BEATEN TRACK - 14 - Anak

24K 3.7K 699
                                    

Repub tanpa edit 4/8/20
26/11/20
24/1/21

Thank you buat komennya, menghibur sekali baca omelan kalian, jadi sengaja bangun subuh buaat ngetik cerita ini wkwkw

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Thank you buat komennya, menghibur sekali baca omelan kalian, jadi sengaja bangun subuh buaat ngetik cerita ini wkwkw

"Sudah dengar kan, Ta?" ujar Sera tiba-tiba yang membuat bahunya menegang kembali. Geeta terlalu takut membalikkan badannya jadi yang dia lakukan hanyalah menunduk sambil meremas tangan sebelah kanan dengan tangan kirinya.

"Pokoknya mama gak mau tahu, kamu nikah dengan Geeta." Lanjut wanita tua itu sambil berdiri setelah menepuk tangan Geeta dengan lembut. Ata masih berdiam di tempatnya menatap punggung Geeta yang bergetar kembali. Dia sudah cukup lama berdiam di tempatny. Ketika dia mau menyambangi mereka, mamanya menyuruh dia diam di tempat, sehingga dia bisa mendengar percakapan kedua wanita itu dari awal.

Dengan ragu dia melangkah mendekati Geeta, tidak duduk. Masih menjaga jarak dengan wanita itu karena dia takut amarah yang sedang dia rasakan dapat melukainya. "Seriously, G? Umurnya sembilan tahun?" Tanyanya dengan nada bergetar, sarat akan emosi yang dia pendam. "Kamu menghukum aku selama sepuluh tahun atas hal yang aku tidak tahu apa?" Lanjutnya.

Geeta masih terdiam di tempatnya, air matanya masih mengalir dengan deras dan dia tidak bisa mengeluarkan satu kata pun dari mulutnya.

"Aku menceritakan banyak hal padamu, G, meskipun kamu tidak melakukan hal yang sama. Termasuk bagaimana papaku dulu tidak mengharapkanku ada di dunia, bagaimana rasanya hidup tanpa seorang papa, bagaimana rasaya olokan dari teman-teman dan bagaimana rasanya penolakan. Kamu tahu persis bagaimana itu menimbulkan luka di masa kecilku dan kamu membuatku melakukannya pada anakku sendiri? Jelaskan, apa salahku sampai kamu melakukan ini, G?"  Nada suara Ata kali ini lebih tinggi hingga membuat Geeta berjengit.

Geeta masih diam di tempatnya, tangannya menyentuh layar ponselnya untuk menghubungi satu nama ketika getaran tangannya tidak bisa dia hentikan pusingnya semakin hebat merajai kepalanya.

Hanya butuh kurang dari satu menit untuk kedua oranh itu datang ke halaman belakang. Tia dan Refa lari tergopoh-gopoh ketika mendapatkan panggilan dari ponsel Geeta, tujuan utama mereka adalah taman belakang karena mereka tahu itu tempat favoritnya.

"Geeta, bernapas, pelan-pelan." Tia langsung memeluk Geeta sambil berbisik di telinganya dengan lembut.

"Kalian jangan ikut campur. Ini masalah saya dengan Geeta." Desis Ata dengan tajam sambil melihat ke arah Refa yang langsung memasang badan di depan kedua wanita itu.

"Nanti, saat dia sudah tenang. Sekarang, tidak." Refa berucap dengan tenang.

Baru Ata mau membalas ucapan pria di depannya, ponselnya berbunyi. Pesan dari mamanya yang berisi dia dan papanya sudah siap pamit dan meminta Ata untuk membawa Geeta.

"Ayo masuk. Mama sudah mau pamit, tidak sabar mau ketemu cucunya."

Ucapan dari Ata itu sontak membuat dua orang yang baru datang tadi kaget dan saling menatap.

"Kamu masuk saja duluan. Nanti Eta saya antarkan ke dalam." Ujar Tia dengan pelan.

Ata terlalu lelah untuk berdebat sehingga dia menganggukkan kepalanya dan berjalan masuk. Dia dapat melihat tatapan bingung ibunya ketika hanya dia yang masuk ke ruangan itu.

"Geeta mana?" Tanyanya pelan.

"Nanti nyusul, masih di taman dengan teman-temannya." Jawab Ata sambil duduk di sebelahnya.

Roy berhedam ketika tidak ada pembicaraan lagi, "jadi, bagimana mengenai pertunangan ini?"

"Maaf Om, saya membatalkan pertunangan ini." Ata berucap dengan cepat hingga membuat Roy, Intan dan ibunya, Sella, terkejut.

"Tunggu, Ta, batal? Kenapa?" Kali ini Intan yang bersuara setelah dia diam sedari tadi. Suaranya bergetar dan airmata sudah tidak bisa dia bendung lagi.

"Saya akan menikahi Geeta."

"Kamu mau mempermainkan saya?" Roy bertanya dengan nada tinggi, tangannya mengepal, "saya bisa pastikan kamu akan menyesal." Lanjutnya.

"Roy, sebaiknya kamu jangan mengancam anak saya karena kamu tahu pasti apa yang mampu saya lakukan." Suara berat itu menarik perhatian semua orang, pasalnya pria tua itu tidak mengeluarkan suara selain elusan tangan menenangkan untuk sang istri. Mata Daniel melihat ke arah Geeta yang datang dari arah belakang, "karena Geeta sudah di sini. Kamu tanyakan langsung saja, Ta, dia mau menikah denganmu atau tidak."

"Dia harus mau karena Papa sudah punya cucu dari dia." Jawab Ata dengan dingin, jawaban yang membuat Semua orang terkesiap dan memandang ke arah Geeta. Tia yang berada di samping Geeta berusaha memberikan ketenangan pada wanita itu dengan menggenggam tangannya erat. Genggaman yang dia harap mampu mengingatkan Geeta bahwa dia tidak sendiri, bahwa dia masih memiliki Tia dan juga Refa, bahwa dia tidak akan sendirian melalui ini.

"Sekarang kami permisi dulu, saya mau melihat anak saya." Ata berdiri dari duduknya diikuti dengan Sera yang menarik tangan Daniel yang masih terkejut di tempatnya.

Author note 19/11/19

Masih sebal sama Ata? :p

Apdet ketika total bintang dan komen 2K yaa.
Untuk apdet mengenai ceritaku bisa follow IG @akudadodado. Kalau sudah sampai target akan apdet 1-2hr setelahnya.

Luvs
Dado

9/3/20

9/3/20

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Beaten Track [FIN] Where stories live. Discover now