5 - MENAHAN DIRI

17.2K 1.6K 73
                                    


MENAHAN DIRI

Kesepian, kesendirian, ketertinggalan. Adalah dasar yang paling manusia takuti.

Dibanding patah hati dan takut tak bisa mencari pengganti.

—Keenan Samudera—

***

PELAJARAN terakhir usai dibarengi desahan lega anak-anak setelah ulangan matematika yang mendadak. Keenan sudah memasukkan semua buku-bukunya ke dalam tas saat Rendi dan Geri justru menghadang langkahnya keluar kelas dengan sebuah tatapan meneliti.

"Eh, cegat-cegat! Jangan biarin Keenan lewat!" Rendi teriak heboh pada Geri di ujung pintu. "Duh, buruan!"

"Lo bedua ngapain?" tanya Keenan mulai jengah. Sedang Niko terkekeh geli di belakangnya.

Lalu, Geri mengusap dagu seraya memerhatikan Keenan dari atas ke bawah. "Kita mau interview sama lo. Sapa tau dapet tips biar dideketin cewek bening itu kek begimana."

Keenan memutar bola mata.

"Gue dulu yang nanya." Rendi memulai. "Gimana cara lo bisa deket sama Ratu?"

"Mata lo buta? Kapan gue deket sama itu cewek."

"Lo kira mata gue katarak? Tadi pagi lo ngobrol sama dia!"

"Gue cuma negur dia biar gak ngalangin jalan." elak Keenan.

"Setau gue cowok manapun yang mau ngobrol sama Ratu harus jaga jarak minimal 2 meter. Kalo gak mau kena bogem." Rendi mengusap wajah kasar. "Dan gue rasa lo tau soal itu."

"Jadi maksud lo gue harus peduli?" sahut Keenan santai, berbeda dengan Rendi dan Geri yang cukup terkejut mendengar itu. "Denger ya. Seharusnya lo pada tau kayak gimana pandangan gue ke cewek itu."

"Bullshit, Sob." ujar Geri mengibaskan tangan ke wajah Keenan. "Secuek-cuek cowok di sini juga gak bakal nolak kalo Ratu yang ngajak pacaran duluan. Kakek gue yang udah bungkuk aja pasti mau."

Keenan tidak menahan dengusannya mendengar itu. "Lo tau siapa orang yang paling gak gue suka di dunia ini?"

"Gay?" Rendi memikirkan kembali kalimatnya. "Orang gila?"

"Mantan lo?" tebak Geri asal.

"Gue gak punya mantan!" sentak Keenan.

"Abnormal berarti lo. Sama kayak Ratu."

Keenan bisa saja membuat Geri menutup mulut jika cowok itu masih melanjutkan kalimatnya. Sebelum itu terjadi, Niko lebih dulu membuat Geri bungkam dengan perkataannya.

"Bacot aja, Ger." sahut Niko, kemudian tertawa. "Lo sendiri aja suka nonton anime yaoi di pojokan kelas."

"Idih! Kok gue baru tau?" Rendi merasakan kulitnya meremang seketika. "Jangan deket-deket gue, Ger. Gay itu nular. Bahaya."

Setelahnya Geri meninju bahu Rendi. "Gue normal, kampret. Masih bisa horni sama cewek."

Keenan tidak memiliki waktu untuk meladeni teman-temannya. "Minggir lo. Gue mau lewat."

Geri sudah ingin berbicara, tapi Keenan lebih dulu menatap tajam. Keenan sendiri mulai risih dengan tatapan anak-anak lain yang juga memerhatikan mereka sambil lalu. Kemudian ponselnya yang terus menampilkan pop up pesan membuat Keenan melirik ke arah Niko yang dibalas dengan anggukan.

"Minggir-minggir." Niko mengambil alih. Mendorong bahu Rendi dan Geri menjauh dari pintu. Lalu mempersilahkan Keenan keluar setelah mendapatkan pelototan dari cowok itu karena kalimat sebelumnya. "Sorry si Keenan gak bisa diwawancara karena hari ini ada kencan buta."

RATU (TAMAT)Where stories live. Discover now