BEATEN TRACK - 15 - Larung

25.1K 3.8K 604
                                    

Sudah ya sampai chapter 15 aja repubnya, kalau ada yang mau baca lagi bisa beli ke shopee.co.id/dadodado atau ke Lontara.app terima kasih!

Repub tanpa edit 5/8/20
26/11/20
24/1/21

Menggenggam kalungnya setiap datang ketempat ini menjadi kebiasaan Geeta

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Menggenggam kalungnya setiap datang ketempat ini menjadi kebiasaan Geeta. Bukan hanya ketika mendatangi tempat ini, ketika dia berdoa, ketika dia terbangun tengah malam karena mimpi buruk yang terus menerus datang. Seakan kalung itu dapat memberikan kekuatan yang dia butuhkan untuk tetap berdiri dan memberikan ketenangan ketika mimpi buruk menyergapnya.

"Ancol?"

"Kenapa kita di sini?"

Pertanyaan-pertanyaan sejenis mulai terdengar, nada semangat dari adik kembar Ata, Ery dan Bry, mulai memudar berganti dengan tatapan bingung.

"Bang, keponakan aku di sini? Atau kita janjian ketemu di sini?" Bry bertanya dengan raut bingung sambil memandang sekelilingnya. Hanya ada hamparan laut di depannya serta kakinya yanh menjejaki jogging track yang sepi pada siang hari.

"Geeta?" Suara Sera bergetar ketika memanggil wanita yang kini tengah menggenggam erat kalungnya. Daniel yang berdiri disamping istrinya mulai memeluk pundak wanita itu dan menyandarkan pada dadanya.

Sementara itu Ata masih diam tidak bersuara semenjak meninggalkan kediaman rumah orangtua Geeta. Pria itu tampak mengetatkan rahangnya dengan tangan mengepal. Di sebelahnya Agardi atau yang biasa disapa Aga menepuk pundaknya dengan pelan.

"Dia su--"

"Dia? Namanya siapa?" Potong Ata sambil melihat kearah Geeta yang sudah menundukkan kepalanya. Pertanyaan pertama setelah diamnya sedari tadi.

"Zora, namanya Zora. Artinya matahari yang terbenam dengan indah. Dulu Zora lahir setelah melewati HPL. Selang 20 jam bukaan mentok di bukaan empat. Terpaksa sesar, ternyata ketuban sudah hijau dan sudah terminum oleh Zora." Ada jeda sejenak sebelum Geeta melanjutkan ucapannya, "Zora menangis tapi napasnya tersengal-sengal. Dokter langsung melarikannya ke NICU tapi tidak sampai 24 jam Zora meninggal."

"Zora dikremasi dan dilarungkan di sini?" Tanya Ata lagi.

Geeta hanya bisa menganggukkan kepalanya sebagai jawaban yang lalu membuat tangis Sera pecah. Wanita tua itu membenamkan kepalanya pada dada Daniel yang langsung merengkuhnya dalam pelukan.  Sementara si kembar kecil sudah sesengukkan di tempatnya berdiri.

Mereka cukup lama terdiam di sana hingga Sera jatuh pingsan dan dilarikan kerumah sakit.

###

Geeta hanya bisa duduk diam sambil memandangi orang-orang yang berlalu lalang di hadapannya. Mereka kini Sudah berada di rumah sakit, Sera terpaksa rawat inap karena tubuhnya benar-benar lemas. Tadi Ata juga memberikan ultimatum bahwa mereka akan menikah dalam waktu dekat dan Geeta tidak bisa menolak.

Sodoran botol mineral di hadapannya membuat Geeta mengerjapkan mata.

"Minum dulu, kamu pucat."

Geeta menerima botol yang diberikan oleh Aga, pria itu duduk di sebelahnya tanpa mengucapkan apapun.

"Maaf membuat Tante Sera jadi seperti ini." Ucap Geeta setelah meneggak minuman ditangannya.

"Bukan salah kamu, Mama memang baru keluar dari rumah sakit dan masih lemas kok. Mama aja gak sabaran buat istirahat dulu baru nyamperin rumah orangtua kamu."

"Tante di rawat? Kenapa?"

Aga menggedikkan bahunya, "cuma tau beliau masuk rumah sakit setelah foto kalian tersebar. Sekarang aku tahu kenapa. Pasti beliau tahu mengenai kehamilanmu dulu dan syok karena mengira anak laki-lakinya meninggalkan kamu yang tengah hamil. Tapi setelah melihat bagaiman Ata tadi, aku yakin dia juga tidak tahu mengenai kehamilan kamu dulu." Aga menyesap cairan dalam gelasnya, Geeta yakin itu kopi karena dia dapat mencium wanginya dengan jelas.

"Ata cerita sama kamu 'kan bagaimana dulu masa kecil kami?"

"Kamu tidak masalah dia menceritakannya ke aku?"

"Tidak masalah, itu karena untuk pertama kalinya dia mau berbicara mengenai hal yang menyakitinya pada orang lain selain aku. Dia bahkan tidak menceritakan hal itu pada Mama. Untuk dia yang selalu memasang wajah ceria untuk menyembunyikan banyak luka aku rasa itu langkah besar untuk dia berbagi pada orang lain. Aku tahu kamu terluka atas kehilangan Zora selama sembilan tahun ini tapi Geeta, untuk Ata yang dulu hidupnya sangat membenci orang yang menelantarkan mama kami, menurut kamu apa dia tidak membenci dirinya sendiri sekarang? Kamu sempat melihat wajah Zora tetapi dia baru tahu keberadaannya setelah sembilan tahun terlewati dan itu dalam keadaan abu yang sudah dilarung."

A

pdet ketika total bintang dan komen 4K atau tanggal 23/3/20 yaa.
Untuk apdet mengenai ceritaku bisa follow IG @akudadodado. Kalau sudah sampai target akan apdet 1-2hr setelahnya.

Luvs
Dado

21/11/19
10/3/20

Sudah ya sampai chapter 15 aja repubnya, kalau ada yang mau baca lagi bisa beli ke shopee atau baca di lontara.app

app

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Beaten Track [FIN] Where stories live. Discover now