Hati yang bergetar.

2.6K 182 2
                                    

"Allah SWT menghiasi wajah mereka dengan kecerahan, menghiasi batin mereka dengan kegembiraan, dan menghiasi tubuh mereka dengan pakaian sutera."

Aku telah selesai melantunkan ayat ayat Suci Al-Qur'an melalui lisanku dan di dengar oleh orang banyak.

Dan saat aku hendak masuk ke dalam Masjid, aku melihat sosok wanita berkulit putih dan tinggi semampai berjalan membawa nampan berisi air sirup di dalam gelas dan jelas, dia berjalan ke arahku.

Saat posisinya tepat di depanku, aku pun diam sambil tersenyum dan menundukkan kepala ku padanya dan tetap melanjutkan langkah ku, begitupun dia yang membalasnya dengan ramah dan tetap berjalan, namun sesaat kemudian...

"Dzakir,"

Ucap wanita itu, lalu sontak aku membalikkan badanku dan melihatnya.

"Iya?"

Jawabku dengan nada suara sedikit serak dan memegang tenggorokan ku yang terasa begitu serat, ditambah aku melihat uap air dari dinding gelas yang ada diatas nampan yang dibawakan Azkayra serta di dalamnya berisi air itu walaupun bukan air mineral.

Entah dia sadar akan suaraku yang serak atau bagaimana, tapi tiba tiba dia mendekat beberapa jarak padaku dan menyodorkan nampan di tangannya itu padaku.

"Nih, ambillah salah satu minuman di nampan ini."

Ucap Azkayra yang bersamaan memberikan senyuman tipisnya yang terlihat begitu manis.

"Ah tidak usah Kayra, itu untuk pengurus yang lain kan? Aku bisa ambil minuman ku sendiri."

Aku menolaknya pelan dan menyambut senyuman tipisnya lalu mencoba membalikkan badanku lagi, namun Azkayra memanggilku kembali.

"Dzakir... Tidak baik menolak rezeki, ambillah minuman ini. Siapa tau stok minuman di dalam habis? Minum saja sirup ini dulu sebagai pelepas rasa serat di tenggorokanmu."

Ucapnya kembali dan sukses membuatku membalikkan badanku lagi dan melihatnya bergantian dengan melihat sirup di nampan.

Aku menghela nafasku, lalu mengambil salah satu gelas berisi sirup itu.

"Terimakasih Azkayra,"

Sautku lalu meminum nya bak orang yang benar benar kehausan dan baru menemukan sumber air.

Azkayra terkekeh saat melihat ku menenggak minuman ku, ya aku mendengar suara tertawa nya dengan jelas walaupun suara nya itu terdengar pelan.

Aku yang menyadari itu pun langsung melihat kearahnya dengan posisi gelas masih menempel dimulutku.

"Minumlah pelan-pelan Dzakir, bahkan kamu pasti lupa membaca bismillah saat menenggaknya..."

Ucap Azkayra yang sontak membuatku membulatkan mataku lalu meletakkan gelas di nampan kembali.

"Astagfirullahalazim, aku lupa. Ya Allah maafkan hamba..."

Do'a ku menyesal karena khilaf akan haus dahaga ku sehingga melupakan Allah swt di dalam do'a ku.

"Tidak apa Dzakir, lain kali jangan diulangi. Nanti Allah marah loh? Hehe.
Secapek capeknya kita hamba Allah, kita harus tetap ingat keharusan dan kewajiban kita terhadapnya. bukan begitu?"

A Religious BoyWhere stories live. Discover now