32 - Bibit perasaan yang tumbuh

187 31 1
                                    

Setelah seusai kelas Yohan meminta untuk bertemu berdua saja dengan Sejeong di cafetaria kampus, hari sudah mulai sore karena hari ini Sejeong hanya mengambil satu kelas sore, seusai kelas langkahnya langsung membawanya menuju cafetaria.

Sejeong dapat melihat Yohan yang sudah sampai duduk manis sambil menikmati ice americano nya, sebelum menghampiri Yohan, Sejeong memesan terlebih dahulu ice matcha seperti biasa setelah ice matcha berada di genggamannya barulah mereka mulai mengobrol.

Sejeong duduk di hadapan Yohan, "Kamu hari ini ada kelas?" tanya Sejeong basa-basi.

"Aku ada kelas pagi."

"Ah begitu, ada apa kamu ingin menemuiku?"

"Kapan kamu sampai?"

Sejeong kaget dan dia baru sadar maksud dari pertanyaan Yohan, "Ah .. aku datang tadi pagi."

"Ada apa kau ke LA?"

"Hanya saja aku ingin liburan sejenak." Sejeong menunduk meminum ice matcha nya menghindari tatapan Yohan.

Yohan dapat merasakan keanehan Sejeong, dia ingin bertanya namun rasanya seperti tersendat di tenggorokan dia tidak dapat mengucapkan kalimat pertanyaan itu, dia meminum sejenak lalu memberanikan diri untuk bertanya pada Sejeong.

"Apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?" dengan pertimbangan yang mantap Yohan bertanya pada Sejong.

"Tentu saja jika aku bisa menjawab aku akan jawab."

Setelah beberapa detik hening Yohan buka suara, "Bukankah kau kini sudah tidak tinggal di rumah yang dulu lagi."

Sejeong menyembunyikan kagetnya dia tidak menjawab selama beberapa detik, "Mmm.." hanya itu yang keluar dari mulut Sejeong.

"Jika kau memang tidak ingin memberitahu tidak apa-apa."

Sejeong menimbang-nimbang dalam otaknya apa dia harus memberitahu Yohan atau tidak, Sejeong sebenarnya juga tidak ingin ada yang dia tutupi dari teman masa kecilnya itu. Setelah beberapa menit hening beradu dengan pikirannya akhirnya dia memutuskan untuk buka suara.

"Dari mana kau tahu?" secara tidak langsung Sejeong meng-iya-kan pertanyaan Yohan tadi.

"Saat aku mengantarmu pulang waktu itu."

Hari dimana saat Sejeong menghilang di acara festival dan Yohan berhasil menemukan Sejeong pada saat itu Yohan mengantar Sejeong pulang, namun pada saat itu Yohan memilih untuk pergi duluan sebelum Sejeong masuk ke dalam rumah karena khawatir dia berhenti dan dari kejauhan dia ingin memastikan bahwa Sejeong masuk ke dalam rumah dengan aman.

Nyatanya Sejeong hanya berdiri sambil mengetik sesuatu dari ponselnya, terus berdiri hingga beberapa menit kemudian sebuah mobil berdiri tepat di hadapannya ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam mobil itu. Yohan ragu apa dia harus mengikuti mobil yang membawa Sejeong atau tidak hingga akhirnya dia mantap untuk mengikuti, segera dia nyalakan sepeda motor ninja berwarna hitam melajukan motornya untuk mengikuti mobil tersebut.

Hingga mobil itu masuk ke sebuah rumah yang cukup besar, Yohan menghentikan motornya dia berpikir mungkin Sejeong sedang bermain ke rumah temannya tapi kalau dipikir-pikir untuk apa juga dirinya malam-malam main. Yohan memutuskan untuk menunggu, 2 jam berlalu Sejeong tak keluar juga dia juga ingin mengirim pesan ke Sejeong tapi dia urungkan karena takut akan mengganggu Sejeong.

~~

Sejeong meminum kembali ice matcha di hadapannya, sepertinya dia harus menceritakan semua pada Yohan selain itu Sejeong juga lelah jika harus terus membunyikan hal ini dari sahabat kecilnya itu.

Me after you (END)Where stories live. Discover now