38 - Penghianat?

187 32 2
                                    

‼️Perlu di ingat ya cerita ini hanya fiksi ‼️

Sana sudah mulai membaik berkat dia mengikuti apa yang dikatakan oleh psikiater. Dia sudah beberapa bulan tidak memenggang ponsel karena gejala depresi, maka selama itu juga dia tidak berkomunikasi dengan Seungwoo.

Hari ini Sana sudah bersiap dengan pakaian rapi bukan karena dia ada schedule, tapi dia hendak mengunjungi Seungwoo untuk mengetahui bagaimana keadaannya.

Sana mengambil tas dan topi, "Bagaimana apa kau sudah membeli apa yang kusuruh?" 

"Sudah ada di mobil." Jawab asistennya.

"Kali ini kau tidak perlu ikut, aku pergi sendiri saja." 

"Baiklah."

Sana melangkahkan kakinya menuju parkiran, dia menatap bungkusan buah berisikan buah apel jeruk dan pisang terbungkus rapi dengan plastik yang berada di kursi pengemudi di sebelahnya. Sana masuk duduk di kursi kemudi menyalakan mesin mobil lalu menginjak gas menuju rumah Seungwoo.

Dia sangat antusias sekali karena Sana tidak mengabari bahwa dia akan ke rumah Seungwoo, Pasti dia sudah sangat rindu padaku pikirnya karena memang mereka sudah lama tidak bertemu.

***

Seungwoo tengah bersantai di sofa kamarnya, bukan dia tidak bersantai bahkan dia sepertinya sedang sibuk menulis sesuatu di buku musik nya. Ditemani dengan alunan lagu john legend berjudul all of me lagu yang sudah lama dirilis namun Seungwoo masih saja menyukai lagu itu.

Jika ditanya bagaimana kabar kakinya, akhirnya Seungwoo sudah bisa berjalan tanpa bantuan namun dia masih tidak bisa berjalan normal. Tour konser hampir selesai dilakukan tinggal satu negara terakhir lagi yaitu Indonesia. Seungwoo sangat sedih mendengar curhatan Byungchan tentang konser di setiap negara karena dia tidak bisa bercengkrama dengan para penggemar.

Bu Nam datang dari balik pintu, "Maaf tuan muda ada teman tuan yang ingin bertemu dengan tuan."

"Teman?"

"Iya perempuan."

"Katanya dia kekasih tuan muda." ucap Bu Nam ragu.

"Suruh dia masuk dan antar kemari."

Seungwoo baru ingat bahwa selama ini dia tidak pernah berkomunikasi atau bahkan bertemu dengan Sana, Seungwoo juga merasa aneh bahkan kenapa dia bisa lupa tentang Sana, pesan terakhir saat dirinya menanyakan kabar tentang Sana dan pesan itu tidak dibalas oleh Sana. 

Sana datang dari balik pintu dengan membawa bingkisan buah tersenyum merekah terukir di wajah Sana tatkala melihat Seungwoo, "Seungwoo-yya, maafkan aku." Sana menghambur memeluk Seungwoo setelah menaruh buah di meja.

Seungwoo membalas pelukan Sana, "Wah ini kejutan ceritanya?"

Sana melepaskan pelukannya lalu tersenyum, "Iya kejutan, bukankah kamu terkejut."

"Sedikit,"

"Bagaimana kabarmu?" Sana yang langsung memperhatikan kaki Seungwoo.

"Sudah membaik, kau selama ini kemana saja baik-baik saja bukan?" Seungwoo menutup buku musik lalu meletakkannya di meja, fokusnya beralih pada Sana.

"Maafkan aku, aku sudah lama tidak mengabari karena aku sangat frustasi, psikiater bilang dia melarang aku untuk memegang ponsel."

"Tidak apa, aku juga jarang mengirim pesan.  Maafkan aku."

"Kau sudah makan?"

"Sudah."

Bu Nam masuk membawa beberapa camilan dan juga minuman untuk dihidangkan pada Sana.

Me after you (END)Where stories live. Discover now