Part 36 (Tamat🐢)

39.6K 1.6K 87
                                    

Semua orang yang hadir menatap segrombol orang yang berjalan memasuki ruangan. Dengan membawa beberapa kado ditangan, mereka hadir dengan senyum yang merkah diwajah.

Clara yang melihat itu mengerutkan alisnya dan berfikir. "Kenap ini terasa dejavu?"

Orang-orang itu membuat sebuah formasi dan dengan gerakan aneh mereka mengucapkan selamat kepada Putri dan Leon. Mereka adalah para karyawan Putri yang kocak. Dengan penampilan yang sangat lucu mereka membuat gerakan yang berbeda setiap lagu. Semua orang hanya bisa tertawa melihat tingkah mereka yang sangat menggemaskan.

Seorang anak kecil dengan pakaian meriahnya berlari ke arah Putri sambil membawa setangkai mawar ditangannya. Anak itu adalah anak salah satu karyawan Putri yang memang Putri kenal karena sering berkunjung di perusahaan.

"Terimakasih." Putri menerima mawar itu dan mengelus pipi bocah yang gembul itu.

"Eitss... apakah kalian semua melupakan aku yang sudah tua ini?"

Seorang lelaki paruh baya dengan rambut yang sudah memutih keluar dari kerumunan. Wajah yang sudah keriput menandakan kalau lelaki itu sudahlah berumur. Putri mendongak dan kebahagiaan bertambah di wajah cantiknya. Itu adalah kakek Wijaya, kakek dari pihak ibunya. Mereka belum bertemu beberap lama ini dan bertemu kembali saat waktu yang bahagia ini.

Putri hanya bisa tersenyum dengan air mata berlinang. Sunggu ini adalah kebahagian yang lengkap bagi Putri. Kakek berjalan perlahan kearah Putri dan mengelus lembut wajah Putri. "Bagaimana keadaan cucu kakek selama ini hmm?"

"Putri baik-baik saja kakek." Putri tersenyum dengan cerah.

Kakek mengeluarkan sebuah kotak kecil yang terbungkus pita berwarna merah kepada Putri dengan senyumnya. "Ini hadiah untuk cucu tersayangku, bukalah."

Tangan lembut Putri membuka kotak kecil itu dan menemukan sebuah hadiah yang tidak pernah bisa dibayangkannya, sebuah kunci mobil. Ini adalah hadiah pertama dari kakenya dan hadiah mobil yang diberikan terbilang pengeluaran edisi terbaru dan termahal di negara ini. Di sebelah kunci mobil itu juga ada sebuah kunci yang lain. Putri mengerutkan dahinya dan menatap kakeknya.

"Ini adalah kunci rumah kakek. Dan sekarang, setelah kamu menikah dengan nak Leon kamu akan tinggal disana. Sedangkan untuk Daniel, setengah aset perusahaan milik kakek akan aku berikan pada Daniel. Dan setengahnya lagi sudah kakek berikan kepada tante kalian yang ada didesa."

"Ayah, apa ayah tidak terlalu berlebihan?" Clara berjalan menghampiri ayahnya dan menggandeng tangan keriput itu.

"Tidak apa-apa Clara, ini sudah waktunya. Dan lihatlah, mereka berdua sudah sangat dewasa dan mengerti mana yang salah serta benar. Aku tidak akan salah dalam keputusanku."

"Jika ayah sudah demikian maka kita tidak bisa berkata apa-apa lagi." Dengan kursi rodanya Valdo juga menghampiri Clara.

"Terimakasih kakek." Putri dan Daniel berkata serempak pada kakek Wijaya.

"Ahh.. kemarilah cucu-cucu tersayangku."

Putri dan Daniel menghampiri kakek mereka dan memeluknya dengan nyaman. Kakeknya sangat baik dan juga sangat sabar. Mereka sebagai cucunya sangat bersyukur karna itu.

Setelah itu, acara berjalan sesuai dengan aturan. Putri dan Leon akhirnya resmi menjadi suami istri dalam islam maupun hukum. Semua hadirin hanya bisa menatap kebahagiaan mereka dan merasakan didiri mereka masing-masing. Saat acara hiburan tiba, Steve yang merupakan temen Daniel juga tidak melewatkannya. Dia berjalan diatas karpet sambil membawa mc untuk ia tampilkan sebuah bakat yang terpendam. Bakatnya dalam menyanyi. Daniel juga hanya menatap sahabatnya dengan terkejut, selama ini dia tidak tau kalau bocah itu pandai bernyanyi. Lagu yang dibawakan Steve sangat lembut dan menyentuh hati. Hadirin menikmatinya dengan tenang. Sang pengantin juga mendengarkan dengan saling berpelukan. Suasana yang sangat nyaman.

This Is Me (TAMAT)Where stories live. Discover now