Dua Puluh Sembilan

Start from the beginning
                                    

Zeyan tersentak saat mertuanya menyuruh agar ia segera turun "Yan, ayo cepetan Kita udah sampe rumah sakit"

Dengan sekuat tenaga ia kembali membopong Aviela sebelum beberapa orang berpakaian putih menghampiri mereka​ dengan mendorong ranjang rumah sakit. Padahal kakinya sudah sangat lemas karena rasa takut.

Sepanjang jalan menuju ke kamar bersalin, tangannya tidak lepas dan terus saja menggenggam erat tangan Aviela.

"Maaf bapak ibu boleh tunggu di luar saja, kecuali suami pasien" Ujar seorang dokter yang mau tidak mau keempat orang tua itu harus menunggu di luar dengan doa yang terus menyertai.

"May, kamu yang tenang. Kita berdoa supaya semuanya berjalan lancar" Nisa menenangkan sahabatnya sekaligus mertua dari anak nya.

"Iya ma, anak kita insyaallah baik baik aja" Hery mengusap pundak istrinya.

Arif memberikan dua botol air mineral kepada Nisa dan juga Maya "Kalian minum dulu biar sedikit lebih tenang"

1 jam sudah mereka menunggu namun tak ada satupun orang yang keluar dari ruangan itu.

"Kamu yang tenang" Ujar Arif ketika melihat istrinya gelisah. Nisa hanya mengangguk padahal hati nya masih saja tidak tenang mengingat menantunya tengah berjuang di dalam sana.

Oekkkk Oekkkk Oekkkk....

Keempat orang tua itu memandang satu sama lain dengan perasaan yang tidak bisa di utarakan. Antara bahagia dan masih tidak percaya dengan suara tangisan yang baru saja mereka dengar.

"Pa.." Lirih Maya kemudian memeluk suaminya, air mata yang keluar menunjukkan tangis bahagia. Begitupun dengan Nisa yang tidak tahu lagi harus berekspresi seperti apa untuk menggambarkan perasaan bahagia nya.

Selang 5 menit kembali terdengar suara tangisan bayi yang bersaut sautan.

Oekkk Oekkk Oekkkk....

Tak lama setelahnya, suara pintu berdecit terbuka. Zeyan dengan wajah bahagia dan air mata menghampiri mereka semua. Ia memeluk erat bunda dan mama mertua nya.

Kemudian berjalan menuju dua orang pria lalu langsung memeluknya juga.

"Jaga Aviela dan cucu papa.." Hery tersenyum kepada zeyan sekaligus berterima kasih.

"Iya pa"

Arif pun tidak ketinggalan, ia menepuk pundak anaknya "Tanggung jawab kamu sekarang lebih besar, jaga amanah yang telah di titipkan kepada kamu"

Zeyan mengangguk seraya memeluk ayahnya untuk kesekian Kali. Kemudian mengajak keempat orang itu untuk masuk ke dalam ruang di mana Aviela berada.

"Sayang.." panggil Maya kepada anaknya yang sedang berbaring dengan dua bayi mungil di sisi kiri kanan nya.

"Terima kasih telah memberi kami cucu " lanjutnya yang juga melihat kepada zeyan.Kedua orang itu mengangguk tersenyum.

"Ini?" Tanya Arif pada zeyan seraya menunjuk dua bayi mungil yang sedang tertidur.

"Laki laki sama perempuan yah" balas zeyan yang langsung di sambut dengan keterkejutan bahagia oleh dua pasangan orang tua itu.

"Udah kamu kasih ASI belum vi?"

"Belum ma" jawab Aviela jujur dan sedikit tidak enak ketika mama nya menanyai hal itu di depan 3 orang laki laki yang masih setia berdiri di sana.

"Kamu susui sekarang ya, kami akan tunggu di luar" Nisa mengajak semua orang kecuali zeyan untuk meninggalkan Aviela agar mudah menyusui bayi nya.

Selepas orang tua mereka keluar, Aviela menatap zeyan malu.

"Mereka butuh nutrisi juga" Ucap zeyan yang kini berjalan mendekat ke arah ranjang. "Biar aku gendong dulu dedek cewe nya"

Aviela mengangguk, menghilangkan rasa malunya, ia mulai membuka kancing baju dan mulai menyusui dengan tenang. Bayi nya pun terlihat menerim ASI dengan baik.

Setelah merasa cukup, Aviela menyerahkan bayi laki laki nya pada zeyan "Yan gantian, siniin dedek nya biar aku susui juga"

Dengan hati hati, zeyan menyerahkan bayi di gendongannya pada Aviela dan mengambil bayi laki laki nya.

Dalam suasana yang tenang, tiba tiba pintu terbuka dengan keras.

Brakk

Mendapati 4 orang memasuki ruangan, dengan segera zeyan berdiri di depan Aviela untuk menghalangi pandangan dua orang lelaki yang berstatus sebagai sahabatnya.

"Balik badan lo berdua!" Zeyan sedikit berteriak, kedua orang itu pun dengan cepat membalikkan badan mereka menghadap pintu.

Aviela yang merasa bayi nya sudah cukup menyusui, segera mengancingkan baju nya sebelum hal yang memalukan bisa saja terjadi.

"Boleh balik kesini"

Ujaran zeyan barusan langsung membuat Rafi dan Alfa berjalan cepat ke arah nya.

"Loh ada dua!?" Kaget Alfa menatap zeyan yang hanya diam dengan wajah ingin memukul mulut alfa yang tidak bisa pelan.

"Iya Al, cowo sama cewe" bukan zeyan, melainkan Aviela yang menjawab.

Qila membulatkan matanya "ihh sepasang dong? Gemes banget gue liat nya"

Alfa dan Rafi baru saja ingin menyentuh pipi bayi di gendongan zeyan, namun langsung di tepis "gak usah pegang pegang, tangan lo berdua banyak kuman"

"Pelit lo. Kita Kan entar jadi om nya ya kan Raf?" Rafi mengangguk cepat namun di hiraukan Zeyan.

"Ihh kok mirip zeyan sih?" Tanya Sindy melihat bayi di samping Aviela.

"Dia anak gue, ya jelas mirip gue lah"

Aviela tersenyum lalu ikut menyahut
"Gakpapa, Kan mirip sama papa nya bukan orang lain " kekeh Aviela

"Ciee di panggil papa uhuyyy" ledek Alfa memukul mukul pelan lengan zeyan.

"Papa zeyan, dedek mau es krimm" Tak jauh berbeda dengan Alfa, Rafi juga ikut menggoda dengan merengek padanya.

Zeyan menahan kekesalan nya agar tidak melayangkan pukulan di kepala dua orang sahabat kurang ajar nya itu.

"Awas! Jijik gue sama lo berdua"

Menghiraukan perkataan itu, Rafi maupun Alfa malah tertawa puas tanpa mempedulikan raut kesal di wajah zeyan.

Namun kekesalan nya masih bisa di kalahkan dengan kebahagiaan yang sekarang, dua malaikat kecil akan menemani hari hari nya. Sebisa mungkin ia dan Aviela akan menjaga dan merawat dua malaikat kecilnya itu,mecurahkan semua kasih sayang nya yang tak terhingga....

 Sebisa mungkin ia dan Aviela akan menjaga dan merawat dua malaikat kecilnya itu,mecurahkan semua kasih sayang nya yang tak terhingga

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dedek bayi nya Zeyan dan Aviela 🖤

.
.
.
.
.
                       

                           

Huaa makasih buat yang udah baca dan voment ❤️ makasih makasih bangetttt

Akhirnya selesai juga huhu
Debay nya juga udah ada wkwk

Voment di tunggu and byeee 🖤

My Bad Husband [Completed] Where stories live. Discover now