Dengan nafas yang masih naik turun Shaka melirik keadaan Pelangi yang terlihat kacau. Bajunya sudah berantakan bahkan bisa dibilang hampir telanjang sekarang ini. Melihat hal itu emosi Shaka kian memuncak, dia menatap laki-laki brengsek tadi dengan penuh amarah.

"Bajingan. Apa yang lo lakuin sama dia setan?!" tanya Shaka sambil mencengkram kerah baju orang itu.

"Kamu ndak usah ikut campur, lebih baik kamu pergi sekarang atau kamu akan menyesal!" acam orang itu membuat Shaka semakin geram.

"Lo pikir gue takut, hah? Banci macam lo harus dimusnahkan!" balas Shaka berapi-api kemudian memukul wajah orang itu dengan keras.

"Brengsek!" maki laki-laki tadi sambil menegang bibirnya yang sobek akibat pukulan Shaka.

Keduanya terlibat perkelahian sengit. Berkali-kali Shaka bisa memukul orang itu tapi berkali-kali juga Shaka terkena pukul meskipun lebih banyak dia bisa menghindar. Dengan amarah yang sepenuhnya sudah menguasai dirinya membuat Shaka akhirnya bisa membuat orang itu terkapar. Masih ada kilatan amarah yang terpancar dari mata Shaka saat melihat lawannya sudah tidak berdaya. Dengan nafas yang masih terengah dia menghampiri Pelangi.

Shaka menggertakan rahangnya saat melihat betapa kacaunya keadaan Pelangi. Dia langsung mengambil sebuah jaket yang di gantung di samping lemari kemudian memakaikannya kepada Pelangi. Shaka duduk bersimpuh di lantai sambil meneliti keadaan Pelangi, takut Pelanginya terluka karena perbuatan si brengsek itu.

"Hei, kamu aman, ada aku." kata Shaka dengan suara serak sambil menahan tangis.

Pelangi tidak menjawab, bahkan dia malah memalingkan wajahnya dari Shaka membuat hati Shaka semakin terluka. Apalagi melihat air mata yang mengalir dari mata indah milik Pelangi membuat Shaka berpikir, mungkin harusnya dia habisi saja si brengsek agar tidak mengganggu Pelangi lagi di lain waktu.

Tapi belum sempat Shaka memikirkan keinginan jahatnya, dia merasakan tarikan dari seseorang sebelum orang itu mendorongnya hingga terpojok ke tembok. Orang itu menunjukan seringainya sambil mengarahkan sebuah pisau ke perut Shaka.

"Sudah ku bilang kamu akan menyesal kalau ndak pergi, harusnya jangan ikut campur urusanku!" kata orang itu penuh penekanan kemudian dengan mudahnya menusuk perut Shaka.

Setetes air mata Shaka terjatuh saat melihat raut wajah shock serta ketakutan dari Pelangi. Orang itu kembali mencabut pisaunya kemudian melemparnya sembarang arah. Shaka menunduk dan menyentuh perutnya, ada darah di tangannya.

"Kayaknya kamu harus mati juga biar ndak bisa cerita sama siapapun. Setelah ini aku bakalan kabur yang jauh ke tempat yang orang lain ndak bisa nemuin aku." kata orang itu kemudian berjalan dengan terseok menuju Pelangi.

Shaka yang mendengar hal itu langsung mengambil sebuah gitar yang tergeletak tidak jauh darinya. Dengan sekuat tenaga, Shaka menghantam kepala orang itu dengan gitar yang dia pegang membuatnya langsung jatuh pingsan.

Dengan sisa tenaga yang ada Shaka berjalan menghampiri Pelangi membuat Pelangi yang awalnya merasa malu kepada Shaka dengan keadaannya yang sekarang langsung berdiri dan menghampiri Shaka. Pelangi menahan tubuh Shaka yang sudah hampir ambruk kehabisan tenaga. Dia menangis sejadi-jadinya melihat darah yang terus mengalir dari luka bekas tusukan di perut Shaka.

"J-ja—ngan na—ngis Pe—la—ngi," kata Shaka terbata.

Pelangi menggeleng. "Maafin aku Shaka, harusnya kamu nggak usah tolongin aku jadi nggak akan begini." katanya sambil terisak.

"Se—nyum, Pe—la—ngi harus mem—bawa se—nyum un—tuk orang y—ang me—lihat—nya." kata Shaka kemudian tersenyum sebelum akhirnya menutup mata.

"Shaka, bangun Shaka!" teriak Pelangi panik sebelum akhirnya hanya bisa membawa Shaka ke dalam dekapannya. Hanya tangis pilu penuh luka dan kepedihan yang sekarang terdengar. Pelangi kehilangan Shaka.

:•::•:

a/n : Shaka juga muncul sebagai salah satu karakter baru dalam cerita Mikaila milik qweenskyza dan kemunculan Shaka dalam cerita itu adalah sebagai salah satu karakter tambahan yang sedikit banyak juga akan menceritakan kisah Shaka sebelum akhirnya sampai di kampung halaman papahnya kemudian bertemu dengan Pelangi.

Ini adalah bentuk kolaborasi antara aku dan Val—author cerita Mikaila—untuk membuat cerita yang saling berkaitan.

Buat kalian yang ingin tahu Shaka versi anak SMA bisa langsung baca cerita dia tentu saja dengan mengikuti perkembangan ceritanya yang dimana memiliki dua karakter utama yaitu Mika-Lea.

Terimakasih.

Shakala (On Going) Where stories live. Discover now