chapter 16

2.2K 83 4
                                    

Malam ini, Illa tengah berada disebuah tempat yang begitu indah. Banyak lampu lampu yang menerangi tempat ini, dan banyak pasangan remaja sedang berdansa dilantai dansa bersama pasangannya membuat Illa begitu takjub dengan tempat ini.

Tiba tiba lamunannya pecah, saat ada sebuah tangan besar, dan hangat memeluk pinggangnya erat. Tangan besar dan hangat itu milik Aslan, yang kini tampil beribu kali lipat lebih tampan dan berada disampingnya malam ini.

Aslan dan Illa sekarang berada disebuah acara ulang tahun pacar dari Nauval, namanya chantika. Disini banyak sekali cewek dan cowok yang diundang berasal dari kelas menengah atas dan tentunya famous.

Illa benar benar menatap rendah dirinya sekarang, seakan akan ia benar benar tidak cocok bersanding dengan Aslan disini. Aslan yang begitu tampan dengan dibalut kemeja putih dan tak lupa dengan jasnya melekat pas di badan atletis milik Aslan.

"Kita kesana yuk!" Ucap Aslan mengajak Illa ke lantai dansa berada.

"Ngapain?" Tanya Illa polos.

"Dansa." Jawab Aslan singkat.

"Tapi gue gak bisa." Kata Illa.

"Nanti ikutin gerakan gue aja." Jawab Aslan sambil menuntun Illa kearah lantai dansa berada.

Illa benar benar tidak bisa berdansa sama sekali. Dan sejujurnya, Illa tidak pernah menghadiri acara ulang tahun yang begitu mewah seperti ini, hingga menyediakan lantai dansa khusus.

Akhirnya, Illa berhasil mengikuti gerak Aslan. Bisa dibilang sekarang dansanya bersama Aslan jauh lebih bagus dari sebelumnya. Illa merasa dirinya sekarang bagaikan seorang Cinderella yang mendapat keajaiban yang diberikan oleh seorang peri bisa memakai gaun semahal ini dengan perpaduan warna gold dan abu abu yang dapat membuat gaun ini begitu bersinar ditambah lagi didampingi dengan seorang pangeran tampan yang sedang berdansa dengannya.

Tiba tiba ada sebuah suara yang terdengar, seperti suara lonceng. Suara itu seperti mendorong diri Illa untuk pulang. Akhirnya Illa menghentikan dansanya bersama Aslan, pangerannya. Dan ia berlari dengan tergopoh-gopoh keluar. Tetapi, tidak ada adegan dimana sepatu kacanya tinggal. Malahan, saat Illa sudah berada diluar gedung tersebut ada sebuah air yang jatuh dari langit yang dinamakan hujan membasahinya, sekarang kondisinya basah kuyup.

🍑🍑🍑

" Ya Allah ni anak, disiramin air juga gak bangun bangun." Ucap Linda, mamanya Illa.

Akhirnya Illa beberapa kali mengerjapkan matanya, mencoba beradaptasi dengan sinar cahaya dari lampu kamarnya yang menyilaukan mata.

"Mimpi apaan sih kamu nak?sampe senyum senyum gitu." Tanya Linda.

Illa akhirnya tersadar, bahwa hal yang paling indah tadi adalah bunga tidurnya atau mimpi. Dan semua hal indah yang ia lakukan bersama Aslan adalah mimpi, hanya mimpi. Bukan kenyataan yang sebenarnya.

Aslan tetaplah Aslan, devil boy yang tak pernah bersikap manis sedikit pun. Dan Illa, hanyalah remahan remahan rengginang yang tak pernah dilirik oleh Aslan. Aslan yang selama ini bersikap manis padanya hanya mimpi semata, selama ini ia sudah tertipu dengan alam bawah sadarnya yang menunjukkan betapa bahagianya dirinya, dan sekarang alam nyata kembali menyambutnya untuk berhenti dari bayang bayang Aslan didunia bawah sadarnya.

Aslan yang mengantarnya pulang, Aslan yang kerumahnya meminta izin kepada ayahnya untuk keluar dimalam hari, Aslan yang memeluknya dengan pelukan yang hangat, Aslan yanv merindukan kehadirannya, dan Aslan yang mengenggam tangannya mencoba melindunginya hanyalah Aslan yang berada dibawah alam sadarnya.

Dan, sekarang Illa harus berterima kasih kepada sosok wanita paruh baya tetapi tetap memancarkan aura kecantikannya. Karena, telah membangunkannya dari mimpi indah ini yang akan membuatnya benar benar hancur.

Illa dan Aslan didunia nyata bahkan tak pernah bertegur sapa, Aslan sosok most wanted boy ditambah lagi dengan sifatnya yang nakal dan dingin juga jail membuatnya menyandang julukan devil boy.

"Bangun bangun, mandi cepetan sana terus kalau udah siap langsung sarapan. Itu Abang udah siap lho dari tadi." Ucap Linda.

Illa dengan malasnya bangun dari ranjangnya dan berjalan dengan langkah lemas kearah kamar mandi.

Illa masih tak habis pikir, segitu inginkah dirinya mendapati posisi istimewa di hati Aslan, hingga alam bawah sadarnya menyajikan mimpi yang penuh dengan dusta ini.

🍑🍑🍑

Pagi pagi sekali, kelas Illa sudah dibuat heboh dengan kabar tugas perkejaan rumah yang diberi oleh ibu Nissa guru matematika dari 2 Minggu yang lalu.

Mata Illa membulat, mengingatkan dirinya bahwa ia juga belum menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru matematikanya itu. Illa buru buru mengeluarkan buku miliknya dari dalam tas dan langsung mencari pedoman jawaban yang benar untuk membawanya kearah nilai lebih tinggi. Ia menjatuhkan pedoman jawaban yang paling benar ada pada Afa, karena perempuan itu selalu mendapatkan nilai tinggi saat ulangan matematika tiba.

Jari jari Illa yang lentik dengan lihainya menyalin semua jawaban dari buku milik Afa ke buku tulis miliknya yang masih putih tak berdosa seperti dirinya.

Tiba tiba semua aktivitas siswi perempuan terhenti. Illa masih sibuk dengan aktivitas nya sehingga tak ada waktu untuk menanggapinya. Ia terus menyalin hingga jawaban akhirnya, setelah selesai Illa tersenyum ria dan bermaksud kembali ketempat duduknya semula.

"Selesai." Ucap Illa.

Tapi, semuanya terlihat heran kearah Illa. Mereka seperti melihat setan saat menatap kearah Illa, mereka pikir Illa setan apa?

Hingga ada sebuah suara dehaman yang berasal dari belakang Illa. Illa pun dibuat bergedik ngeri dengan suara tersebut. Illa berbalik kebelakang dengan ritme yang sangat lambat seakan akan seperti slowmation.

Saat dirinya sudah menghadap kebelakang 180° terdapat sosok lelaki tampan yang melihat kearahnya dengan tatapan yang sangat mengerikan. Ia kelihatan marah, bahkan sangat marah. Matanya menyorot tajam kearah dimana Illa berada. Illa dengan susah panyah menelan salivanya sendiri.

Kepala Illa langsung berputar dengan cepat, memikirkan dengan keras apa kesalahan Illa. Hingga membuat setan ini sampai marah seperti ini.

' Aslan.'

' kenapa ya?'

🍑🍑🍑


My Devil BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang