A Religious Boy

Zulaikha mengajar ngaji?

"Tolong biarkan aku berusaha dengan cara ku sendiri dalam mempertahankan dan menunjukkan perasaanku ini, Ya Allah."

Seperti hari-hari biasanya.
Setiap hari Senin sampai Sabtu di Masjid Al-Qari pasti selalu ada pengajian bagi kalangan anak-anak perempuan maupun laki-laki, baik berusia 5 tahun sampai belasan tahun.

Dan pengajian biasa dilaksanakan ba'da Maghrib sampai menjelang Isya.

Seperti biasanya pula, Azkayra dan Dzakir harus datang lebih awal karena harus mempersiapkan pembelajaran untuk mengajar ngaji para murid tpa.

Namun pada hari ini ada sesuatu yang mengganjal, terlihat sosok wanita memasuki bilik ruangan tempat Azkayra mengajar anak perempuan mengaji.

Langkah kakinya begitu lembut dan terdengar santai saat memasuki ruangan tersebut.

Siapa dia?

"Assalamu'alaikum,"

Terdengar suara yang tidak asing bagi Azkayra, dan sangat ia kenali.

Apa itu Zulaikha?

Azkayra beranjak dari duduk nya dan berjalan menghampiri pintu, tanpa disadari pintu sudah terbuka dan menampakkan sosok wanita bertubuh ramping, berwajah cantik itu melangkahkan kakinya memasuki ruangan tempat Azkayra mengajar ngaji.

"Wa'alaikumsalam,
Zulaikha?"

Tanya Azkayra sedikit terkejut karena dia melihat sahabatnya datang berkunjung ke tempat pengajiannya. Eh? Berkunjung? Apa dia berkunjung kesini untuk menemui Azkayra?

"Zulaikha, kamu ngapain kesini? Kan bisa kerumah nanti kalau mau main... Tumben kamu berkunjung ke Masjid dan menemui ku mengajar ngaji."

Ucap gadis cantik bernama Azkayra itu yang tersenyum ceria melihat kedatangan sahabatnya yang ia fikir datang untuk mengunjungi dan menemani nya mengajar.

"Berkunjung?"

Kata itu terlontar dari mulut Zulaikha dan menatap Azkayra yang terlihat aneh(?)

"Azkayra, mulai saat ini aku akan mengajar ngaji disini juga. Kamu gapapa kan kalau harus membagi lapak denganku? Lagi pula aku udah dapet izin dari Pak Haji Rasyid kok, dan kebetulan murid perempuan kan banyak. Jadi ya mungkin dengan adanya aku jadi bisa meringankan pekerjaan kamu disini juga,"

Sambung Zulaikha yang begitu lancar nya ia berbicara di depan sahabatnya itu sambil sesekali dia melihat lihat keadaan para murid tpa perempuan yang sedang hafalan, lalu menatap Azkayra kembali dan tersenyum manis.

Azkayra terlihat bingung, dan kemudian dia menganggukkan kepalanya serta membalas senyuman sahabatnya itu.

Tidak seperti biasanya.

Dulu saat aku tawari dia membantuku mengajar, dia bilang tidak bisa karena sibuk mengajar les bimbel.

Tapi kenapa sekarang tiba tiba dia mau jadi guru ngaji sedangkan posisinya saat ini sudah ada Dzakir yang membantuku mengajar murid tpa laki-laki.

Azkayra mulai memikirkan hal-hal aneh dalam fikiran nya mengenai keputusan sahabatnya itu.

Padahal dulu Zulaikha menolak menjadi guru ngaji, tapi saat ini sudah ada Dzakir kenapa dia malah mengajukan diri mau menjadi guru ngaji? Padahal posisinya dulu sudah ditempati Dzakir, dan kenapa sekarang dia mau membagi 2, posisi Azkayra menjadi guru ngaji diruangan ini? Apa maksudnya?

"Oh begitu, yaudah kamu bantu aku ya Zulaikha... Murid nya memang cukup banyak. Beda dengan murid laki-laki yang Dzakir ajar. Aku seneng deh ada temen ngobrol disini jadinya,"

Jawab Azkayra yang mencoba menghilangkan fikiran aneh nya pada Zulaikha dan merangkul lengan Zulaikha gembira lalu mengajak Zulaikha duduk di lantai beralaskan karpet itu.

"Hehe iya dong, aku kan mau membantu sahabat tersayangkuuu ini~"

Saut Zulaikha menggoda Azkayra sambil menyenggol lengan Azkayra dan akhirnya mereka berdua terkekeh bersama.

Dan saat itu juga Azkayra melupakan fikiran fikiran anehnya yang terpintas begitu saja saat kedatangan Zulaikha yang bilang menjadi guru ngaji serta membagi 2 lapaknya diruangan ini.

"Uluhh emang deh kamu doang yang ngertiin aku, Zul."

Kekeh Azkayra sambil tertawa geli.

"Iya dong, aku mah pengertian. Emang nya doi yang gak pengertian dan gak peka peka.. Huffh!"

Celoteh asal terlontar dari mulut Zulaikha dan sukses membuat mereka berdua tertawa lepas.

"Hahahaha, dasarr kamu alayyy," ucap Azkayra sambil tertawa.

"Ahahaha, biarin alay yang penting cantik~" saut Zulaikha dengan percaya dirinya.

Mereka benar benar tertawa lepas layaknya sahabat yang baru bertemu setelah sekian lamanya terpisah.
Padahal mereka sering banget main dan bertemu.

Dan mungkin saat ini candaan dan tawa mereka terdengar sampai bilik ruangan sebelah tempat Dzakir mengajar ngaji. Mungkin?

Dan tiba tiba Azkayra menutup mulut Zulaikha yang tertawa begitu lepas.

"Ssutttt! Berisik. Murid lagi hafalan dan di bilik sebelah ada Dzakir yang lagi ngajar, nanti kedengaran gimana?" ucap Azkayra sambil menutup mulut sahabatnya itu dengan tangannya.

Zulaikha diam dan mengangguk lalu tersenyum mendengar nama Dzakir terlontar dari mulut Azkayra.

Dzakir di bilik sebelah?
Alhamdulillah,
Sekarang aku bisa selalu melihatnya dan mungkin akan lebih sering berinteraksi dengannya disini.

Akhirnya usahaku membujuk Pak Haji Rasyid untuk aku mengajar ngaji disini tidak sia-sia.

Posisi Dzakir begitu dekat denganku saat ini.

Aku harus bisa mendapatkan hati Dzakir!

Aku sudah berusaha sejauh ini.

Bismillah.

Begitulah batin Zulaikha saat ini, hatinya terasa berbunga-bunga, karena akan setiap harinya dia melihat Dzakir dengan dekat dan memberikannya peluang untuk berinteraksi banyak dengan Dzakir serta mendapatkan hati lelaki yang ia sukai itu dengan caranya sendiri.

Dan Azkayra hanya terdiam melihat tingkah sahabat di depannya itu yang tersenyum malu sambil menundukkan pandangannya.

Ada apa sebenarnya dengan Zulaikha?

Kenapa dia jadi aneh dan suka senyum-senyum sendiri begini akhir akhir ini? (Batin Azkayra)

***
Zulaikha :

Assalamu'alaikum Ukhti Akhi^^
Aku balik lagi hehe.
Gimana hayoo menurut kalian part ini, kenapa Azkayra masih ga peka ya kalau sahabatnya suka sama Dzakir.
Kira kira kapan Azkayra bisa peka kalau sahabatnya itu sebenernya juga suka sama Dzakir?
Dan kira kira Zulaikha tau gak ya kalau Azkayra sebenernya juga suka sama Dzakir?
Tetep ikutin ceritanya ya readers^^
Jangan lupa Vomment nya:)
Vote&Comment kalian sangat berharga :)
Syukron:)