41 - Luka

224 32 0
                                    

‼️perlu diingat ya cerita ini hanya fiksi ‼️

Yohan juga sedang mengikuti berita mengenai Seungwoo, jarang sekali dia mengikuti berita seorang idol. Namun kali ini dia mengikuti perkembangan berita itu karena dia merasa kenal dengan Seungwoo. Apalagi Seungwoo yang ada hubungannya dengan Sejeong.

Yohan sebenarnya dari awal sudah bisa menebak ada yang ditutup-tutupi antara Seungwoo dan Sejeong, dan semenjak berita ini muncul Yohan tidak kaget tapi dia merasa sakit hati ternyata memang benar gadis yang disukai sudah bersama dengan orang lain apalagi mereka berdua sudah menikah.

Setiap ada berita yang muncul pasti k-netz pasti akan mengomentari berita itu, ada berita yang mendukung namun ada pula berita yang menjatuhkan. Setelah Seungwoo melakukan konfirmasi secara terbuka dan berita tentang Sana yang menyebarkan foto itu banyak penggemar Sana yang menyalahkan Seungwoo karena merasa bias mereka disakiti oleh Seungwoo, sedangkan penggemar Seungwoo tentu membela Seungwoo dan menyalahkan perilaku Sana dan penggemar Seungwoo berkata bahwa Sana sebenarnya tidak menyukai Seungwoo.

Perang dingin itu terjadi di media sosial dan saling menyindir, Sana yang sekarang sedang berdiam diri di kamar dorm nya ikut memantau komentar terkait berita tentang dirinya.

"Aku sangat frustasi tentang berita ini," Sana mengacak rambutnya frustasi melihat komentar yang memenuhi artikel tentang dirinya.

"Aku juga tidak habis pikir kenapa dia melakukan konfirmasi secara terbuka, aku pikir sekarang aku mulai membencinya." Sana juga melihat artikel tentang Seungwoo yang melakukan press conference.

Notif panggilan membuat Sana terlonjak kaget, "ada apa?!" Sana mengangguk-angguk paham atas pembicaraan orang yang ditelpon, setelah selesai mengecek sesuatu di ponselnya dia mengambil cardigan panjang, topi, dan masker lalu dia menyambar kunci mobil.

Sana keluar dorm diam-diam dia tidak ingin seseorang mengetahui kalau dia keluar, sampai akhirnya dia bisa berada di mobilnya dengan aman. Sana melepas topi dan maskernya dan dia taruh di kursi penumpang sebelahnya lalu ia segera melajukan mobil yang dia tumpangi.

***
Seperti biasa, saat jam istirahat siang Sana dan Sejeong ke cafetaria untuk minum ice americano serta makan roti lapis. Kali ini mereka membahas Yohan, yang pasti Sejeong memulai pembicaraan ini duluan bukan Naeun.

"Naeun-ah, apa kau tahu kalau Yohan sangat pandai melakukan taekwondo?"

Mendengar Sejeong bercerita seperti itu Naeun terlihat bersemangat, "Benarkah?"

"Iya, dia sebenarnya atlet taekwondo namun dia sekarang jarang mengikuti pertandingan karena dia fokus kuliah."

"Ah begitu."

"Dan anehnya lagi dia mengambil kuliah seni, aku tidak menyangka sama sekali."

"Kalian kenal sudah lama?"

"Dia teman kecilku."

Ponsel Sejeong di meja bergetar tanda pesan masuk, Sejeong meletakkan roti lapis di tangannya dan mengambil ponselnya untuk mengecek pesan itu. Nampak pesan dari nomor tidak dikenal 'kau Sejeong bukan? aku ingin bertemu denganmu. Bisakah kau kemari di lantai atas, atap rumah sakit' begitulah isi pesan itu, Sejeong mengernyitkan dahinya dia berpikir siapa kiranya yang mengirim pesan seperti ini.

"Ada apa?" tanya Naeun karena menyadari raut Sejeong yang berubah.

Sejeong bangkit memasukkan ponselnya ke saku dokternya, "Tidak apa, aku pergi dulu sebentar Naeun-ah."

Sejeong meninggalkan Naeun yang masih menyantap roti lapis, Sejeong masuk ke dalam lift langkahnya tampak ragu tapi dia mencoba menyakinkan dirinya untuk menemui kiranya siapa yang mengirimnya pesan itu. Sampai di tangga terakhir Sejeong menghela napas panjang mencoba meyakinkan dirinya tanpa ragu akhirnya dia membuka pintu menuju atap terlihat seorang wanita menatap ke arah luar memakai cardigan panjang berwarna mocca serta topi hitam.

Me after you (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang