chapter 32 ( end )

2.8K 80 8
                                    

Hari ini Illa benar-benar tertampar oleh kenyataan. Kenyataan yang mengatakan bahwa Aslan sudah berpaling darinya dengan gadis lain. Bahkan gadis itu, sudah menjadi tunangan nya sejak 3 bulan lalu.

Illa sekarang duduk sendirian meratapi nasibnya, di bangku besi yang berada di taman rumah sakit ini. Illa benar-benar tidak habis pikir. Susah payah dirinya disini, menjaga hatinya untuk seorang cowok yaitu Aslan tapi Aslan membalas nya dengan tega menyelingkuhinya.

"Woi!" Terdengar suara lelaki yang tidak asing dari belakang Illa.

Illa membalikkan badannya mencari asal muasal sumber suara itu. Tapi nihil, Illa tidak menemukan siapa pun dibelakangnya. Illa kembali merubah posisinya menghadap kedepan.

Tiba-tiba muncul sebuah tangan yang terulur dengan sebatang coklat digenggam kuat ditangan itu. Illa kembali mencari asal muasal dari tangan ini, dan ya. Asal muasal nya adalah Alza.

"Ngapain lo disini?" Ucap Illa yang terkejut dengan keberadaan Alza.

Ini gila. Alza ada di manapun Illa berada. Disekolah pun yang notabenenya Alza tidak bersekolah disekolah yang sama dengan Illa tapi Alza selalu saja dapat masuk kesekolahnya dan mengrecoki aktivitasnya.

Dua hari yang lalu, Alza juga dengan gilanya berkunjung kerumahnya. Illa heran dengan Alza yang dapat kesana kemari dengan mudahnya.

🍑🍑🍑

"Ini uang buat kamu, sekarang ngimana pun caranya kamu harus berhasil membuat Illa pacarnya Aslan itu percaya kalau Aslan sudah punya tunangan, yaitu kamu." Ujar wanita tua itu dengan susah payah karena kondisinya yang mengalami stroke.

"Baik Oma, serahin semuanya sama aku. " Gadis itu membalas ucapan wanita tua itu dengan gembira.

Setelahnya, gadis itu dan wanita tua yang dipanggil Oma sibuk dengan kegiatan mereka masing masing. Gadis itu menghabiskan sisa makanan yang ia pesan, dan Oma melantunkan sesuatu.

🍑🍑🍑

Sekarang Illa dan Alza sedang dalam perjalanan menuju kerumah sakit. Setelah beberapa menit lalu saat Illa dan Alza sedang makan, Illa dikabarkan bahwa Aslan sedang dalam masa masa kritis.

Tangis Illa pecah, Alza yang melihat kondisi Illa yang terbilang sangat menyedihkan pun mencoba untuk menenangkan Illa dengan berbagai cara.

Alza pun menambah kecepatan laju mobilnya. Hingga dalam beberapa menit setelahnya, sekarang Illa dan Alza sudah tiba didepan rumah sakit tempat Aslan dirawat.

Illa langsung berlari meninggalkan Alza sendirian di mobilnya. Alza tidak menahan Illa sama sekali, dia paham betul bagaimana rasanya menjadi Illa. Alza pun dulu pernah ada diposisi yang sama seperti Illa. Alza kecil dulu sangat terpukul saat kehilangan ayahnya.

Illa sekarang sudah tiba tepat didepan ruang rawat yang ditempati oleh Aslan. Tapi nihil, tidak ada siapa pun disana. Bahkan salah seorang keluarga Aslan pun tak terlihat batang hidungnya.

Illa sekarang cemas. Kaki Illa lemas, air mata terus saja menetes dari mata indah milik Illa. Illa sudah sangat lemah, sampai-sampai kedua kakinya tidak dapat lagi dia gunakan untuk menompang tubuhnya.

Tiba-tiba Alza datang merangkul Illa. Alza mencoba menenangkan Illa dengan cara memeluknya. Bukan hanya Illa yang terpukul. Alza pun merasakan hal yang sama. Sebagai seorang mantan sahabat pun Alza turut sedih.

"Permisi. Apa Illa sudah tiba disini?" Tanya salah satu perawat perempuan itu dengan sopan.

Illa pun melepas pelukan Alza, Illa berjalan mendekat kearah suster itu berada. Illa mengangguk, menjawab pertanyaan sang suster.

"Baiklah tolong ikut dengan saya." Kata suster tersebut.

Illa pun menuruti kata suster tersebut. Illa terus berjalan mengikuti arah kemana suster membawanya. Alza tidak tinggal diam, dia pun ikut mengikuti arah jalan suster tersebut.

🍑🍑🍑

"ASLAN PLEASE BANGUN, JANGAN TINGGALIN GUE. GUE GAK MAU DITINGGAL SAMA LO!?" Air mata Illa sudah tak terbendung.

Sekarang yang hanya bisa Illa lakukan adalah memeluk untuk terakhir kalinya tubuh kaku Aslan. Ya, sekarang Aslan sudah berada disurga. Aslan pergi untuk selama lamanya meninggalkan orang orang yang menyayanginya.

Illa benar benar terpukul sekarang. Illa baru saja merasa gembira karena Aslan dan dirinya ternyata adalah sepasang kekasih. Tetapi, mengapa secepat ini Tuhan memisahkan dirinya dengan Aslan.

Ibu Aslan sekarang sudah tidak sadarkan diri semenjak dokter memberi tahu bahwa Aslan sudah tidak lagi dapat ditolong.

🍑🍑🍑

Setelah pemakaman Aslan selesai dilakukan. Illa kembali pulang kerumahnya. Illa langsung masuk ke kamarnya dan berdiam diri disana.

Illa tidak pernah menyangka hal ini akan terjadi. Setelah Aslan yang pergi untuk sementara ke Padang meninggalkan dirinya sendirian di Jakarta. Kini, Aslan pergi untuk selama-lamanya. Tidak ada lagi detik detik menunggu pesan Aslan yang merindukannya, tidak ada lagi Aslan yang bandel tidak karuan, tidak ada lagi pertengkaran yang terjadi antara Illa dan Aslan.

Yang tinggal sekarang hanyalah kenangan yang tidak akan pernah Illa lupakan walau sedetik pun. Aslan adalah satu satunya laki-laki yang berhasil merebut hatinya. Aslan adalah laki laki yang berbeda dari laki laki lainnya. Ada satu hal didiri Aslan, yang tidak dimiliki oleh siapapun.

Sekarang yang hanya bisa Illa lakukan adalah berdoa agar Aslan tenang disana. Apapun yang terjadi sekarang adalah takdir Allah, dan Illa harus meneruskan hidupnya. Illa tidak boleh terpuruk terus menerus dengan kabar duka ini.

🍑🍑🍑

Satu tahun kemudian.

Hari ini menjadi hari pertama bagi Illa menjadi seorang mahasiswi. Illa sekarang sedang mengikuti hari pertama ospek. Illa sedang berpakaian seragam hitam putih, rambutnya dikuncir dua, lipstik yang dipakai harus merah padam dan harus benar benar tebal. Illa bahkan tidak sanggup tertawa terbahak bahak saat melihat dirinya sendiri di cermin.

Aktivitas yang sekarang harus dilakukan oleh MABA adalah mencari tanda tangan para kakak angkatan mereka. Para MABA harus berhasil mengumpulkan tanda tangan kakak angkatan mereka sebanyak-banyaknya.

Illa pun dengan gencar berkeliling gedung kampusnya demi mencari tanda tangan para kakak angkatannya.

"Kak, boleh minta tanda tanganya enggak?" Illa dengan beraninya meminta tanda tangan pada salah satu cowok yang sedang duduk anteng bersama 3 cowok lain sambil memainkan bola basket yang ada dipangkuannya.

Illa terkejut berat, saat melihat salah satu dari 4 kakak angkatannya ini memiliki rupa yang mirip dengan Aslan. Illa mencoba menguncek matanya berkali-kali memastikan itu hanya khayalan nya semata.

"Aslan."

🍑🍑🍑

-TAMAT-

My Devil BoyΌπου ζουν οι ιστορίες. Ανακάλυψε τώρα