chapter 31

1.8K 64 0
                                    

Pagi ini tubuh Illa sudah membaik. Demamnya sudah reda, dan pusing yang dirasakan pun mulai memudar. Illa, akhirnya memutuskan untuk sekolah hari ini. Karena, Illa sudah 1 Minggu tidak hadir ke sekolah, lagi pula dia sudah sangat rindu dengan sahabatnya Karin dan juga sekolahnya, walaupun nantinya dirinya akan disajikan banyak tugas-tugas yang menumpuk dari seminggu yang lalu.

Setelah rapi dengan seragamnya, Illa keluar dari kamarnya menuju keruang makan. Illa menikmati sarapannya dengan santai. Sampai ada sebuah notifikasi pesan yang masuk ke handphone miliknya.

Illa langsung mengalihkan perhatiannya ke benda berteknologi mutakhir itu. Disana, dirinya mendapati sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Rasa penasaran Illa pun bangun, Illa langsung meletakkan asal sarapannya diatas meja makannya dan langsung ngencar memperhatikan ponselnya.

+6235 XXX XXX
Aslan sedang dalam keadaan kritis.

Sebuah pesan itu berhasil membuat Illa menegang. Jantungnya sudah berdetak tidak karuan. Aslan sedang dalam keadaan kritis? Apa yang terjadi sebenarnya dengan Aslan?

Illa sempat merasakan ada sebuah kejanggalan setelah semalam Aslan tidak menghubunginya sama sekali. Illa sempat curiga dengan itu, tapi Illa lagi-lagi kembali berpikir positif. Bahwa, Aslan mungkin sedang disibukkan dengan tugas sekolahnya.

Tapi sekarang, Illa menerima sebuah pesan dari nomor yang tidak dikenal. Illa ingin menghubungi nomor ini, menanyakan apa benar adanya bahwa Aslan sedang kritis.

Illa tanpa tunggu dia langsung mengoperasikan ponselnya, untuk menghubungi nomor yang tidak dikenal itu.

Setelah terdengar suara dari seberang sana. Illa langsung saja menyuarakan rasa penasarannya.

" Ini siapa ya? Kenapa anda mengirimi saya pesan seperti ini?" Tanya Illa tanpa basa basi.

" Saya mamanya Aslan. Dari semalam Aslan selalu memanggil nama kamu Akhirnya Tante memilih untuk menghubungi kamu." Terdengar suara sedu wanita paruh bawa yang ada diseberang sana.

🍑🍑🍑

Hari ini, lagi-lagi Illa membolos. Illa tidak jadi masuk sekolah pagi ini, dan sekarang Illa malah pergi dengan tergesa-gesa menuju rumah sakit tempat Aslan dirawat.

Setelah berhasil menemukan kamar yang ditempati Aslan. Illa langsung dapat melihat wajah pucat pasi Aslan yang tertidur tak berdaya diatas ranjang rumah sakit. Kondisi Aslan sekarang memang sangat mengkhawatirkan. Semua alat medis terpasang di sekujur tubuh Aslan, membantu Aslan untuk bangun dari komanya.

" Tante, kenapa Aslan bisa begini Tante?" Tanya Illa.

Mama Aslan tidak berhenti-hentinya meneteskan air matanya sambil terus menunduk kebawah. Mama Aslan benar-benar terisak hebat, tidak lagi mampu mengeluarkan satu kata pun yang dapat memperjelas kondisi ini pada Illa.

"Dia terseret ombak saat sedang mengikuti lomba surfing." Terdengar suara serak khas laki-laki dari samping Illa.

"Saya papanya Aslan. Keliatannya kamu sangat khawatir pada anak saya, sampai-sampai kedua mata kamu sembab seperti itu." Ucap laki-laki itu sambil merengkuh tubuh istrinya kedalam pelukannya.

🍑🍑🍑

Saat antraksi surfing sedang dilakukan oleh Aslan. Sebuah ombak yang terbilang sangat besar, menarik Aslan sampai ke tengah-tengah lautan. 

Aslan yang saat itu kakinya masih terikat dengan papan selancar tidak dapat melakukan banyak untuk menyelamatkan dirinya sendiri.

Sampai akhirnya, papan selancar milik Aslan yang masih melilit kakinya diterjang beberapa kali oleh omak diikuti oleh Aslan. Naasnya, ombak besar terus saja datang silih berganti, sampai akhirnya Aslan kewalahan dan terbawa ombak.

Itu informasi yang didapatkan oleh Illa. Saat papanya Aslan dengan tenangnya menceritakan semuanya pada Illa. Illa ikut terpukul melihat kondisi Aslan saat ini. Aslan, cowok yang sangat dia cintai. Sekarang, tengah terbaring lemah, tidak sadarkan diri.

Satu harapan Illa saat ini, Illa ingin Aslan secepat mungkin membuka kedua matanya. Melihat kehadiran Illa sekarang disampingnya dan Illa merindukan canda dan tawa Aslan saat ini juga.

🍑🍑🍑

Leo-ayah illa-, sudah beberapa kali menghubungi Illa tanpa henti. Menanyakan dimana keberadaan Illa sekarang, dan sungguh sungguh sangat mengkhawatirkan keadaan Illa sekarang.

Sampai-sampai, Leo mendesak Illa untuk memberi tahu dimana Illa berada sekarang, agar Leo dapat menyusulnya kesana.

"Yaudah kamu pulang aja, sekarang juga udah malam. Lagi pula, kasihan ayah kamu, pasti ayah kamu sangat mengkhawatirkan kamu sekarang." Ucap papa Aslan.

🍑🍑🍑

Hari ini Illa cukup lemas dan tiada semangat seperti biasanya untuk berangkat ke sekolah. Selain karena banyaknya tugas sekolah yang belum dirinya selesaikan, ditambah lagi Aslan yang sedang terbaring lemah sekarang dirumah sakit.

Sepulang sekolah nanti, Illa berencana untuk langsung menjenguk Aslan kerumah sakit. Sampai detik ini pun, perasaan Illa masih tidak lepas dari mengkhawatirkan Aslan.

Proses pembelajaran hari ini sudah selesai semenjak 10 menit yang lalu. Illa, yang masih berkutik dengan barang-barang sekolah miliknya pun segera berberes, agar dapat dengan cepat menjenguk Aslan dirumah sakit.

Tiba-tiba Alza, tanpa babibu menghentikan aksi beres membereskan Illa. Alza mengenggam tangan Illa, Illa berusaha meloloskan tangannya dari ngenggaman Alza.

" Sejak kapan lo ada disini?" Tanya Illa dengan wajah juteknya pada Alza.

"Jelek banget muka lo pas liat gue." Ucap Alza.

Illa tidak lagi mengubris ucapan Alza. Bodo amat, dengan wajah juteknya sekarang. Karena sekarang hanya Aslan yang ada dipikirannya. Illa takut, Aslan kenapa kenapa. Dan, dirinya sedang tidak berada disisi Aslan.

Illa sudah selesai dengan aksi beres memberesnya. Illa pun beranjak keluar dari kelasnya dan berusaha melepas genggaman Alza pada tangannya dengan kasar.

" Jangan sentuh gue!" Ucap Illa. Dan, lantas berlalu pergi meninggalkan Alza sendirian dikelas yang sudah sepi.

🍑🍑🍑

" Ni pak, makasih ya!" Ucap Illa pada bapak-bapak ojol.

"Sama-sama neng." Jawab bapak ojol itu dan berlalu pergi dari sana.

Illa dengan gerakan cekatan pun berjalan masuk kedalam gedung rumah sakit. Illa menelusuri setiap koridor rumah sakit dengan gerakan cepat.

Tiba didepan ruangan Illa. Illa dapat melihat, terdapat seorang gadis cantik yang dapat ditebak umurnya sebaya dengan Illa, sedang duduk disamping tubuh lemah Aslan sambil menggenggam tangan Aslan.

Illa mengerutkan keningnya. Binggung melihat kejadian yang sedang berlangsung didepannya. Illa pun memilih untuk memastikan sendiri siapa gadis itu.

"Lo siapa?" Tanya Illa tanpa basa-basi pada gadis dengan perawakan anggun tersebut.

" Kamu yang siapa? Kenapa kamu bisa ada diruang rawat tunangan aku?" Gadis itu membalas bertanya pada Illa, tanpa adanya unsur untuk menjawab pertanyaan Illa.

🍑🍑🍑

My Devil BoyWhere stories live. Discover now