62 - Menunggu

45.2K 1.8K 77
                                    

     Ghea menghela nafas sebentar, lalu menatap bangunan besar dan ramai itu. Dia memejamkan matanya sebentar memantapkan hatinya memasuki rumah sakit tersebut, Ghea sudah sedikit kembali segar mungkin karena di rumah dia tertidur. Gadis itu melirik jam yang melingkar di tangannya, menunjukan pukul 13.00 WIB, dia pulang ke rumah jam 06.00 pagi tadi.

     Kabar mengenai Kenzo, Andra dan Caca setelah peristiwa itu tidak di ketahui lagi oleh Ghea. Ghea berpikir tidak mungkin jika mereka dipenjara, mungkin hanya diberi sanksi untuk efek jera karena mereka masih bersekolah. Dengan teguh, dia melangkahkan kakinya masuk.

    Ghea membuka knop pintu ruangan Alam, hal pertama yang dia liat adalah Fani yang tertidur pulas di samping brankar Alam. Dia berjalan mendekati Fani dan membangunkannya karena tidak tega melihat Fani tertidur dengan posisi seperti itu.

"Ma, bangun!" ucap Ghea seraya menggoyang-goyang pelan tubuh Fani.

  Fani membuka matanya saat mendengar suara yang memanggilnya.

"Eh Ghea, udah lama? Tadi Mama ketiduran, ya?" ucap Fani sambil menegakkan tubuhnya.

"Baru aja dateng kok, Ma," jawab Ghea seraya mencium punggung tangan Fani.

"Mama pulang aja istirahat, biar Ghea yang jaga Alam di sini," seru Ghea menatap sendu Alam.

"Tapi gak apa-apa Mama pulang?" tanya Fani tidak tega.

"Gak apa-apa, Mama juga harus istirahat, kan tadi Ghea udah, sekarang gantian mamah yang istirahat," ujar Ghea, dia tersenyum pada Fani.

"Ya udah, Mama pulang dulu, nanti balik lagi sekalian mau ambil baju," ucap Fani seraya bangkit dari duduknya.

"Iya Ma, santai aja Alam ada Ghea yang jaga. Hati-hati dijalan, Ma," ucap Ghea.

"Iya," balas Fani lalu keluar dari ruangan Alam.

    Ghea duduk di kursi yang tadi Fani duduki, matanya kembali berkaca-kaca melihat Alam yang belum ada perubahan. Dia menguatkan dirinya agar tidak kembali nangis, Alam tidak menyukai dirinya saat menangis, Alam akan memeluknya saat Ghea menangis. Tapi, sekarang Alam yang membuat Ghea menangis.

"Kapan sadar? Mau bikin gue sedih terus?" tanya Ghea, menatap Alam sendu.

   Ghea membuka Sling Bag yang dia bawa dan mengeluarkan dompet, dia teringat sesuatu, lalu mengambil dari dompetnya. Yaitu, foto yang Alam berikan beberapa hari yang lalu. Dia belum melihat karena waktu itu dia langsung memasukannya ke dalam tas. Air matanya lolos jatuh ke pipinya, saat melihat foto yang diberikan Alam adalah saat pose Alam yang merangkul bahu Ghea sambil mencium puncak rambut Ghea.

"Gak boleh nangis lagi, gak?" ucap Ghea pada dirinya sendiri, sambil menghapus sisa air matanya.

    Ghea menidurkan kepalanya di samping lengan Alam sambil memandangi foto yang sedari tadi dia pegang. Dia sudah berjanji pada dirinya sendiri agar tidak menangis.

***********

     Ghea kembali ke rumah sakit setelah pulang sekolah, ini sudah hari ke-empat Alam belum juga sadarkan diri. Dia pergi ke rumah sakit untuk menggantikan Fani menjaga Alam, lalu Ghea meminta Fani untuk pulang dan istirahat.
 
     Seperti sekarang, Ghea sudah berada di ruangan rawat Alam. Lagi, adalah kata yang Ghea selalu ingat, saat melihat Alam yang lagi dan lagi belum sadarkan diri itu.

"Kapan sadar? Gak mau jagain gue lagi?" gumam Ghea.

    *******

     Ghea kembali ke rumah sakit setiap hari, ini sudah hari ke 7 dia selalu mendatangi rumah sakit. Dia berharap ada suatu keajaiban yang terjadi pada Alam. Dia sudah berada di ruang kamar rawat Alam setengah jam yang lalu. Seperti biasa, jika Ghea ke rumah sakit setelah pulang sekolah,dia akan menggantikan Fani menjaga Alam.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Where stories live. Discover now