chapter 24

1.6K 53 1
                                    

Illa mengernyitkan dahinya, gerakannya pun gelisah, peluh sudah banyak mengalir turun membasahi wajah milik Illa. Aslan yang menangkap peristiwa itu pun, berasumsi bahwa Illa sedang mimpi buruk. Aneh memang, semenjak Illa keluar dan kembali masuk kekamar rawat milik Aslan, sepatah katapun tidak keluar dari mulut milik Illa. Membuat Aslan khawatir.

Aslan turun dari ranjangnya, berjalan mendekat kearah Illa dengan kanan sebelah kiri memengang infus. Aslan mengelus lembut puncak kepala milik Illa, menyalurkan ketenangan pada Illa. Lama lama , dahi Illa sudah tak berkerut lagi, nafas Illa kembali menderu dengan teratur, tidak seperti tadi.

Illa pun mengucek ucek matanya, memfokuskan pandangannya. Didapati Aslan sedang duduk pada sofa yang sama dengan dirinya yang sedang tertidur.

" Udah bangun lo?" Tanya Aslan pada Illa.

Illa hanya manggut-manggut saja. Sama seperti tadi, tidak ingin menyuarakan suaranya ke udara.

Illa masih memikirkan mimpinya yang tadi. Mimpinya yang bertemu lagi dengan perawat yang dirinya temui hari itu, yang langsung meninggalkannya dengan terburu buru. Tetapi, perawat yang sama dengan mimpinya itu. Didalam mimpinya jahat, dan mau menghabisi nyawanya.

" Lan, gue boleh nanyak sesuatu enggak?" Tanya Illa pada Aslan.

Aslan hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Orang tua lo kenapa enggak datang ngejegukin lo?" Tanya Illa pada Aslan.

Aslan membuabg nafas gusar, " kan, gue udah pernah bilang sama lo. Bokap gue sendiri yang buat gue kayak ngini. Terus, ngapain lagi mereka datang buat ngejegukin gue? Mereka udah enggak peduli lagi sama gue."

"Lo, enggak boleh ngomong ngitu. Setiap orang tua itu, pasti peduli sama anaknya. Kita, sebagai anak harus ngehargain, kepedulian mereka sebagai orang tua." Illa mencoba memberi sedikit nasihat atau mungkin lebih kemasukan pada Aslan.

Aslan tak bergeming, tatapannya datar lurus kedepan, rahangnya mengeras, giginya gemeretak, terlihat jelas Aslan sedang menahan amarahnya.

"Yaudah, kalau gitu gue balik ya. Bokap, nyokap gue udah kayak pada sadar ngitu gue keluar Mulu. Bye Aslan, cepat sembuh nya biar gue ada temen berantemnya lagi." Ujar Illa, dan melenggang pergi keluar dari ruang rawat Aslan.

🍑🍑🍑

Illa sekarang sudah berada tepat didepan pintu rumah Toni, dirinya datang kemari dengan tujuan untuk mendapatkan informasi lebih tentang Aslan.

Tuktuktuk

Illa mengetuk pintu, yang dia yakini ini adalah benar rumah Toni. Setelah menunggu sekitar 2 menit. Pintu rumah berwarna putih besar ini terbuka. Menampilkan sosok ibu-ibu yang sudah paru baya, yang bisa diperkirakan ibu dari Thariq.

"Assalamualaikum Tante." Ujar Illa sopan.

" Wa'alaikum salam. Ada perlu apa ya?" Tanya wanita paruh bawa itu.

Illa tanpa basa basi," Toni-nya ada?"

"Ooh, ada ada. Sebentar ya, saya panggilin." Wanita paruh baya itu berlalu dari hadapan Illa.

Illa hanya tetap berdiri tepat diambang pintu rumah Toni. Rumah Toni, cukup luas, dengan taman yang dipenuhi dengan banyak bunga, perpaduan rumahnya dan warna warna bunga dari taman sangat matching.

Seperkian, menit setelahnya. Toni muncul dengan muka khas orang bangun tidur, celana pendek diatas lutut, dan bertelanjang dada.

Reflek Illa menutup matanya, dengan tangan kirinya, sedangkan tangan kanan-nya memberikan instruksi, agar Toni kembali ke kamarnya.

" Kenapa sih lo?" Tanya Toni yang menatap bingung kearah Illa.

"Itu, lo enggak pakek baju taik." Jawab Illa dengan nada yang hampir mendekati teriak.

"Oalah, lupa gue. Bentar-bentar,lo masuk---duduk aja dulu." Toni berbalik kembali ke kamarnya.

Akhirnya, Toni kembali dengan pakaian yang lengkap tanpa ada yang kurang. Toni duduk tepat di sofa depan Illa.

" Ada perlu apa la, tumben lu kesini?" Tanya Toni.

" Gue mau nanya tentang Aslan. Boleh enggak?" Illa sedikit gugup dalam menjawab pertanyaan Toni.

"Ya enggak lah, lo kan musuhnya Aslan,mana bisa gue beberin fakta tentang Aslan ke lo." Ujar Toni.

"Ya enggak ngitu juga kali. Nah, jadi gini. Aslan itu, lagi ada dirumah sakit, dan bonyok Aslan enggak pernah datang, buat jengukin Aslan. Ada apa sih Aslan sama bonyoknya?"

🍑🍑🍑

My Devil BoyWhere stories live. Discover now