Leon tidak melihat ia berlatih. Hati Putri sempat merasa sedih tetapi setelah hari tanding tiba Leon harus melihatnya.

Kini Putri juga seluruh keluarganya mempersiapkan Putri di ruang ganti. Valdo dan Clara selalu memberi dukungan pada Putri. Sedangkan El duduk di bangku penonton dengan malas bahkan sohip dan Imamura juga hadir. Bukan itu yang dikhawatirkan Putri melainkan Leon yang tidak kunjung datang.

Seseorang datang dan memberi tahu kalau sepuluh menit lagi Putri akan menaiki area dan akan bertanding. Putri meremas kedua tanganya gelisah. Kenapa Leon belum datang juga. Malam sebelum tanding Putri juga mengingatkan Leon untuk datang.

Di sisi lain Leon di hadang oleh seorang pelatih basket ternama di negara ini. Lelaki itu memohon pada Leon dengan tulus hati. "Ayolah Leon, untuk hari ini gantikan Endrik untuk ikut lomba basket antar negara. Hanya hari ini saja. Kamu sangat berbakat dalam basket dan kesempatan ini akan membuat mu menjadi pemain yang di kenal oleh dunia." Lelaki berjas hitam itu sampai menyatukan kedua tangannya.

Leon sesaat diam dan akhirnya berkata. "Maaf tuan, saya sudah mengatakan kalau hari ini saya sangat sibuk. Saya harus menghadiri sesuatu dan tidak bisa mengikuti lomba itu."

"Haiss... kenap Leon. Ini diadakan oleh negara kita yang menjadi tuan rumah. Dan kamu bisa berangkat bersama saya. Ini kesempatan langka buat kamu Leon."

"Keputusan saya sudah bulat tuan. Dan saya sudah telat untuk hadir. Terimakasih atas tawaran tuan, saya permisi dulu." Leon langsung meninggalkan lelaki berjas itu tanpa peduli.

Leon yang akan pulang dari kampus dijalan dihadang oleh pelatih basket negara ini. Pelatih itu mendapati kapten tim basket perwakilan negara mengalami cidera. Dan saat lelaki itu melihat aksi Leon, lelaki itu langsung mengahmpiri Leon untuk mengikuti lomba itu. Semua orang apabila di tawari untuk ikut serta melawan negara lain akan segera mau tetapi berbeda dengan Leon, Leon malah menolak dan mengatakan ia akan menghadiri sesuatu. Lelaki itu akhirnya menyerah dan menghubungi orang untuk memilih calon lain secepat mungkin.

Leon menaiki mobilnya dengan kecepatan penuh. Tetapi tidak disangka ditengah jalan ban mobil itu meletus dengan tiba-tiba. Leon turun dari mobil dan menendang ban mobil dengan frustasi, tidak ada ban cadangan di bagasinya, bagaimana bisa tidak ada. Ia sudah telat menghadiri pertandingan Putri kali ini.

Dengan marah Leon meninggalkan mobilnya begitu saja dengan berlari menelusuri jalan. Leon berlari dengan sekuat tenaga sampai keringat mencucuri tubuhnya yang basah kuyub.

Bagaimanapun caranya Leon harus hadir tepat waktu untuk melihat dan tidak mengecewakan Putri. Leon terus saja berlari dan berlari. Dan saat ia akan berbelok siapa sangka di sana ada truk yang kecepatannya terlalu tinggi.

Leon tidak menyangka kalau tubuhnya akan bertemu dengan bagian depan truk itu. Leon yang langsung menabrak bagian depan dengan keras. Sopirpun tidak tau kalau akan ada orang yang memotong truknya dan ia segera mengerem truk itu.

Tubuh Leon melayang jauh sekali dan tubuh jatuk ke tanah dengan cukup keras. Kepala Leon mengeluarkan darah segar yang terus saja mengalir. Seluruh badannya terasa remuk tidak bisa ia gerakan dengan cepat. Leon berusaha sebisa mungkin untuk terus berdiri. Sekliling yang sebelumnya sepi kini dipenuhi oleh orang-orang yang melihat miris pada anak muda itu.

Leon berdiri dengan susah paya, memegang kepalanya yang penuh darah dengan berjalan terhuyung-huyung. Sang sopir ingin membatu Leon tetapi dia menolak untuk dibantu dan ingin terus berjalan dengan linglung. Sampai saat kesadarannya tidak kuat dan jatuh ketanah dengan pandangan buram.

Mata Leon lama kelamaan menutup dengan terpaksa. Sebelum menutup sebuah ingatan kecil muncul dalam kepala Leon.

'Putri, aku sangat menyukaimu. Apa kamu juga menyukaiku? Tidak.. tidak usah jawab sekarang. Aku akan menerima apa yang kamu katakan, tenang saja... yang terpenting adalah aku bisa selalu dekat denganmu.'

Dan itu adalah dirinya sendiri. Kenapa harus seperti ini?








TBC🐢

Huaaaaaaa.... entah mengapa aku nangis saat ngetik bagian ini😭😭

Votenya yang banyak kalau mau lanjutan part ini oke....

This Is Me (TAMAT)Where stories live. Discover now