18.SHE IS MINE

588 33 0
                                    

Ghali masuk ke dalam kafe mencari keberadaan teman-temannya.

"Kenapa lo?" Revan menatap Ghali sambil memicingkan matanya.

"Si Danu pindah sekolah. Yang ada kerjaan gue makin banyak" Ghali duduk dan meyandarkan punggungnya di sandaran kursi.

"Resiko jadi ketos"

"Yaelah, kalo bukan bokap gue yang minta gue gak bakalan calonin diri. Udahlah mendingan sekarang kita bahas gimana caranya biar Dian berhenti ikutan geng motor"

"Gue punya ide gimana kalo Dian aja yang gantiin Danu" Revan menaik-turunkan alisnya dengan wajahnya tengilnya.

"Ide lo bagus juga tuh"

"Yang ada lo keenakan deket adek gue tapi kalo gue pikir kayaknya ada bagusnya jadi lo bisa ngawasin terus adek gue awas sampai dia kenapa-kenapa"

"Gue bakalan jagain dia"

"Ada yang pengen gue tanyain sama lo, foto anak SD yang di pajang di kamar lo mukanya kok gak asing yah?"

"Udah gue duga lo gak inget, temen cowok Dian waktu kecil yang rumahnya di depan rumah lo?"

"Emm, yang kalo gak salah namanya Ali?"

"Iya, itu gue"

"Lah? Lo kenapa baru bilang sekarang sih?"

"Yah gue pikir itu gak penting"

"Terus Dian tau gak?"

"Tau, gue udah bilang sama dia"

*****

Dian terbangun ketika merasakan elusan lembut di kepalanya, Ia mengerjapkan matanya.

"Bangun" Dion menarik selimut yang masih membungkus tubuh adiknya itu.

"Gue masih ngantuk"

"Bangun cepat"

"Ishh, gue masih ngantuk" Dian kembali memejamkan matanya dengan sebelah kakinya berusaha meraih kembali selimut yang sudah di lipat Dion.

"Lo tidur jam berapa?" Dion mengambil selimut dan menjauhkannya dari jangkaun kaki Dian.

"9"

"Bohong"

Dion melihat laptop yang terbuka di samping Dian sudah pasti kembarannya ini terlambat tidur karena nonton.

"Laptop lo gue ambil"
mendengar itu Dian membuka matanya dengan cepat.

"Gak gue pergi mandi sekarang"

"Gak ada"

"Gue ngadu ke Mama kalo lo ngambil laptop gue"

"Ngadu aja mendingan lo mandi sekarang"

****

Dian berjalan gontai masuk kedalam kelasnya ia masih memikirkan laptopnya yang diambil Dion belum lagi ia tidak diperbolehkan Dion membawa kendaraan sendiri.

Semalam ia memang nonton hingga jam 3. "Kenapa lo?"Airin yang sudah lebih dulu sampai menatap Dian dengan kerutan di dahi.

"Bete gue" Dian duduk di tempatnya ia menelungkupkan wajahnya dilipatan tangannya tanpa melepas tasnya.

"Dion?"

"Hm"

"Woii, kita disuruh kumpul di lapangan katanya pelantikan waketos baru" Suara cempreng milik Sarah membuat Dian terusik kemudian mengangkat kepalanya.

She Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang