Cinta dan air mata

380 12 0
                                    

"Saya akan melakukan apapun untuk mendapatkan restu bapak agar saya dapat menikahi anak bapak, apa yang bapak mau? Malam itu Rania menangis sejadi jadinya pada tuhan. Bersyukur karna dahulu telah menyelamatkanya dari kekejian orang tuanya. Kini ia mencoba untuk tenang mencoba untuk bahagia dengan orang-orang yang ingin bahagia dengan senyumnya. Rania sungguh tersakiti. Ia tertidur di atas sajadah, usai melakukan shalat tahajjud. alawalnya Reon terlihat panik, mengira terjadi hal buruk pada Rania. Namun Rania bisa lelap tertidur. Mengubur sakit yang tak kunjung hilang. Lalu allah menidurkannya dalam khusyu'nya arti kata doa.

Sudah tiga hari Rania tinggal dengan keluarga yang sangat bahagia yang telah ia kenal itu. Rania sungguh sangat bahagia dengan keakrapan sebuah keluarga. Kadang ia berharab memiliki keharmonisan seperti itu dalam arti keliarga. Hingga sedih merundungnya. kadang Rania bahagia dengan Reon yang sangat tulus mencintainya. Sering ia mengantarkan kopi atau secangkir teh untuk pujaan hatinya itu. Kadang juga ia terharu jika shalat berjamaah lalu mendengar indahnya lantunan al qur'an yang di bawakan Reon. se'akan penuh harap Reon lah yang akan menjadi imamnya. Meski tak tau lagi akan restu yang tak di beri.

Suatu malam kala kelam menyelimuti setiap insan yang tertidur. Reon terbangun lebih dahulu. ummi, Rania dan Hilya masih teridur. Mereka biasanya menunaikan shalat tahajjud pada jam tiga pagi, dan saat itu baru pukul dua malam. Reon berdiri mengambil wudhu'nya. Berdiri lalu mengembangkan sajadah. Reon ingin lebih dekat dengan tuhannya. Ingin berdua lantas bercerita panjang lebar akan hidupnya. akan takdir yang telah di atur oleh tuhan dari zaman yang tak pernah ia kira. Kadang ia berharab takdirnya lebih bahagia dari saat ini. Menikahi salfa lantas hidup di peluk kebahagia'an. Namun sayang, semua pengharapan yang pupus. Namun masih di bumbiu sepercik harapan.

"Tuhan jika takdirmu sungguh mneyakitkan bagi kami . mungkin itu karna syukur yang kurang kami beri. Tuhan jika cinta yang tumbuh untuk mencintai mu ini tak pernah menyatu, maka aku juga tidak akan pernah untuk berhenti berjuang untuk cintaku. kurelakan diri ini demi mimpi dan cinta yang ingin ku lindungi. tak perduli ribuan tusukan belati. ratusan cacian lantas dimaki. namun cintaku. Rania... Akan selalu aku perjuangkan, karna dahulu aku telah berjanji. dalam keadaan yang sama. kala malam aku berkata padamu tuhan. aku berjanji, akan membuat Rania bahagia. Engkau pasti ingat janji ku. yang ku utarakan padamu melalui doaku, maka, sampai habis darah ini hingga aku tak bisa untuk bernafas lagi. cintaku. Rania, akan selalu ku genggam, ku lindungi, lantas ku cintai tanpa henti. tuhan, satukan lah kami karna cintamu. karna surngguh kami ingin saling mencintai karna allah ."

Tak disangka Reon berdoa terlalu lama. ada air mata mengalir akan nasip yang menimpanya, air mata yang penuh pengharapan untuk bisa bahagia. Sebuah tangisan yang memberi rasa hingga tak ada lagi kata untuk meninggali . kala tubuh telah tumbuh maka ia tak mungkin kecil kembali, kala rasa telah tumbuh maka ia takkan mungkin meminta pergi. Rania mendengar semua untaian doa yang sungguh menyentuh itu. karna isakan tangisnya. Reon tak bisa menyembunyikan doa yang sungguh menyayat haru sang hati. Rania telah berdiri di ruang shalat. menatap Reon yang terduduk menghapus perlahan air mata nan ter'urai, Rania bahagia, namun tidak akan nasibnya waktu itu. Reon berdiri dari peribadatanya. Bangkit, lantas ia melihat Rania di belakangnya. Berdiri tegak terpaku rasa. Reon terkejut, menundukkan pandagan. se'akan berharab Rania tidak mendengar doanya .

"Mas..." Rania memanggil haru kebahagiaan nama itu. Reon berbalik, lalu hati yang tak kuat menahan. Tentang rasa yang tak bisa menanti. Bahwa nasip yang tak pernah menyadari, akan cinta mereka yang telah bertaruh nyawa menguji hati. Seketika, Rania dengan keras memeluk Reon. Hatinya tak dapat menahan segala rasa. Ia tumpahkan segala sedih. Ia lepaskan segala cinta pada laki laki peraduan cintanya. Reon terkejut. Namun tenggelalam dalam kesedihan isak tangis Rania. Rania melepas pelukannya lantas meninggalkan ruang shalat. Kemudian hilang di makan jarak. lirih malam itu Reon termenung pada beranda rumah. Kala kejadian itu di kenangnya. Mengingat kata yang sungguh memberi cinta tak bisa tergores kata lupa. bahkan setitik pun tak bisa. "mari kita perjuangkan cinta kita mas" lembut kata itu masih tergiang di pikiran Reon. Membumbui cinta yang makin tak bisa di pisah. Bahkan oleh apapaun itu. dan sampai kapanpun itu, selamanya, bahwa rasa cinta, akan abadi.

"Wahai cinta yang tak tau akhir ceritamu. di sini aku masih tetap melirikmu. lantas berharap atas dirimu"


Tangis SyurgaDonde viven las historias. Descúbrelo ahora