"Hehe" nyengir Rafi tersenyum kikuk.

"Si setan! Untung gue kagak jantungan!" Alfa mengelus dadanya karena sedikit kaget.

"Hehe maap kawan kawan, tapi gue punya berita gembira bagi kalian semua" ujar Rafi membuat anak kelas penasaran.

"Apaan?" Seru zeyan tak sabaran.

"KITA JAMKOS SAMPE PULANG YUHUU'' seru Rafi kemudian sujud syukur.

Sekelas langsung heboh. Moment ini memang sangat di butuhkan oleh semua siswa siswi. Terbebas dari semua kutukan pelajaran adalah kesenangan yang tidak akan di sia siakan.

"Kantin kuy" ajak Alfa menarik tangan zeyan dan yang di tarik hanya pasrah.

"Tunggu woii kita juga mau ke kantin" Teriak Qila menghentikan Ketiga cowo di depannya.

"Qil,Lo duluan aja sama mereka. Gue sama avi mau ke toilet dulu"

Setelah menimbang nimbang, akhirnya Qila mengangguk " yaudah deh gue duluan soalnya gue gak sarapan tadi pagi"

Qila berjalan menghampiri Alfa zeyan dan Rafi.

"Berasa kayak ratu Lo? Jalan di tengah tengah cogan?" Qila memang berada di antara zeyan dkk. Maka tak heran jika di sepanjang koridor semua orang menatapnya dengan berbagai tatapan.

"Ya gakpapa,kan gue cantik" gadis itu membalas ucapan Rafi.

Jitakan kecil langsung mendarat di kepala Qila dan pelakunya adalah Alfa .

Tidak jauh di depan sana, Mereka menangkap sosok yang tiga hari belakangan ini dekat dengan zeyan.

Chika. Cewe itu berjalan menuju ke arah zeyan dan teman temannya. Qila sendiri sudah duluan memutar bola matanya malas.

"Hai yan" sapanya tersenyum

Zeyan hanya diam yang membuat Chika dengan tidak langsung merasa malu karena sapaan nya sama sekali tidak di respon.

"Eh Lo, jauhan dikit bisa kan? Gak usah nempel begitu ke zeyan?" Belum puas, Chika masih terus berusaha mendapatkan perhatian zeyan.

Merasa bodo amat dengan ucapan Chika, Qila semakin mendekatkan dirinya pada zeyan " terserah gue dong, mau nempel ke zeyan kek, gak nempel kek. Bukan urusan Lo kan?"

Chika terlihat emosi "kalo Lo nempel kayak gitu ke zeyan, ya namanya Lo itu gatel!" Hardik nya.

Zeyan yang mendengar itu,kini malah menggerakkan tangannya untuk merangkul Qila " Lo gak usah ngatur ngatur orang! Karena Lo sendiri juga bukan siapa siapa gue!" Ujar Zeyan menatap remeh Chika.

Setelah itu zeyan langsung kembali berjalan dengan tangan masih merangkul Qila,di ikuti oleh Rafi dan Alfa di belakangnya.

"Belum juga gue Jambak itu si cabe!" Kekesalan Qila masih berlanjut.

"Lagian Lo yan! Mata Lo katarak atau gimana? Sampe bisa itu cabe jadi mantan terindah Lo?" Tanya Qila.

"Udahlah qil, Gak usah bahas itu! Berasa kalian itu ngeledek gue banget" Kesal sekaligus mohon zeyan .

Qila mengangguk dengan raut wajah tidak ikhlas.

Tak lama setelah itu, Aviela dan sindy menghampiri mereka dan ikut bergabung di sana.

Zeyan menyuruh Alfa pindah agar Aviela duduk di sampingnya. Aviela menurut sedangkan Alfa mengumpat kesal.

"Gue lagi " sedih Alfa yang terpaksa harus pindah dari duduknya.

°°°
Karena sekolah hari ini di pulangkan lebih cepat. Aviela dan zeyan pun kini sudah berada di rumah.

Aviela pov

Suasana yang saat ini gue hindari adalah di saat gue harus berdua dengan zeyan. Gue bingung, harus ngomong apa saat gue berdua sama dia.

Seperti saat ini, zeyan lagi duduk di sofa depan televisi dan dia masih pake seragamnya. Gue mau ikut gabung, tapi gue gak berani. Gimana kalo pas gue gabung di sofa, dia diam dan gue juga diam. Itu pasti gak enak banget.

Setelah bergulat dengan pikiran gue, akhirnya gue lebih memilih untuk pergi ke kamar. Tapi langkah gue terhenti ketika zeyan manggil nama gue.

"Viela, Lo ngehindarin gue?" Tanya dia yang gue gak tau harus jawab apa.

Dan sekarang dia malah jalan ke arah gue "Lo marah sama gue?"

Gue menggeleng karena emang gue gak marah sama dia '' engga"

°°°
Aviela menggeleng '' engga" Karena ia memang tidak marah dengan zeyan.

Kini zeyan menatap mata Aviela lama, tatapan itu terlihat tulus. Tangannya ikut bergerak untuk mengelus pipi mulus Aviela.

"Yan..geli '' protes Aviela yang malah membuat zeyan terkekeh kecil.

"Viela,Gue lagi pengen yang manis" ujar Zeyan sedangkan Aviela mengernyit bingung.

"Ini kayaknya manis" zeyan mengusap lembut bibir Aviela dengan tatapan matanya yang juga menatap bibir tipis gadis itu.

Aviela bukan gadis polos yang tidak mengerti dengan ucapan zeyan. Tanpa aba aba ia menjinjitkan kakinya dan memberikan sebuah kecupan singkat pada bibir cowo itu.

"Gue mau nya lama" kini giliran zeyan yang memajukan wajahnya dan mengecup bibir Aviela dengan lumatan yang sangat lembut.

Munafik,jika Aviela tidak menikmatinya, terbuai dengan lumatan zeyan, Aviela kini ikut membalas ciuman itu yang membuat mereka berdua semakin merapatkan tubuhnya satu sama lain.

Sebagai seorang cowo, nafsunya pasti akan naik jika dalam keadaan yang seperti ini. Begitu lah yang zeyan rasakan. Ia tanpa sadar membuat ciumannya semakin menuntut.

.
.
.
.

Hallo :) maaf ya jika chapt ini gak sesuai keinginan kalian.
Ide yang aku punya hari ini cuma segini :"

Jangan lupa voment ya☺️
Jangan lupa follow akun aku kalo mau di follback DM atau komen aja:"

Bye. See u next chapt :*

" Yan, jangan,gue malu"
-Spoiler😳😇

My Bad Husband [Completed] Where stories live. Discover now