PROLOG

57.7K 2.7K 118
                                    

Assalamualaikum teman-teman pembaca wattpad "HFCREATIONS". Hari ini kami memberikan cerita terbaru berjudul "RATU" . Semoga kalian suka dengan ceritanya dan selalu terus baca cerita RATU ya. 

Selalu support RATU. Terima kasih banyak dan selamat membaca ^^


*****

PROLOG

Manusia hanya memiliki satu hati.

Untuk itu, Tuhan menciptakan banyak rusuk agar tetap terjaga.

-Ratu Kenarya-

***

RATU, sebuah nama yang tidak asing dalam buku agenda bimbingan konseling siswa. Sebuah julukan milik seorang perempuan yang cukup dikenal banyak orang di sekolah. Dan sebuah panggilan untuk perempuan yang tak ayal membuat cowok-cowok meneguk ludah.

Oh, tentu. Bukan oleh wajahnya yang cantik bak ratu di kisah dongeng atau bibirnya yang merah alami. Melainkan sikap pongahnya begitu tengah menolak anak-anak cowok yang menembaknya terdengar cukup menyakitkan.

Namun, dari sekian banyak keonar yang dibuatnya. Dan banyaknya masalah yang ditimbulkan perempuan itu. Ratu, mungkin satu-satunya murid yang tidak pernah bisa dikeluarkan dari sekolah.

Begini contohnya.

"Eh, kemarin lo menang tanding karate lagi, ya?" suara melengking di sebelahnya membuat Ratu menoleh. "Sumpah, ya. Setau gue cewek-cewek itu hobinya ke mall, ke kelab. Lah, ini malah ikutan tanding karate. Ah, emang cewek abnormal, sih, lo."

"Heh, itu karena lo belom pernah ngerasain yang namanya menang sambil nikmatin ekspresi lawan lo waktu mereka kalah." setelah menyanggah ujaran Alana. Ratu lalu berjalan menuju kantin diikuti Alana di belakangnya. Namun, lagi-lagi, ia justru jadi pusat perhatian setelah dirinya yang berhasil memenangkan pertandingan karate dua kali berturut-turut menjadi topik hangat di sekolah. "Ya...selagi gue masih bisa sumbangin piala ke sekolah. Senakal-nakalnya gue juga gak bakal dikeluarin dari sekolah, kan?"

"Modus lo!" Alana menggeleng tidak percaya sembari mengambil tempat duduk di kantin paling pojok. Sedetik setelahnya, dahinya berkerut heran ketika menemukan sebuket bunga, dua buah cokelat yang terikat pita, dan satu tangkai bunga mawar yang terletak di atas meja. "Perasaan gue udah booking tempat ini, deh. Ck, siapa yang ngambil tempat booking gue, sih?!"

Dari sekian banyak masalah yang terdaftar di buku agenda milik guru BP. Mungkin Ratu lebih suka menciptakan kegaduhan yang seperti ini.

Tepat setelah ia menemukan tiga cowok berseragam sama sepertinya, tiba-tiba muncul di belakang dan berdiri membentuk formasi mengelilingi dirinya sambil sesekali melemparkan senyum.

"Ratu," laki-laki bernama Alan itu memanggil. Memberanikan diri untuk memberi sebuket bunga yang sejak tadi terletak di atas meja. "Lo bisa pikirin baik-baik dulu tentang ajakan gue waktu itu. Gue juga bakal nunggu jawaban lo dengan sabar, kok."

"Gue juga, Ratu." kali ini giliran cowok yang membawa cokelat yang berbicara, yang Ratu tahu bernama Lionel. "Kalo lo jadi pacar gue, gue bakal lakuin apapun buat lo. Intinya, lo bakal selalu bahagia di sisi gue."

Sekuat mungkin Ratu menahan umpatannya dan memilih menunggu satu cowok lagi di depannya untuk berbicara. Laki-laki berkacamata tebal dan ber-nametag ­Bobby itu rupanya menarik perhatian Ratu. Jarang sekali bukan? Seorang cowok cupu memberanikan diri untuk berhadapan dengannya.

RATU (TAMAT)Where stories live. Discover now