chapter 1

13.1K 320 1
                                    

Illa adalah siswi baru di tahun ajaran ini. Ini tahun pertama Illa menginjak kaki di sekolah menengah atas.

Bahagia sekali rasanya, Illa dapat melewati masa sekolah menengah pertamanya dengan baik dan kini ia berada di satu jenjang yang lebih tinggi. Semoga, dijenjang ini pun ia bisa melewatinya dengan baik.

omong-omong teman sebangkunya adalah cewek yang super heboh,receh, dan penikmat gosip namanya Mina. Tak mau munafik, Illa juga gadis yang receh juga penikmat gosip tapi tidak dengan kata heboh.

Tiba-tiba sebuah tangan terulur kearah Illa. "Kenalin nama gue Ica."

Illa menyambut tangan itu dengan memberi senyum terbaiknya. "Illa."

Ica adalah seorang gadis yang duduk tepat didepan Illa. Sepertinya Ica ini adalah gadis yang ceria dan juga ramah, melihat kelakuannya memutari satu penjuru kelas hanya untuk diajak berkenalan.

Selanjutnya, seorang guru yang ditugaskan menjadi wali kelas X IPA 6. Meminta, satu persatu siswa dan siswi maju kedepan kelas untuk memperkenalkan diri mereka.

Setelah semua siswa baru memperkenalkan diri, hanya ada satu cowok yang tak asing nama juga wajahnya ditelinga dan Dimata Illa.

Namanya Aslan putra, entah dimana Illa pernah berjumpa dengan Aslan atau ia pernah melihat Aslan dimana.

Sepanjang pelajaran berlangsung, Illa masih memikirkan cowok yang bernama Aslan itu. Sekali-kali Illa membalikkan wajahnya melihat ke arah belakang kelas, mencari cari dimana posisi Aslan duduk.

•••

" What?"

" Aslan?"

"Lo yakin tuh cowok namanya Aslan?"

Disini lah kini Illa berada, dikantin bersama sahabat karibnya ini sejak SMP. Karin namanya, gadis yang periang walaupun agak moody.

" Iyaaa Karin,"

Karin pun berdiri dari kursi yang ia duduki tadi dan berjikrak jikrak ria. Tidak peduli berapa banyak mata yang sedang memperhatikannya sekarang.

Illa yang menyadari itu, langsung menarik tangan Karin untuk kembali duduk ketempatnya yang semula.

" OMG, Lo beruntung banget sih la, Aslan itu cowok keren yang temenan sama Darren si badboy sekolah kita dulu." Kata karin."Dan kalau nggak salah gue, dia ada tuh hadir di acara graduation kita."

Ingatan milik Illa langsung mengingat kejadian saat itu. Saat dimana hal tersial terjadi padanya, ketika hari graduation.

Flashback on -

Illa sedang berdiri bersama Karin dan dua sahabat karibnya yang lain didepan pintu masuk gedung tempat mereka mengadakan graduation.

Illa yang saat itu menggunakan high hells merasa sangat kesulitan untuk menuruni tangga. Tapi tetap saja Illa menuruni tangga dengan terburu buru karena jemputan nya sudah tiba didepan gedung.

Naasnya, karena lantai ditangga begitu licin juga keadaan kaki Illa yang sangat sakit akibat memakai high hells, Illa kehilangan keseimbangan dan hampir saja jatuh ke lantai jika tidak ada tangan kekar yang menahannya.

Karena ketakutan akan jatuh, Illa sempat menutup mata. Tetapi, ketika merasa ada tangan yang menolongnya agar tidak jatuh Illa langsung membuka matanya lebar lebar. Dan ia melihat seorang cowok dengan memakai hoddie warna hitam sedang merangkulnya erat, sempat beberapa menit mata mereka bertemu tapi setelah itu si cowok langsung memutuskan kontak mata mereka berdua.

Setelah, Illa mampu berdiri seperti semula. Cowok itu langsung melenggang pergi dari hadapan Illa.

Flashback off -

Illa ingat betul sekarang, siapa Aslan. Illa pasti akan sangat malu jika Aslan mengenali wajahnya. Ia malu pernah hampir jatuh dan diselamatkan oleh Aslan.

Illa berdiri dari duduknya dan langsung berlari keluar dari kantin meninggalkan Karin sendirian disana.

Saat sudah sampai didepan kelasnya, Illa langsung membuka pintu dan betapa terkejutnya Illa harus berpapasan dengan Aslan yang saat itu juga sedang ingin membuka pintu.

Illa langsung mundur dan memalingkan wajahnya kearah lain. Aslan tak menggubris Illa dan langsung melenggang pergi meninggalkan Illa sendirian.

Illa menghembus nafas lega, Illa langsung masuk ke dalam kelas dan duduk manis di kursinya. Pikiran Illa masih tergiang giang tentang peristiwa yang pernah terjadi padanya saat graduation.

Beberapa menit kemudian, Illa sudah tertidur pulas di tempat duduknya. Aslan masuk ke kelas dan sempat memperhatikan wajah yang sedang tertidur dengan tenang tidak seperti tadi saat bertemu dengannya didepan kelas, ia terlihat sangat khawatir.

•••





My Devil BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang