Mengantar Azkayra

1.3K 69 14
                                    


وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ

"Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah (datangnya)".

(Qs. An Nahl: 53)

Alhamdulillah,
Sampai hari ini Allah swt masih memberiku nikmat yang salah satunya yaitu nikmat bernafas dan menghirup udara segar di kampung ini,

Jam menunjukkan sekitar pukul 07.00 dan berhubung aku sedang memiliki waktu luang, aku pun meminta izin pada abi sebelumnya untuk menggunakan motor antik beliau.

Ya, sekedar untuk berkeliling kampung saja niatnya, karena sepertinya akan lebih mantap jika aku berkeliling menghirup udara pagi yang segar dengan motor antik abi yang masih ramah lingkungan ini.

"Dzakir berkeliling dulu abi, Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh" ucapku pada abi setelah menyalakan motor antik ini.

"Iya nak, hati-hati. Wa'alaikumsalam..."

Setelah mendengar balasan abi, akupun mulai pergi dengan motor ini keluar dari area rumahku menuju jalanan perumahan di kampung ini.

Tak lupa pula aku menyapa beberapa tetangga baik ibu-ibu yang tengah berbelanja sayur, bapak-bapak yang ku lewati, tukang ojek di setiap pengkolan, sampai anak-anak kecil yang terlihat mulai berangkat ke sekolahnya masing-masing.

"Assalamu'alaikum Dzakir!" ucap beberapa dari orang tersebut.

"Wa'alaikumsalam warahmatullah..."

"Assalamu'alaikum nak Dzakir."

"Iya Wa'alaikumsalam warahmatullah,"

Jawabku ramah pada mereka sambil menundukkan kepalaku sedikit.

"Oy mau kemana kir?" tanya salah satu tukang ojek di sebuah pengkolan secara tiba-tiba.

Aku memberhentikan motorku sejenak untuk menjawab pertanyaan beliau, "Keliling saja bang, cari angin.. Kapan lagi kan? Haha"

"Oalah yaudah hati-hati kir!" balasnya sedikit berteriak sambil melambaikan tangan.

"Siap bang, duluan nih bang, Assalamu'alaikum..."

"Wa'alaikumsalam!"

Aku pun kembali melajukan motorku meninggalkan pengkolan ojek tersebut, tak berapa lama kemudian aku melihat wanita dengan mengenakan gamis berwarna merah maroon dan terdapat motif bergaris dibawahnya yang dapat kutebak, ia adalah Azkayra.

Saat tepat berada di belakangnya, kunyalakan klakson motorku untuk mengejutkannya.

Tiin! tiin!

Tepat saat klakson dibunyikan, terlihat wanita didepanku terkejut hingga terjatuhlah beberapa lembaran kertas yang ia pegang, aku yang melihat hal itu pun segera turun dari motor untuk mengambil lembaran-lembaran kertas yang berserakan tersebut.

A Religious BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang