01.OLIVIA DIANDRA

4.5K 126 4
                                    

Dian menyusuri koridor sekolah penampilannya yang urakan tampak mencolok dari murid lain Dian tidak peduli selagi ia nyaman kenapa tidak?.

"Dian" Cowok  dengan lesung pipi di kedua pipinya tersenyum manis sembari melambaikan tangannya di ujung tanggah namanya Farel si ketua futsal meski sudah beberapa kali ditolak Farel tetap gencar mendekati Dian.

Dian mendorong tubuh jakung Farel agar menyingkir hingga Farel mundur beberapa langkah.

"Gue mau ngomong"  Dian meneruskan langkahnya berlalu dari sana menganggap ucapan Farel hanya angin lalu bagi Dian menanggapi Farel hanya buang-buang waktu.

Dian mendudukan diri di bangku paling ujung gadis itu melepas tasnya dan memandang sekitar kelas yang masih tampak sepih bell masuk masih sekitar 20 menit lagi masih bisa digunakan untuk bermain game sebentar.

Pandangan Dian fokus di layar ponselnya kala seseorang menepuk bahunya.

"Lo udah ngerjaiin pr?." Cewek berbando kelinci ikut mendudukan diri di samping Dian.

"Belum." Dian kembali menatap layar ponselnya sebuah pesan dari seseorang masuk tanpa membalasnya Dian mematikan ponselnya dan menyimpannya di dalam laci.

"Yaudah lo salin punya gue aja." Airin menyodorkan bukunya.

"Gak usah" Dian mendorong buku Airin dan melipat kedua tangannya di atas meja kemudian menelungkupkan kepalanya.

"Kenapa? Lo mau dihukum?." Terlambat. Bell masuk sudah berbunyi.

"Cepet salin nanti bu Rahma keburu dateng." Airin semakin gencar membujuk Dian ia tidak tega melihat Dian selalu dihukum tapi apa boleh buat Dian tidak pernah jerah Dian terkesan tidak peduli jika harus dihukum berdiri di lapangan bagi Dian itu adalah keberuntungan ia hanya akan mengerjakan hukumannya jika guru masih mengawasinya.

"Gue bilang gak ya enggak." Dian menatap Airin suaranya sedikit meninggih Dian tidak suka dipaksa ia kembali mengambil ponselnya yang tidak berhenti bergetar.

Bu Rahma masuk seisi kelas mendadak menjadi bisu Guru yang satu ini terkenal killer ia tidak segan mengeluarkan murid dari kelas jika membuat keributan sekecil apapun.

"Anak-anak kumpul tugas kalian."

"Ini kenapa bukunya cuma 29 padahal semua murid hadir semua siapa yang tidak mengerjakan tugasnya?." Dian mendongakkan kelapalanya menatap Bu Rahma.

"Kamu lagi kamu lagi kapan sih kamu berubah?."

"Berubah jadi apa? power ranger ?."
mendengar penuturan Dian sontak membuat seisi kelas tertawa selain Dian dan Bu Rahma mendapat pelototan dari Bu Rahma seketika mereka mengatupkan mulut.

"Kamu ikut saya." Dian berdiri menyimpan ponselnya di saku rok sembari menatap Bu Rahma dengan tampang malas kemudian mengekor di belakang.

Bu Rahma berhenti di koridor bagian kelas 11 dan berbicara dengan seorang cowok kemudian melenggang pergi Dian tahu pasti Bu Rahma menugaskan cowok itu untuk mengawasinya menjalankan hukuman agar Dian tidak kabur.

"Ikut gue." kata cowok itu Dian hanya menatap datar cowok itu dan tetap diam di tempatnya.

"Lama." Cowok itu menarik tangan Dian agar mengikutinya tentunya di tepis kasar oleh Dian.

*****

She Is MineWhere stories live. Discover now