56 - Ancaman

42.6K 1.7K 30
                                    

       Hari-hari Ghea membaik sejak tidak ada lagi Caca di dalam kehidupan. Sekarang, Ghea dan sahabat-sahabatnya sedang makan di kantin bersama Alam dan teman-temanya, sepertinya mereka semua sudah akur. Caca dan Kenzo hingga saat ini belum diketahui keberadaannya, Kevin dan anak buahnya belum berhasil menemukan Caca dan Kenzo, hingga sekarang masih diadakan pencarian.

"Bagi minum," ucap Alam yang berada di sebelah Ghea yang sedang meminum jus mangganya.

  Ghea menoleh pada Alam, "Nih," jawab Ghea sambil memberi gelas jus mangga yang dia pegang.

"Chell anter ke kamar mandi, yuk!" ajak Ghea.

"Oke," jawab Rachel dan bangkit dari duduknya.

"Ke kamar mandi dulu, titip hp gue," ucap Ghea pada lainnya lalu bangkit berdiri.

    Ghea dan Rachel pergi ke luar kantin menuju kamar mandi, hpnya dia tinggal di atas meja.

"Kenzo sama Caca belum ketemu, ya?" tanya Desfi sambil memakan snack.

"Belum, masih dicari Kevin sama yang lainnya," jawab Steve yang sedang bermain game.

     Hp Ghea berdering menandakan pesan masuk, Alam yang melihatnya mengambil hp Ghea dan membaca pesan dari siapa, Alam tidak peduli jika nanti Ghea marah.

+0815849XXXX
Gue bakal ganggu hidup lo, Ghea, karena lo udah ngusik kehidupan gue. Jangan berharap lo bakal lolos dari gue. Gue selalu berada di sekitar lo. Semoga kita cepat bertemu:)

    Tangan Alam mengepal sedangkan rahangnya mengeras, orang yang duduk di meja itupun menyadari jika ada perbedaan dari Alam.

"Kenapa lo?" tanya Kay pada sikap Alam yang tiba-tiba berubah.

"Ada yang ngancam Ghea," ucap Alam seraya melihatkan isi pesan dari nomor yang tidak diketahui ke sahabat-sahabatnya Alam dan Ghea.

"Anjir...pasti Kenzo kalo gak si Caca," seru Reynand membaca isi pesan hingga akhir.

"Iya tuh, udah pasti 'kan soalnya anak buahnya Kevin lagi ngejar mereka," sambung Steve, setuju dengan Reynand.

     Alam langsung menghapus pesan itu agar Ghea tidak mengetahuinya dan cemas, lalu menaruh kembali hp Ghea ke tempat semula.

"Jangan ada yang kasih tau tentang ini ke Ghea," seru Alam, yang lainnya hanya mengangguk.

"Ghea harus lo jaga Lam, dia dalam bahaya," seru Desfi yang mai khawatir dengan sahabatnya itu.

"Kalian juga, jangan pernah ninggalin Ghea sendirian," suruh Alam, dia menghela nafas gusar.

"Pasti dijagain," jawab Reva.

"Lagi pada omongin apa sih?"

   Semua orang yang duduk di meja itu menegang dan membalikan badan ke sumber suara.

"Di tanya bukannya di jawab, ngomongin apa?" tanya Ghea mengulangi ucapannya.

"Gak lagi ngo-ngomongin apa-apa, Kak," jawab Najwa gugup.

"Serius banget," seru Ghea dan kembali duduk di tempat semula.

"Biasa aja," sambung Shifa.

"Pulang gue anter," ucap Alam, Ghea hanya mengangguk.

"Ghe, kalo mau keluar ajak-ajak kita ya. Jangan keluar sendirian," kata Desfi menoleh pada Ghea yang baru saja duduk.

    Ghea mengerutkan dahinya, "Kenapa gak boleh keluar sendiri?"

"Gak apa-apa, ajak kita kalo mau keluar," jawab Desfi cepat.

"Kalo gue gak lupa," balas Ghea lalu terkekeh.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Where stories live. Discover now