chapter 4

4.7K 149 0
                                    

Aslan

Aslan

Aslan

' Aslan ada didepan gue sekarang.'

Illa benar benar frustasi sekarang. Melihat Aslan sedang berada didepannya yang sedang tertawa lepas menertawai dirinya.

Bagaimana takdir sebenarnya? Ia sengaja berangkat lebih pagi dari rumah, agar tidak bertemu dengan makhluk yang bernama Aslan ini. Tapi tanpa diduga takdir mempertemukan dia dengan Aslan. Ditambah lagi ia sudah malu dengan Aslan yang menertawainya.

"A...apaan sih lo?" Kata Illa gugup.

Aslan masih saja sibuk menertawai Illa, seakan akan ia baru menonton film Mr.Bean. lama lama Illa dibuat kesal oleh kelakuan Aslan.

"Ih resek banget sih." Kata Illa lagi, tapi bedanya sekarang ia mampu mengucapkan kalimat nya tanpa gagu.

Aslan berhenti tertawa mendengar kata-kata Illa. Aslan lalu memajukan tangannya dan mencubit hidung semi mancung milik Illa. Illa yang menerima perlakuan dari Aslan tersebut, membuatnya benar benar terkejut hebat.

"Udah ah, gue mau masuk kelas." Ucap Aslan dan berlenggang pergi meninggalkan Illa yang masih dengan perasaan yang bercampur aduk.

Illa masih belum berkutik dari tempatnya tadi saat menerima perlakuan yang paling mengejutkan dari Aslan. Entah apa yang ia rasakan didalam hatinya sekarang, tetapi ada sedikit perasaan senang saat Aslan berperilaku manis padanya.

Tangan Illa terangkat mengelus hidungnya yang dicubit gemas oleh Aslan. Mulut Illa tertarik ke atas, Illa malu tapi ia juga merasa sedikit bahagia.

" WOIII!!"

Illa terkejut bukan main, saat dikejutkan oleh sahabatnya dari sejak SMP hingga sekarang, Karin.

" Apaan sih Rin, bikin gue kanget aja. Kalau tadi gue kenak serangan jantung mendadak tadi ngimana?" Oceh Illa sambil mengelus elus dadanya yang terhenyak kanget tadi.

" Emang lo ada riwayat penyakit jantung la, ya Allah la. Lo kenapa ngak bilang sama gue kalau lo ada penyakit jantung. Lo bener- bener tega ya sama gue. Sampai ngak kasih tau gue tent......euhm" ucapan Karin belum selesai tapi Illa sudah membekap mulut milik Karin terlebih dahulu.

" Gila ya lo, ya ngak lah. Amit amit jambang bayi." Ucap Illa sambil menepuk nepuk nepuk jidatnya.

" Oh ngitu. Tapi, tadi lo ngapain sih ngelamun?" Tanya Karin pada Illa.

"Panjang ceritanya, nanti gue ceritain jam istirahat. Dah sampai ketemu dikantin nanti." Ucap Illa sambil melambaikan tangan meninggalkan Illa dibelakangnya.

🍑🍑🍑

Illa, kini sudah duduk ditempatnya duduk biasa. Illa melirik keseluruh kelas, ia berniat untuk mencari Aslan. Tapi, ia tidak menemukan Aslan, batang hidungnya, bahkan tasnya yang seharusnya sudah berada dikelas karena Aslan terlebih dahulu masuk kekelas tadi dari pada Illa.

Setelah melirik seisi kelas, dan mendapati Aslan tidak sedang berada dikelas. Illa bangun dari tempat duduknya dan beranjak menuju ke pojok baca kelasnya.

Illa berjalan dengan gerakan cepat, sambil melamun memikirkan kejadiannya bersama Aslan tadi pagi.

" Eh copot.... Eh ayam." Ucap Illa spontan karena terkejut setelah merasa ia memijak sesuatu dibawah-nya.

" Aduh sakit tai kuda." Ucap seseorang yang berada dibawah Illa.

Illa mengernyitkan dahinya dan melihat kearah seseorang yang ada dibawahnya. Aslan, ya ia memijak kaki Aslan hingga Aslan menjerit kesakitan. Illa benar benar tidak menyadari adanya Aslan yang sedang berbaring dibelakang kelas dengan tasnya dijadikan sebagai bantal dan dengan asyiknya memainkan video gamenya yang berada di iPhone- nya.

Illa langsung berjongkok menyamakan tingginya dengan tinggi Aslan yang kini sedang terduduk dilantai.

"Ehm...ehmm....lo ga...gak apa-apa?" Kata Illa dengan gugupnya yang sudah berada di level tertinggi.

Aslan mengalihkan perhatiannya dari kakinya ke Illa kini yang sedang menanyakan kondisinya serta dalang dari kesakitan kakinya yang ia rasakan sekarang.

Tatapan Illa dan Aslan bertemu, dan terjadi kontak mata yang tidak begitu lama, karena Illa yang terlebih dahulu memutuskan kontak matanya dengan Aslan.

" Sakit dikit,Tapi ngak apa apa kok." Ucap Aslan santai.

"Oh... Ka...kalau ngitu, gue minta maaf ya." Ucap Illa dan langsung berlenggang pergi dari hadapan Aslan.

Aslan yang menyadari perubahan raut wajah Illa, serta wajah Illa yang sudah menyeruakan warna merah mudah diberbagai spot di wajah Illa, yang membuat Aslan mengerti betul kalau Illa sekarang sedang malu.

Entah kenapa, tetapi Aslan tidak mau berbohong karena ada perasaan yang aneh saat melihat Illa yang malu jika sedang kontak mata atau berbicara 4 mata bersamanya.

🍑🍑🍑

Hari ini terasa sangat cepat. Mulai dari sekolah  yang dipulangkan cepat karena guru rapat, ditambah lagi les bahasa Inggrisnya ditiadakan karena mentor- nya sedang dalam keadaan sakit. Jadi, seharian ini Illa hanya bermalas-malasan di rumah dan terus mengingat ingat kejadiannya bersama Aslan tadi pagi, hingga membuat Illa tertidur.

Illa baru saja bangun dari tidur siangnya yang memakan waktu dari jam 3 siang hingga jam 7 malam sekarang. Illa langsung menuju kamar mandi untuk mandi, Illa tidak tahan jika tidak mandi sekali saja.

Setelah mandi, Illa sibuk mengotak Atik handphone-nya. Mulai dari mengakses semua sosial media miliknya, hingga streaming film di Netflix. Tapi, semuanya membosankan. Hingga Illa benar benar bosan hingga melempar handphone-nya sembarangan.

Tiba-tiba handphone milik Illa, berbunyi. Menandakan ada satu pesan masuk, Illa langsung kembali mengambil handphone-nya dan betapa terkejutnya dia mendapatkan sebuah pesan dari seseorang yang tidak mungkin mengirimkannya pesan.

🍑🍑🍑






My Devil BoyWhere stories live. Discover now