Shalat Istikharah.

2.4K 186 4
                                    


اللَّهُمَّ إنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ , وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ , وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ

“Ya Allah aku beristikharah atau memohon petunjuk dengan ilmu-Mu, aku memohon kekuatan dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon keutamaan-Mu.”
( H.R Bukhari )

02:30 pagi.

Aku terbangun dalam tidur lelap ku, lalu aku menoleh kearah jam dinding di sudut kamarku dan menunjukkan pukul setengah tiga pagi atau bisa dikatakan sepertiga malam.

Aku beranjak dari kasurku menuju kamar mandi dan berniat untuk melaksanakan shalat istikharah sambil menunggu adzan subuh tiba.

"Bismillah, sebaiknya aku istikharah saja." ucap ku pada diriku sendiri.

Mengapa?

Mengapa tidak tahajjud?

Padahal biasanya saat saat seperti ini aku lebih sering tahajjud, namun belum lama ini aku merasakan suatu hal yang aneh dalam hatiku.

Aku bertanya-tanya pada diriku sendiri,

Kenapa aku bingung dengan perasaan ku sendiri?

Kenapa aku bisa sampai memiliki perasaan ini?

Dan apa maksud dari perasaan ini sebenarnya?

Suka?

Apa itu suka?

Jatuh cinta?

Apa itu jatuh cinta?

Yang aku ketahui hanyalah rasa cinta pada kedua orangtuaku saja dan Allah semata.

أصلي سنة الإستخارة ركعتين لله تعالي

“ushalli sunatan istikharati rok ‘ataini lillahi ta’ala.” 
“saya niat shalat sunat istikharah dua rakaat karena Allah ta’ala.”

Aku melaksanakan shalat istikharah dalam 2 rakaat.

Dan seusai aku melaksanakannya, aku menadahkan kedua tanganku dan mendongakkan kepalaku sambil menutup kedua mataku perlahan.

Aku menghembuskan nafas ku dan mencoba mengosongkan fikiran ku, berfokus hanya pada Allah serta mencurahkan seluruh isi hati ku dan meminta petunjuk pada-Nya.

إِنِّيْ أَسْتَخِيْرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيْمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلاَ أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلاَ أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلاَّمُ الْغُيُوْبِ. اَللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ -وَيُسَمَّى حَاجَتَهُ- خَيْرٌ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاقْدُرْهُ لِيْ وَيَسِّرْهُ لِيْ ثُمَّ بَارِكْ لِيْ فِيْهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا اْلأَمْرَ شَرٌّ لِيْ فِيْ دِيْنِيْ وَمَعَاشِيْ وَعَاقِبَةِ أَمْرِيْ فَاصْرِفْهُ عَنِّيْ وَاصْرِفْنِيْ عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِيْ بِهِ

“Ya Allah hamba memohon agar Engkau memilihkan mana yang baik menurut Engkau Ya Allah. Dan hamba memohon Engkau memberikan kepastian dengan ketentuan-Mu dan hamba memohon kemurahan Allah yang Maha Besar lagi Agung karena sesungguhnya Allah yang Berkuasa sedang hamba tidak tahu dan Allahlah yang amat mengetahui segala sesuatu yang masih tersembunyi. Ya Allah, jika Engkau mengetahui, bahwa persoalan ini (sebutkan permasalahan yang anda hadapi) baik bagi hamba, dan baik pula akibatnya bagi hamba, maka berilah perkara ini kepada hamba, dan mudahkanlah ia bagi hamba, kemudian berikanlah keberkahan bagi hamba, dan penghidupan hamba, dan jika tidak baik  akibatnya bagi hamba, maka jauhkanlah ini dari hamba dan jauhkanlah hamba dari padanya. Dan jadikanlah hamba sebagai orang yang rela atas anugerah-Mu.”

Ya Allah, aku merasakan akhir-akhir ini perasaanku bergetar saat melihat ciptaanmu yang indah.
Aku merasakan hal yang belum pernah kurasakan pada lawan jenisku.
Apa ini ya Allah?
Beri aku petunjuk maksud dari perasaan ini.

Engkau maha tau ya Allah, selama ini wanita yang ku sayang dan yang selalu membuat hatiku bergetar hanyalah Umi.
Namun saat ini bak seperti hujan deras yang datang tiba-tiba, perasan ini terus bermunculan saat aku melihatnya.

Beri aku petunjuk atas semua ini ya Allah, apakah ini tanda aku harus memutuskan suatu hal yang di impikan kedua orang tuaku? Berumah tangga? Atau hal lain?
Aku mohon petunjuk mu yang baik untukku ya Allah.

Begitulah do'a ku yang ku curahkan semuanya pada Allah swt.
Dan setelah itu, aku mengusapkan kedua tangan ke bagian wajahku dan menghembuskan nafasku teratur.

Terasa begitu nyaman dan lega saat sudah ku curahkan semuanya pada Allah swt, aku merasa bahwa Allah mendengarkan ku dan akan memberikan petunjuk padaku melalui caranya sendiri.

Dan bagaimanapun cara Allah menunjukkan nya itu sudah pasti yang terbaik untukku, Hambanya.

"Karena pada dasarnya, semua yang dijanjikan dan jawaban yang kemudian diberikan oleh Allah adalah memang yang terbaik untuk hambanya."

***

Selamat malam Ukhti Akhi:)
Wah hari ini aku gc nih 3 part ku publish hehe.
Semoga suka ya^^
Dan semoga Dzakir cepet dapet jawaban dari Istikharahnya pada Allah swt~
Amin.
Vomment nya jangan lupa^^
Syukron.

A Religious BoyWhere stories live. Discover now