09.SHE IS MINE

1K 48 0
                                    

Malam ini Dian berada di base camp last wolf ia menghisap dalam-dalam rokoknya hingga ia merasakan batang rokoknya yang masih tersisah setengah itu di ambil paksa.

"Berhenti rusak diri lo" Raihan mengenggam rokok yang masih menyala itu dengan tangannya.

"Han,lo juga sama jadi gak usah ngajarin gue"

"Gue cowok dan lo cewek. Mau seberapa jago pun lo berantem akan pernah bisa ngerubah kodrat kalo lo itu cewek harusnya dulu gue gak setuju pas Bang Togar ngajakin lo gabung kalo aja tau keadaanya bakalan kayak gini"

"Lo juga sama tau ini gak baik ngapain lo lakuin ?"

"Gue udah bilang gue cowok"

"Terserah"

"Masalah Ghali yang lo bilang leader glacier katanya bener lo gak sala liat. Bang Togar sendiri yang utusin mata-mata"

"Bang Togar sekarang di mana?"

"Dia lagi sibuk sama bisnisnya. Lo gak ada niat untuk pulang udah lewat jam 12"

"Jam 12 ?" Raihan menganguk.

****

Raihan melajukan motornya,dia masih heran mengapa Dian terlihat panik.

"Lo kenapa?" Raihan menatap Dian lewat kaca spion motornya.

"Mampus. Gimana kalo Dion nyariin gue?"

"Gue lupa bilang ke lo Dion juga termasuk anggota geng glacier sama temennya yang satu itu"

"Beneran?"

"Iya,kayaknya mereka juga lagi pada ngumpul soalnya tadi gue gak sengaja liat motor mereka di kafe"

"Semoga belum pulang"

"kalo gitu gue ngebut gak papakan?" Dian hanya diam tangannya kemudian melingkar di pinggang Raihan tubuh Raihan sedekit menegang ketika tiba-tiba Dian memeluknya dan menyandarkan kepalanya di punggungnya.

Setelah turun dari motor Raihan. Dian menitipkan jaket dengan bordir Last wolf itu ia takut Dion melihatnya bisa-bisa ia marah besar.

Dian masuk ke kamar apartemennya dan langsung membersihkan dirinya di kamar mandi kemudian mengganti bajunya dengan piyama tidur dan segera berbaring di kasur king sizenya dan berpura-pura tidur.

Tak lam pintu kamar Dian terbuka di sana berdiri Dion .Dion mendekat dan duduk di tepi kasur Dian kemudian mengusap lembut kepala Dian.

"Ternyata lo disini,Di. Gue khawatir banget sama lo tau gak" Dion mengecup kening Dian sebelum dia keluar dari kamar Dian.

"udah tidur?" Tanya Ghali yang sedang duduk di sofa apartemen Dian.

"Iya,lo mau nginap disini atau pulang?"

"Gue nginap disini aja deh malas gue balik ke rumah"

"Yaudah,lo tidur dikamar samping. Gue mau tidur sama Dian"

"Tidur sama,Ian? Gak-gak boleh lo gak boleh tidur sama Ian mendingan lo tidur bareng gue"

"Lo kenapasih? emangnya kenapa?"

"Pokoknya gak bole nantin lo bangunin Ian, kan kasian"
Dion diam hinggah akhirnya dia menganguk kemudian masuk ke kamar di ikuti Ghali dibelakangnya.

***

Dian bangun dari tidurnya ketika jam menunjukan pukul 06.20 beberapa menit lagi gerbang sekolah akan ditutup sebenarnya tidak masalah bagi Dian jika dia terlambat dan berakhir memanjat pagar atau bahkan tidak masuk sama sekali pasalnya hari ini akan ada ulangan harian Dian tidak mau harus ikut ulangan susulan.

She Is MineDonde viven las historias. Descúbrelo ahora