BEATEN TRACK - 12 - Buah Jatuh

22.3K 3.4K 621
                                    

Repub tanpa edit 1/8/2026/11/2024/1/21

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.

Repub tanpa edit 1/8/20
26/11/20
24/1/21

Tulisanku memang cuma 500-600 kata, gengs. Karena otakku cm sanggup segitu.
Daaaan yg spam kalian luaaarr biasa ❤️

"Ada apa?"

"Agrata tadi ke sini. Dia bilang mau berbicara dengan Geeta." Jelas Refa ketika melihat Tia langsung masuk ke dalam apartemen. Tia memang memiliki kunci apartemen Geeta sehingga dia bisa sewaktu-waktu datang untuk mengeceknya.

"Mengenai foto itu? Bukannya sudah diurus oleh om Roy?"

"Gak ngerti gue. Gue tiba gak lama setelah dia tiba, sengaja nunggu di depan supaya Geeta bisa bicara dulu eh dia malah dapet serangan. Gue sempet denger soal orang tua Agrata yang mau ketemu."

"Geeta di mana?"

"Di kamarnya. Gue suruh istirahat."

Tia langsung membuka pintu kamar Geeta dan melihat wanita itu duduk memeluk kakinya di ranjangnya dengan dahinya menempel dengan dengkul.

"Geeta, mau bicara?" Tanya Tia setelah duduk di sisi ranjang lalu mengelus pundak Geeta dengan lembut.

Pelan-pelan Geeta mengangkat kepalanya, melihat Tia lalu menggeleng. Kali ini pipinya yang menempel pada dengkul agar dia dapat melihat Tia.

"Eta, bicara gak mesti sama gue lho kalau lo gak nyaman. Gue bisa kasih referensi beberapa kolega gue yang bisa dengerin lo." Dia sangat tahu bahwa yang dibutuhkan adalah orang untuk mendengarkan, bukan orang untuk memperbaiki. Jika Geeta tidak nyaman bercerita dengannya maka dia bisa merekomendasikan beberapa orang agar Geeta mau bercerita.

"Gue cuma butuh waktu, Ti." Ujarnya pelan.

"Itu si Kardus lagi nonton apaan sih berisik banget di depan. Bentar gue pites dia dulu." Tia beranjak dari ranjang itu lalu keluar kamar.

Melihat Intan di sana bukanlah sesuatu yang dia harapkan tapi dia tahu pasti akan terjadi setelah foto itu beredar. Refa terlihat pasang badan di depan wanita yang tampaknya siap mengamuk seperti banteng.

"Panggil Geeta keluar, Refa." Intan menggenggam erat tasnya sebagai bentuk penyaluran emosi.

"Kenapa sih, Intan? Kalau soal foto-foto di hotel itu, Geeta jatuh dan di tolong oleh Agrata. Tidak terjadi apapun, kalau kamu tidak percaya tanyakan saja pada tunanganmu." Tia mencoba menenangkan Intan, tapi syaangnya emosi wanita itu tampaknya sudah di ubun-ubun.

"Dia harus menjelaskan itu pada orang tua Ata, Tia! Mereka bersikukuh membatalkan pernikahan gue dan memaksa Ata untuk menikahi Geeta!" Teriak Intan dengan lantang, napasnya berembus dengan kencang di akhir kalimat.

"Apa?"

Pertanyaan itu membuat semua orang menoleh ke arah pintu kamar Geeta yang sudah terbuka. Geeta berdiri di sana dengan wajah bingungnya.

"Lo dan ibu lo gak jauh beda! Sama-sama perebut pria orang lain! Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya ya."

"Ibu Geeta istri pertama bokap lo, sedangkan nyokap lo jelas-jelas si selingkuhan . Di mata orang akan tetap seperti itu, Intan. Orang tua lo baru menikah setelah nyokapnya Geeta meninggal, itu pun kuburnya masih basah." Sergah Tia dengan cepat begitu melihat Geeta terdiam di tempatnya.

Intan terlihat tidak terima akan ucapan Tia dan hendak menerjangnya. Untung Refa dengan sigap langsung memegangi wanita itu sebelum dia meluncurkan cakarannya pada Tia.

"Lo jangan ikut campur, Tia." ujar Intan dengan lamat-lamat. Tia yakin kalau tatapan bisa membunuh, dia sudah mati sekarang akibat tatapan Intan. Alih-alih memasang tampang takut, Tia justru tersenyum dengan manis.

"Urusan Geeta selamanya akan menjadi urusan gue, Intan dan gue gak perlu persetujuan lo untuk hal itu."

Intan menyentakkan tangannya yang dicekal oleh Refa dengan kencang hingga terlepas. Tatapannya kini beralih kepada Geeta yang masih terpaku di tempatnya.

"Lo dan ibu lo sama aja murahannya." Kata Intan dengan tajam dan tidak lama kemudian dia sudah terjatuh di lantai dengan Geeta berada di atasnya siap melancarkan pukulan. Tepat sebelum pukulan itu bersarang di wajah cantik Intan, Refa sudah menarik Geeta dan meneriaki Intan untuk pergi.

Intan seketika tersadar dari kekagetannya dan berlalu dari tempat itu secepat yang dia bisa.

An 17/11/19

Apdet ketika total bintang dan komen 1.6K yaa.
Untuk apdet mengenai ceritaku bisa follow IG @akudadodado

Luvs
Dado

17/11/19
9/3/20

17/11/199/3/20

¡Ay! Esta imagen no sigue nuestras pautas de contenido. Para continuar la publicación, intente quitarla o subir otra.
Beaten Track [FIN] Donde viven las historias. Descúbrelo ahora