Ada Aku Untukmu

2.6K 127 1
                                    

Assalamu'alaikum Guys
Mau dapat pahala tanpa modal materi nggak?
Caranya gampang banget padahal, tapi ya gitu manusia lebih suka ngeluarin materi padahal yang didapet kemaksiatan. Astaghfirullah semoga kita nggak termasuk ya guys:)
Jadi, tutorial mendapat pahala gratis modal nih:
1. Tap layar HP kalian ketika buka cerita ini
2. Lalu di bawah pasti akan muncul gambar bintang sebelah kiri
3. Tap gambar bintang itu

Mudah kan? di dunia ini nggak ada yang sulit guys :')

Oh iya, komentar kalian juga sangat bermakna buat aku. Jadu komentarin tulisanku ya :')

"Jika bukan aku yang selalu ada,  masih ada Dia yang  selalu bersama"

-Tnf-

***

Suasana tegang di ruang IGD, para perawat mondar-mandir menangani korban kebakaran kost, termasuk Uliya.

Uliya terbaring lemah di tempat paling ujung. Dan Reza tentu saja sejak tadi terus mengkhawatirkan Uliya. Jelas kekhawatirannya tidak dapat disembunyikan.

Bahkan tanpa sadar, tangan Uliya sedari tadi terus digenggap oleh Reza.

"Ingat, kamu bukan mahrom Za" dr. Akbar datang membawa kotak p3k dan satu kantong kresek berisi air minum.

Reflek, Reza pun menaruh pelan tangan Uliya.

"Untung Uliya paru-paru Uliya tidak terinfeksi, dia hanya terkena gangguan pernapasan" Ucap dr. Akbar

"Alhamdulillah, terus kenapa Uliya belum sadar Bang?"

"Dia masih shock, bentar lagi juga sadar"

"Bentar lagi kapan? udah dua jam masih belum sadar juga" Reza tak sabar, karena sejak ia terjaga selama dua jam lamanya, Uliya belum ada tanda-tanda sadar.

"Paranoid banget sih lo" dr. Akbar jengah melihat tingkah adiknya yang terlalu khawatir dengan Uliya

"Gimana gue nggak paranoid, Uliya pingsan gini" timpal Reza sedikit menaikan intonasinya.

"Segitu berartinya perempuan itu buat lo?" dr. Akbar tertawa sinis

"Maksud lo apa Bang? jelas lah Uliya berarti buat gue"

"Heran, apa sih yang buat perempuan itu berarti buat lo?"

"Gue juga heran apa sih yang buat Mbak Naura berarti buat lo Bang? padahal jelas-jelas dia milih orang lain daripada lo" Reza mendengus, ia tidak terima dengan pertanyaan abangnya yang dirasa menyudutkan Uliya.

"Asal lo tau ya Za, Naura pergi karena Uliya penyebabnya" ucap dr. Akbar intonasi sedang namun tegas.

"Stop tuduh Uliya sebagai kesalahan Bang!" Sebisa mungkin Reza menahan agar intonasinya tidak meninggi, karena mengingat mereka sedang di IGD.

Baru saja dr. Akbar akan menimpali Reza, ia melihat pergerakan tangan Uliya. Reza yang melihat gerak-gerik dr. Akbar pada Uliya, ia pun mwngikuti pergerakannya dan tersenyum sumringah melihat Uliya berkedip ingin membuka matanya.

"Hhh a..ku se la mat?" Uliya terbata-bata karena masih sesak nafas

"Alhamdulillah akhirnya kamu sadar juga Uliya, iya kamu selamat" Reza tersenyum sumringah menjawab Uliya

Uliya melirik sepintas pada Reza, kemudian beralih tatapannya pada dr. Akbar, sejenak menatap tanpa ekspresi kemudian tersenyum "Terima kasih Kak Akbar"

    KEMBALI (REVISI)Where stories live. Discover now