Bertemu Kembali.

860 64 2
                                    

Aku mulai melangkahkan kakiku keluar dari masjid untuk kembali ke rumah setelah melaksanakan sholat Ashar berjamaah.

Saat aku selesai memakai sandalku dan hendak kembali melangkahkan kakiku keluar, netraku menangkap ada kaki seorang wanita yang dibalut dengan kaus kaki,

Dan ketika aku mendongakkan kepalaku sedikit keatas, terlihat dengan jelas rupa wanita yang kini berada di depanku.

"As-salamu’alaikum..." ucap wanita itu yang terdengar sedikit gugup.

Aku tersenyum tipis lalu mengangguk sambil menundukkan kepalaku dan menjawab salamnya,

"Wa'alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh, Azkayra."

Ya, dia adalah Azkayra.

Wanita yang saat ini berada tepat di hadapanku.

Wanita yang sudah beberapa tahun ini tidak nampak wajahnya olehku, dan inilah pertama kalinya lagi aku melihatnya.

"Sudah kembali, Dzakir? Alhamdulillah kamu kembali dengan selamat." ucapnya dengan suara pelannya.

Aku terkekeh pelan lalu mengangguk mendengarnya,

"Alhamdulillah Kayra, Allah masih melindungiku. Oh ya, kenapa kamu ke masjid?"

Aku melihat tangannya memegang sebuah tempat, seperti tempat untuk menaruh sebuah kacamata.

"Aku mengantar kacamata abi yang tertinggal dirumah, kasihan abi kan sudah tidak bisa melihat dengan jelas bila tak memakai kacamata"

Aku mengangguk kembali lalu memberi jalan untuknya.

"Oh pantas saja, baru tadi aku lihat Pak Ocid tidak memakai kacamata. Ternyata tertinggal" Azkayra terkekeh pelan lalu mengangguk mendengar ucapanku.

"Aku masuk ya kir, permisi" aku mengangguk dan mempersilahkannya.

Kemudian aku pun melanjutkan langkah kaki ku, namun baru saja selangkah, aku mendengar suaranya memanggil namaku.

"Dzakir!"

Aku yang mendengarnya pun menoleh kearah suara tersebut.

"Iya?"

"B-bolehkah kita berbicara sedikit setelah aku memberikan ini pada abi?" Azkayra melihatku dengan alisnya yang mengernyit.

Aku tersenyum lalu mengangguk.

"Tentu Kayra, aku tunggu disini ya?"

Terlihat dengan jelas senyuman manis terpancar pada wajahnya dan ia pun mengangguk cepat lalu masuk kedalam masjid.

Aku pun masih berdiri di tempat untuk menunggunya keluar.

Tak berapa lama aku menunggu, sosok yang tengah kutunggu pun akhirnya keluar dan kini telah berdiri tepat di sebelahku dengan beberapa jarak diantara aku dengannya.

A Religious BoyWhere stories live. Discover now