2. "Boncengin cewek cakep tapi nggak ngajak kenalan? Rugi, tahu, nggak!"

5.8K 121 0
                                    


Rajendra International School adalah sekolah berkurikulum internasional yang berlokasi di Cilandak dengan luas mencapai delapan hektar, memiliki sistem eskalator dari TK sampai SMA yang membuat nyaris semua murid di sana minimal saling mengenal nama keluarga masing-masing. Ada universitasnya juga di lokasi yang terpisah, opsi lain bagi orang tua yang tidak ingin mengirim anak-anaknya ke kampus di luar negeri tapi tetap mendapat pendidikan dengan kualitas kelas dunia.

Pertama kali Jindra menginjakkan kaki di Rajendra saat memulai bangku SMA, dia pikir dia tengah berada di Dufan atau sejenisnya saking luasnya area sekolah itu. Ibunya mendaftarkannya ke sana secara paksa, plus memberikan kunci satu unit apartemen mewah untuk menariknya keluar dari kontrakan lama mereka di Kapuk; dan mungkin dikiranya semua itu dapat membuatnya memaafkan setelah dibuang begitu saja oleh ibu kandung sendiri.

Tentu saja tidak, dih.

Berada di antara murid-murid Rajendra membuatnya menjadi anomali, dia selalu merasa sebagai outsider sejak hari pertama yang salah tempat. Jindra ini anak berandal dari Kapuk—yang dia rasa tidak ada anak-anak sekelasnya yang tahu tempat itu ada di mana, kebanyakan akan nyeletuk, "Pantai Indah Kapuk, maksudnya?" Yep, orang-orang kaya itu kebanyakan tolol—mana cocok jika dirinya disandingkan dengan para ahli waris dari keluarga dengan nama mentereng yang kekayaannya tidak akan habis untuk tujuh turunan?

Tapi lalu Jindra bergabung dengan klub olahraga paling disegani di sekolah ini, Rajendra Chevaliers, dan dia mendadak memiliki tempat.

Karena itu Chevaliers sangat penting untuknya, saking pentingnya dia tidak bisa mencoreng catatan kedisplinannya di hari pertama tahun ajaran baru sebagai murid grade 12 yang dapat berimbas pada posisinya di tim inti. Nanti Mochtar Gunawan alias Monster alias pelatih utama Chevaliers yang sudah terkenal sangat keras dan disiplin bisa mencoretnya dari tim jika tidak berkelakuan baik selama di sekolah.

Jindra dan si gadis asing yang minta nebeng motornya sampai di Rajendra pukul delapan kurang. Satpam yang menjaga gerbang depan memberi mereka pandangan menghakimi sambil geleng-geleng kepala, tapi tetap membukakan gerbang yang sebelumnya tertutup karena Jindra pakai mengancam: "Pak Mul, gue tahu lo tinggal di mana, mending langsung bukain aja dan biarin kami masuk daripada rumah lo tahu-tahu kebakar."

Itu sebenarnya hanya gertakan, tapi dari grade 10 pun sudah kencang rumor beredar tentang Jindra yang merupakan bagian dari gangster dan kenal banyak preman, maka tidak sulit membuat satpam sekolah ciut duluan ketika berhadapan dengannya dan meloloskannya dari semua pelanggaran yang dia buat.

Jindra tidak mengecek reaksi gadis itu pada ancaman yang dia buat, atau apa gadis itu bahkan mengerti apa yang dia bicarakan. Semakin cepat si anak baru ini memahami orang seperti apa dirinya lebih bagus.

Mereka turun di parkiran, dan gadis itu langsung berlari terbirit-birit tanpa menunggunya setelah menyerahkan helm cadangan. Jindra membiarkannya karena masih sibuk mengunci stang motor, dan pikirnya toh tidak akan sulit mencari gadis itu di sekolah untuk menagih utang. Heh, mereka bahkan tinggal di gedung apartemen yang sama, tinggal cegat di depan lift atau gedor-gedor kamarnya.

Ada bunyi notifikasi pesan masuk ketika dia sedang berjalan di parkiran, Jindra mengeceknya:

From: Jangan Diangkat

Ini hari pertama sekolah, kan? Belajar yang rajin dan jangan sering bolos ya sayang

Tsk, pagi-pagi bikin bad mood. Wanita itu tidak ada kerjaan lain apa? Jindra dengan mudah bisa membayangkan ibunya tengah mani-pedi sambil berjemur di pinggir kolam renang, lalu iseng ingin mengecek anak buangannya karena tidak ada lagi yang bisa dilakukan. Bayangan itu membuatnya keki sendiri, dia menaruh HP-nya lagi ke saku celana tanpa membalas pesan itu.

I Slept With My StepbrotherHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin