20.SHE IS MINE

610 27 0
                                    


Hari ini Raihan sudah diperbolehkan oleh Dokter pulang ke rumahnya. Cowok itu berkali-kali menghela nafas menatap ke arah pintu ruang inapnya menanti seseorang datang.

"Kamu nungguh siapa sih sayang? dari tadi Mama perhatiin kamu natap pintu terus" Jihan yang sedang membereskan barang-barang Raihan menatap anaknya itu.

"Ehh,gak kok Ma"

"Kamu nungguh Dian yah?"

"Mama enggak kok"

"Mama dukung kamu sama Dian Mama liat dia itu gadis baik-baik dia bahkan rela tiap hari kesini nemenin kamu"

"Dia emang baik" Decitan pintu dibuka terdengar.

"Assalamualaikum"

"Waalaikumsalam ya ampun Dian Tante pikir siapa itu tuh Raihan dari tadi nunguh kamu matanya natap pintu terus"

"Mama jangan mulai deh"

"Mama benar kok"

"Raihan udah dibolehin pulang?"

"Udah tapi masih butuh istirahat dulu di rumah gimana sama tawaran tante Mama kamu izinin gak?"

"Mama izinin dia juga undang keluarga Tante makan malam di rumah "

"Kapan? gak sabar deh ketemu sama Mama kamu pasti dia cantik kayak kamu"

"Tante bisa aja kata Mama malam ini tapi Raihan kan baru keluar rumah sakit"

"Gue udah gak papa"

"Lo butuh istirahat" Dian menggeleng.

"Gue udah gak papa mau liat gue jalan?" Cowok itu turun dari ranjang ruang inapnya.

"Yaudah Nanti Tante ke rumah kamu"

"Ayo Ma,kita pulang lama-lama disini bikin kepala aku pusing"

"Dian ikut ke rumah yuk" tanpa memberikan Dian kesempatan untuk menjawab Jihan segera menarik tangan Dian pelan.

"Kamu kesini naik apa?"

"Taxi,Tan"

Sekarang disinilah Dian diatas mobil yang dikemudikan oleh sopir keluarga Raihan.

Tak berapa lama kemudian mobil fortuner itu masuk ke dalam halaman pekarangan rumah Raihan yang luas ini pertama kalinya Dian datang kesini karena Raihan sendiri jarang tinggal disini dan memilih tinggal di apartemen.

"Yuk Dian masuk ke dalam" Dian menganguk sopan.

"Kamu duduk disini Tante bikinin minum buat kamu"

"Gak usah,Tan" Jihan menggelengkan kepalannya dan berjalan keruang yang Dian yakini itu dapur meninggalkan Raihan dan Dian.

Asisten rumah Raihan datang membawa setoples kue penuh dan dua gelas jus jeruk segar.

"Maaf ngerepotin"

"Aduh,Non gak ngerepotin kok bibi balik ke dapur dulu yah bantuin Nyonya nyiapin makan siang" Dian menganguk sopan.

Raihan dan Dian tenggelam dalam percakapan ringan seputar anak last wolf tentunya dengan mengecilkan suaranya takut Jihan mendengarnya.

"Dian,Raihan ayo kita makan siamg dulu kalian duluan aja Mama mau panggil Dero dulu diatas"

"Ayo,Di" Dian menganguk pelan meski ia sebenarnya kenyang tapi demi menghargai Jihan ia berjalan mengikuti Raihan.

"Dian dimakan sayang mau apa? biar Tante ambilin"

"Gak usah repot-repot nanti Dian ambil sendiri"

She Is MineWhere stories live. Discover now