chapter 20

1.8K 66 0
                                    

Sudah hampir 1 setengah jam, Aslan berada dibawah terik matahari sambil melaksanakan hukumannya yaitu menghormat tiang bendera selama 3 jam.


Illa yang menikmati pemandangan ini berada diraduis 20 meter dari tempat Aslan berada. Terlintas rasa kasihan pada Aslan yang sudah berkeringat dan entah kali keberapa Aslan menyeka keringatnya tapi jangan tinggalkan itu membuat Aslan beribu kali lebih tampan.

Dan, oh ya. Illa berada disini sekarang adalah atas permintaan Bu Siti, ia memerintahkan Illa untuk mengawasi Aslan agar tidak kabur dari hukumannya.

Sekarang sudah 2 jam Aslan berada didepan tiang bendera sambil menghormatinya. Illa yang tak melepaskan pandangannya semenit saja dari Aslan, tiba tiba merasakan sesuatu yang bergetar dari saku rok abu abunya.

Illa mengeluarkan ponselnya dari saku roknya. Betapa terkejutnya Illa mendapati pesan dari Aslan, dari pengamatan Illa sedari tadi Aslan sama sekali tidak mengotak Atik ponselnya. Dan sekarang juga Aslan tidak mengotak Atik ........

Oh tidak, Aslan sudah tidak berada didepan tiang bendera. Illa berdiri dari duduknya menatap keseluruh penjuru arah demi mencari Aslan. Aslan tidak berada dimana pun. Akhirnya Illa memutuskan mengelilingi satu sekolahannya ini untuk mencari keberadaan Aslan putra orang yang membuatnya repot sekaligus orang yang ia cintai.

' gila tuh si Aslan, bikin gue capek aja.'

🍑🍑🍑

Pertama Illa memilih mencari Aslan kekelas, siapa tau Aslan bersembunyi dibawah kolom meja menghindari dari cerocosan Illa nanti jika ia bertemu dengan Aslan.

Pencarian kelokasi pertama Aslan masih belum ditemukan, sekarang Illa akan mencari Aslan keruangan lain yang ada disekolah ini.

Setelah semua ruangan disekolah ini dijelajahi oleh Illa sekarang hanya tersisa 2 ruangan saja. Yaitu, kamar mandi cewek dan kamar mandi cowok. Tapi, Aslan tidak mungkin memilih tempat persembunyian didalam kamar mandi cewek. Walaupun tidak mungkin ini patut untuk dicoba mungkin kepala Aslan sedikit pusing setelah dijemur selama 2 jam dibawah teriknya cahaya matahari, hingga salah masuk kamar mandi.

Didalam kamar mandi perempuan Illa juga tidak menemukan makhluk yang berwajah tampan bernama Aslan tersebut. Sekarang ruangan yang tidak pernah dikunjungi Illa tapi harus ia jelajahi sekarang adalah kamar mandi laki laki. Tetapi sebelum Illa menginjakkan kaki kedalam kamar mandi tersebut. Illa telah menyeret si kutu kupret eh salah si kutu buku maksudnya Rudi untuk melihat situasi kedalam kamar mandi laki laki. Kalau tidak begitu caranya bisa bisa Illa disebut cewek mesum lagi. Amit amit, masa wajah imut imut ngini disebut cewek mesum mau ditarok dimana mukanya ini nanti. Mau diplastikin kan butuh banyak dana.

Sekarang Illa dengan tatapan jelinya sudah melangkahkan kaki kedalam kamar mandi laki laki disekolahnya ini. Sebenarnya sudah dari lama Illa kepo dengan kamar mandi laki laki, tetapi berhubung jenis kelaminnya perempuan ia tidak dapat memasuki area terlarang ini, kalau sekarang Illa bisa masuk karena dengan tujuan mencari Aslan.

Setelah memasuki area terlarang bagi makhluk yang memakai rok. Hasilnya sama saja , Illa tidak menemukan sesosok Aslan yang berada didalam kamar mandi laki laki ini. Walaupun tidak menemukan Aslan didalam kamar mandi laki laki ini, akhirnya rasa kepo Illa terhadap kamar mandi laki laki sudah terpenuhi.

Illa sekarang sudah hampir menyerah mengingat seluruh tempat yang ada disekolah ini sudah dijelajahi olehnya semua. Ia merasa seperti sedang memainkan permainan pentak umpet bersama Aslan.

Rasa haus kini telah menguasai Illa. Sehingga Illa tergerak kakinya untuk berjalan menuju kekantin, sambil menghilangkan rasa hausnya mungkin Illa bisa mencari cari Aslan disemak semak kantin sekolahnya, kalau kata pepatah 'sekali kayuh dua pulau terlampaui.'

Dengan langkah cepat Illa sekarang sudah berada dikantin tepatnya didepan warung buk Sarti disini menyediakan aneka minuman yang dapat membuat tenggorokan lega dari rasa haus.

Illa langsung memesan satu gelas capuccino dibuat dengan campuran es batu yang banyak agar hawa dingin lebih terasa tidak hanya ditenggorokan tapi diikut sertakan dengan perut.

Setelah pesanan es cappucino nya sudah sampai dihadapannya Illa langsung menyeruput dengan rakus minuman yang berada dihadapannya ini. Tanpa sengaja Illa sedikit melirik kearah kantin yang banyak dipenuhi oleh kaum Adam dan juga dipenuhi oleh asap yang berasal dari setiap rokok yang mampu membuat mereka para penikmatnya kecanduan.

Otak Illa langsung berputar, Illa yakin betul sekarang Aslan tengah berada ditempat yang diberi nama kantin anak nakal itu. Pasti Aslan sekarang juga dengan bahagianya menghisap benda yang bernama rokok itu didalam sana.

Tapi, Illa juga bergidik ngeri saat membayangkan dirinya berada dikepungan asap rokok itu yang mampu membuatnya batuk batuk tak karuan. Walaupun begitu, Illa tetap harus berani masuk kesana demi menjalankan amanat yang telah diberikan Bu Siti guru BK sekolahnya itu padanya.

Kini Illa melangkahkan kaki dengan mantap masuk kedalam ruangan yang diisi dengan orang yang penuh dosa itu. Ia heran, mengapa sekolahnya ini yang terkenal mampu menghasilkan murid murid yang berprestasi menghalalkan tempat terlaknat ini berada disekolah tercintanya ini.

Asap rokok kini tengah menyeruak masuk kedalam hidung semi mancung milik Illa. Illa tetap berusaha menutupi hidungnya dan berjalan menerobos masuk kekantin yang dipenuhi dengan orang orang terlaknat.

Setengah perjalanan, mata Illa kini telah menemukan sesosok makhluk yang sedari tadi telah ia cari yaitu Aslan putra. Illa langsung berjalan dengan tergopoh-gopoh kearah dimana Aslan berada.

Illa langsung menjambak rambut Aslan dari belakang tidak peduli dengan semua tatapan dari kaum Adam yang berada disana.

"Woi, lo bikin gue capek tau gak sih. Lo enak enakan nokrong sama temen temen lo disini." Teriak Illa tepat ditelinga kanan Aslan.

Aslan langsung berdiri dihadapan Illa setelah berusaha melepaskan rambutnya yang dijambak oleh makhluk yang berjenis kelamin perempuan ini.

Setelah mengeluarkan teriakannya, Illa merasakan kini ternggerokannya sudah dipenuhi dengan asap asap rokok yang beraneka ragam. Illa langsung terbatuk batuk tak karuan.

Aslan yang melihat kondisi Illa sekarang langsung menyeret Illa dari tempat seperti surga ini bagi kaum Adam. Karena disini mereka bebas melakukan aktivitas mereka apapun.

Usai aslan memastikan Illa sudah dapat menghirup udara segar tanpa ada campuran dari asap rokok baru Aslan membuka suaranya.

" Lo ngapain disini?" Tanya Aslan dengan ketus pada Illa.

" Ya cariin lo lah. Lo nya ngilang gak bilang bilang kayak babi ngepet."

"Lo ngapain nyariin gue?"

"Yaelah nih bocah satu pakek nanya ngapain gue nyariin lo. Ya karena lo belum nyelesain hukuman lo lah."

"Udah kok"

"Tiga jam bukan dua jam ogeb."

"Yaudah tinggal lo aja yang lanjutin satu jam lagi."

"Eh gue gak dihukum ya gue cuma jangain lo."

Illa dan Aslan tak henti henti nya berdebat. Mereka terus berdebat seperti perdebatan pemilu.

"Oh ternyata kalian disini."

🍑🍑🍑



My Devil BoyWhere stories live. Discover now