1 - Meet him

963 58 2
                                    

Setelah mengetahui bahwa keluarga ku mengalami kebangkrutan banyak hal yang terlintas di benakku
'kita akan tinggal dimana?'
'bagaimana dengan kuliahku?'
Dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang ada di benaku.

Kita semua ayah ibu dan aku membereskan baju-baju kita tanpa tahu kita akan kemana.

"Eomma, kita akan tinggal dimana?,"

"Kita akan pergi ke LA." jawab eomma singkat

"Ha? Darimana kita punya tiket untuk pergi ke LA?"

"Sudah kamu diam saja, dan lihat saja nanti. Cepat kemasi barang-barangmu"

Aku akan kembali ke rumah masa kecilku dulu di LA, tapi aku juga tidak bisa meninggalkan korea lagi setelah aku bertahun-tahun disini apakah aku harus melanjutkan studi di LA atau hal terburuk mungkin aku akan bekerja part time disana demi menghidupi keluargaku.

***

Akhirnya aku dan kedua orang tuaku sudah sampai di bandara incheon, aku sedih memikirkan bahwa aku akan meninggalkan korea dan juga teman-temanku.

"Maafkan eomma dan appa karena insiden ini. Eomma dan appa merasa bersalah padamu, apalagi kamu yang sebentar lagi masuk perkuliahan."

Saat eomma mengatakan seperti itu aku mencoba kuat untuk mereka dan memeluk mereka, dan aku menangis di pelukan mereka.

***

Pesawat yang kita tumpangi akhirnya landas menuju LA, selama di udara hal yang aku lakukan terus memikirkan bagaimana eomma dan appa mendapat tiket pesawat kelas bisnis, aku ragu untuk bertanya pada mereka.

Hingga akhirnya aku sampai di bandara LA. Terdapat pasangan suami istri yang menjemputku dan keluargaku lagi-lagi aku bertanya-tanya sebenarnya mereka ini siapa.

"Anyeong haseyo Tn. dan Ny. Kim selamat datang di LA." Sambutan dari pasangan suami istri tersebut

"Anyeong haseyo Tn. dan Ny. Han terima kasih telah menjemput kami." jawab eomma dan appa.

"Ini pasti kim sejeong, woah.. Cantik sekali" ungkap Ny. Han sambil memperhatikan dan memelukku.
Aku pun membalas pelukannya.

"Anyeong haseyo, nama saya kim sejeong" sapaku pada keluarga Han.

Setelah berbasa-basi di bandara akhirnya mobil yang dibawa keluarga Han mengantar kami sampai di rumah lama kami.

***

Setelah sampai di rumah lama kami, aku masih kagum dengan keadaan rumah yang masih terawat dengan baik.

Keluarga Han beserta keluarga ku pun berbincang bincang. Sedangkan aku masih menikmati seisi rumah ini dan flashback tentang waktu kecilku dulu.

Foto keluarga kami pun masih ada, aku yang melihatnya tersenyum tipis. Hingga beberapa jam berlalu sang tamu pun pulang.

"Sejeong besok kita akan bertemu nyonya dan tuan Han, dan eomma harap kamu menyetujui apa yang eomma dan appa pilihkan untuk hidupmu dan demi kebaikanmu," ucap eomma menghampiri kamarku lalu pergi begitu saja setelah mengucapkan kata tersebut.

***

Kesokan harinya kita berangkat mengunjungi tuan dan nyonya Han, dengan transportasi umum.
Sesampainya disana kita disambut oleh keluarga mereka. Orang tuaku dan tuan nyonya Han mengobrol bersama sedangkan aku diajak ke ruangan lain oleh anak perempuan tuan dan nyonya Han.

"Halo aku han sunhwa, siapa namamu?," Sapa cewek tersebut.

"Namaku kim sejeong, sepertinya wajah kakak tidak asing seperti aku pernah melihat kakak."

"Benarkah? Ah .. Tidak mungkin. Oh iya perkenalkan ini adik aku han seungwoo dia seusia kamu dan aku harap kalian bisa akrab." Kakak sunhwa mengenalkan aku pada cowok dengan tatapan dingin yang menunjukkan muka marah tersebut.

"Halo, nama aku kim sejeong. Senang bertemu denganmu" sapaku sambil senyum sedikit.

Dia tidak menjawab apapun dan hanya menatap mataku dingin.

"Eh... Seungwoo kamu tidak boleh seperti itu, kalian kan sebentar lagi akan tinggal bersama"

Mendengar ucapan kak sunhwa yang bilang 'tinggal bersama' akupun langsung kaget.

"tinggal bersama?"

"apa orang tuamu belum memberi tahumu, kalian kan sebentar lagi akan menikah." ucap kak sunhwa dengan tersenyum lebar.

"menikah? Aku? Dengan siapa?" kagetku

"dengan seungwoo, kakak senang jika akhirnya kakak punya adik sepertimu nantinya. Kaka rela berbagi kamar dengan adik perempuan kakak"

Dengan masih tidak paham apa yang akan terjadi, kami bertiga pergi ke ruangan dimana orang tua kami berada.

"Sejeong, kamu pasti tahu sebentar lagi kamu akan menikah dengan seungwoo" ucap nyoya han padaku.

"Tapi?" raguku

"aku tahu kalian berdua pasti keberatan dengan keputusan kami, namun kami ingin yang terbaik untuk kalian, kami sudah merencanakan ini jauh sebelum kalian lahir. Kami harap kalian bisa menerima apa yang kami pilihkan untuk kalian berdua." ucap nyonya han

Aku pun sontak memandang seungwoo namun dia tetap diam seribu bahasa.

"Tapi kami baru saja lulus sekolah, dan usia kami tidak diperbolehkan untuk menikah." aku ngotot membela diri

"Kami tahu jika menikah di usia kalian memang tidak dibenarkan, kami sudah memutuskan bahwa kalian akan menikah satu minggu lagi disini dan setelah itu Sejeong akan ikut kami kembali ke korea, kami sepakat tidak mendaftarkan pernikahan kalian sampai kalian cukup umur. Dan sejeong sesampai di korea kamu dapat melanjutkan pendidikanmu." ucap tuan han.

Aku pun syok saat mendengar pernikahan kurang dari 1 minggu lagi. Rasa sedih menyelimutiku, aku masih tidak percaya apa yang akan terjadi nanti di masa depanku. Banyak sekali pertanyaan dalam hatiku yang ingin aku tanyakan nanti pada orang tuaku.

Apalagi orang yang akan menikah denganku, aku sama sekali belum mengenalnya pertemuan pertama kita pun kita tidak saling bicara, tiba-tiba saja pernikahan akan digelar satu minggu kedepan.

Bagaimana ya kelanjutan masa depan sejeong dan seungwoo? Jangan lupa vote ya ❣️
Terima Kasih

Me after you (END)Where stories live. Discover now