22 - Seperempat hari bersamanya

197 33 2
                                    

Matahari tengah menapakkan sinarnya, terlihat gadis yang menggeliat di atas ranjang dengan sinar matahari yang masuk melalui celah gorden seakan membantu untuk membuka matanya dan mulai untuk beraktifitas.

"Hoam..." Sejeong menggeliat dan masih terlihat mengantuk.

Sejeong merileks kan tubuhnya lalu ia melirik jam yang berada di samping tempat tidurnya betapa kaget nya dia jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi, sontak ia segera turun dari ranjang dan bergegas menuju kamar mandi.

Sejeong tengah menggosok gigi di depan kaca, namun terlihat ia tengah berpikir.

"Tunggu kenapa aku merasa seperti linglung, bukan-bukan aku merasa terakhir aku bukan berada di dalam kamar tapi... Ha?" Sejeong mencoba mengingat ingat kembali apa yang dia lakukan tadi malam, dan ketika ingatan itu kembali sontak dia kaget.

"Tidak mungkin, tidak mungkin." Sejeong masih menyangkal ingatannya.

"Aish.. Kenapa kau bodoh sekali." Dia merutuki kecerobohannya dan memukul kepalanya.

Sejeong ingat tadi malam bahwasannya ia tertidur saat sedang bersama dengan Seungwoo, lalu Seungwoo yang mencoba membangunkan Sejeong.
"Ya.. Cepat bangunlah. Kembali sana ke kamarmu." namun bukannya bangun Sejeong malah menjawab "Tidak biarkan aku tidur disini." Dia menjawab dengan setengah sadar.
Tidak ada pilihan lain lalu Seungwoo menggendongnya ala bridal style menuju ke dalam kamar Sejeong.

"Ah... Aku sangat malu." kembali, Sejeong terlihat frustasi saat mengingat kejadian tadi malam.

Sejeong turun ke bawah menuju meja makan untuk sarapan, dia melihat Seungwoo yang sudah berada di meja makan ia masih mengingat kejadian tadi malam rasanya dia sangat ingin menghindari Seungwoo.

"Sejeong, kemarilah ayo kita sarapan bersama." Kak Sunhwa yang melihat Sejeong langsung memanggilnya. Sontak Sejeong kaget, tidak ada pilihan lain untuk menghindar karena semua mata sudah tertuju padanya.

Sejeong berjalan ke arah meja makan, tatapan pertama yang dia lihat yaitu melihat Seungwoo sedangkan Seungwoo yang merasa ada yang menatapnya dia menatap Sejeong balik, lalu Sejeong segera memutar matanya.

Seungwoo dan Sejeong duduk berhadapan, terkadang saat di tengah-tengah makan mereka saling melirik satu sama lain, dan hal itu membuat mereka sembunyi-sembunyi mengukir senyum. Bagi Seungwoo dan Sejeong rasanya aneh karena beberapa bulan tidak bertemu, dan akhirnya bertemu lagi bisa satu meja makan bersama.

***

Rencana tadi malam untuk ke kampus bersama akhirnya terlaksana, dan lihat sekarang Sejeong dan Seungwoo tengah berdua di mobil menuju ke kampus.

Sejeong gugup bagaimana dia harus menghadapi Seungwoo atas kejadian tadi malam. Namun Sejeong berusaha membuat ekspresi se normal mungkin.

"Maaf dan terima kasih atas tadi malam." kembali, Sejeong  yang selalu meminta maaf.

"Untuk apa?" 

"Tadi malam maaf aku yang sangat merepotkan dan juga terima kasih telah mengantarku ke ..." Sejeong tidak meneruskan ucapannya.

"Tidak perlu berterima kasih." Seungwoo sibuk mengarah pandangannya ke depan. 

Seungwoo selalu ingat bahwa Sejeong selalu saja minta maaf ataupun berterima kasih. Seungwoo berpikir bahwa hubungan mereka sedikit canggung seperti awal pertama bertemu karena memang sudah lama mereka tidak berinteraksi apalagi Seungwoo yang jarang membuka pesan Sejeong. Seungwoo yang diam dan sibuk menyetir sementara Sejeong yang mengarah pandangkan ke luar jendela. Seungwoo memilih memutar musik untuk menghindari kecanggungan di antara mereka berdua.

Me after you (END)Where stories live. Discover now