Ada apa dengan Zulaikha?

2.1K 81 16
                                    

Driiing! Driing!

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh."

'Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, apa ini dengan Dzakir Khafadi?'

"Iya dengan saya sendiri, mohon maaf ini dengan siapa?"

'Alhamdulillah, ini Zulaikha. bagaimana kabarmu Dzakir?'

"Masya Allah, Zulaikha.. alhamdulillah baik, bagaimana kabarmu?"

'Alhamdulillah aku pun begitu'

"Alhamdulillah, ada apa menelfon, Zulaikha?"

'Oh ya Dzakir, apakah besok pagi kamu ada waktu? aku ingin berbicara empat mata denganmu.'

"Ya Allah, ada apa ini? sepertinya serius sekali."

'Hehe seperti itulah kir.'

"Insya Allah aku ada waktu esok pagi, Zulaikha. jadi, kita ketemuan kah?"

'Iya kir, apakah kamu tau dimana tempat untuk kita berbincang namun yang masih ada beberapa orang sehingga tidak menimbulkan fitnah nantinya.'

"Benar kamu, Zulaikha. kalau begitu, di Taman Kota saja bagaimana? kalau kamu sudah sampai kabari saja aku lewat sms."

'Oh baiklah, boleh aku meminta nomor telfonmu?'

"Tentu,"

Setelah selesai kusebutkan nomor telfonku, Zulaikha pun mengucapkan salam dan menutup telfon tersebut.

'Syukron ya Dzakir, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.'

"Wa'alaikumsalam warahmatullah..."

Ya, baru saja Zulaikha menelfonku dan menanyakan apakah aku ada waktu untuk bertemu dengannya atau tidak.

Aku penasaran, apa yang akan Zulaikha katakan esok hari? mengapa terdengar begitu serius? dan mengapa aku menjadi sangat penasaran seperti ini?

Astagfirullahaladzim...
.
.
.
Esok harinya,

Aku telah sampai di Taman Kota dimana tempat aku dan Zulaikha akan bertemu dan membicarakan suatu hal penting secara empat mata.

Ya, kami berkhalwat. namun kami berkhalwat dengan suatu tujuan dan di sebuah tempat yang masih terdapat beberapa orang atau bisa disebut terlihat oleh pandangan orang sekitar.

Sedangkan berkhalwat yang dilarang Allah swt dan Rasulullah saw adalah berkhalwat yang tak nampak oleh pandangan orang dan dalam suatu ruangan secara diam-diam, naudzubillahiminzalik.

Semoga Allah swt selalu melindungi kita semua dari berkhalwat yang tidak diperbolehkan dalam Islam.
.
.
.
Tak perlu menunggu waktu lama tiba lah seorang perempuan dengan gamis berwarna hijaunya dan jilbab panjang yang menutupi kepala sampai dada serta bagian belakang tubuhnya, Subhanallah ialah Zulaikha.

"Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..."

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh..."

"Bisa kita duduk?"

"Tentu, duduklah.."

Dan saat itu juga kami pun duduk di sebuah kursi yang saling berhadapan namun berjarak.

Zulaikha masih menundukkan pandangannya begitupun aku, hingga akhirnya perbincangan ini dimulai dari Zulaikha.

"Dzakir, ada yang ingin aku sampaikan padamu."

A Religious BoyWhere stories live. Discover now