Kencan Berujung Pertengkaran

1.3K 117 17
                                    

Assalamu'alaikum Guys!!!

I'm come back
Ya Allah, maafin aku yang baru up date setelah setahun mengilang :'(

Jujur, aku merasa bersalah banget sama kalian yang udah nunggu cerita ini. Maaf ya, aku sering bikin kalian kecewa. Dimaafin nggak? :'(

***

Ada yang patah tapi bukan kayu
Adalah perasaanku, salah mengira bahwa kamu mencintaiku

Di sinilah sepasang kekasih eh ralat, sepasang suami istri yang sedang bucin-bucinnya, memasuki perkebunan buah naga. Uliya tidak habis pikir, bisa-bisanya sang suami mengajaknya ke kebun? Uliya kira sang suami akan mengajak ke mall, seperti pasangan pada umumnya.

Kedatangan Uliya dan dr. Akbar disambut ramah oleh penjaga kebun.
"Silakan masuk Pak, Bu.

Mereka berdua masuk melewati pos penjaga kebun.

Uliya berjalan di belakang dr. Akbar, tidak lama, dr. Akbar menengok kebelakang menarik pergelangan tangan isterinya. Tidak hanya itu, dr. Akbar menautkan jari-jarinya ke jari-jari Uliya. Membuat Uliya fokus kepada tangannya yang ditautkan erat.

"Dari tadi kamu bengong terus, kenapa?" Tanya dr. Akbar meneliti kedua manik Uliya.

Uliya terhenyak "Huh? Nggak papa, aneh aja."

"Heran ya, kenapa aku ngajaknya ke kebun buah naga?"

Uliya mengangguk pelan.

dr. Akbar terkekeh "Bunda dan aku suka banget buah naga."

Uliya mengangguk lagi diiringi mulutnya yang melongo membentuk huruf O.

"Aku baru tau."

"Makanya aku ajak ke sini."

"Kalo Reza, suka apa?"

dr. Akbar menoleh "Kenapa tanyanya soal Reza?"

Uliya mengernyit "Emang salah?"

"Salah! Jangan tanya laki-laki lain di hadapan suami kamu."

"Ya udah, nanti aku tanya Reza langsung."

"Jangan macam-macam, Uliya." Peringatan dari dr. Akbar begitu tegas, tapi lucu bagi Uliya.

"Siapa yang macem-macem sih, Mas? Cuma tanya kesukaan dia itu apa kok macem-macem."

"Nanti dia baper."

"Tenang sih, Reza nggak baperan, nggak kaya Mas, dikit-dikit sensi. Ih baperan."

"Siapa yang bisa jamin? Kalau dia baper emang kamu mau tanggung jawab?"

"Ya udah, aku tanya ke Mas Akbar aja deh, biar baper. Aku tanggung jawab."

Tidak ada respon dari sang suami. Uliya melototi kedua manik dr. Akbar, meneliti apakah ada tanda-tanda salah tingkah atau gugup dan semacamnya? Dan...

"Ah lupakan, Mas mah nggak bakal baper sama aku. Jadi, Kenapa Bunda sama Mas suka banget sama buah naga?"

"Ya suka aja." dr. Akbar mengedikkan bahunya.

"Ih masa jawabannya gitu, harus ada alasan dong kenapa suka. Kalau kita suka sesuatu pasti ada satu alasan yang buat kita suka sama sesuatu tersebut, Mas." Tutur Uliya.

Mereka berhenti. dr. Akbar menoleh ke Uliya, menatap lekat sang isteri. "Terus, kenapa kamu suka sama Mas?"

Uliya mati kutu. Kenapa tiba-tiba dr. Akbar mengajukan pertanyaan macam itu? Uliya gelagapan. Bingung apa yang harus ia katakan.

    KEMBALI (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang