41 - Permen

44.8K 2K 103
                                    

Ghea turun dari kamarnya yang berada di lantai dua setelah bersiap-siap untuk berangkat sekolah. Seperti kemarin, Ghea dan Alam akan berangkat ke Sekolah bersama menggunakan motor Sport milik Alam. Saat Ghea menuruni tangga satu persatu, dia melihat Alam yang sudah duduk manis di meja makan dan sudah ada dua piring nasi goreng untuk sarapan.

"Pagi, Babe," seru Ghea, dia melangkahkan kakinya mendekati Alam.

Alam mengerutkan dahinya, sepertinya Ghea sudah gila, "Tadi lo ngomong apa?"

"Pagi, babi," seru Ghea lalu terkekeh.

"Sialan, cepet makan!" suruh Alam, dia memberi piring berisi nasi goreng pada Ghea.

"Iya-iya, bawel zayang," ucap Ghea, dia mendudukkan dirinya pada kursi yang berhadapan dengan Alam.

"Lo gak bisa bahasa indonesia yang benar? Bukan pake Z, tapi S," koreksi Alam.

"Pengen banget ya, dipanggil sayang?" goda Ghea sambil menaik turunkan alisnya.

"Makan!" suruh Alam, tapi kali ini lebih tegas.

Ghea dan Alam memakan nasi goreng yang tadi disiapkan Alam.

"Lo yang masak?" tanya Ghea lalu menyuapkan sendok berisi nasi goreng ke mulutnya.

"Hmm"

"Lumayan gak buruk," ujar Ghea, dia melanjutkan makan nasi goreng.

*******

Alam dan Ghea turun dari motor dan berjalan ke kelas secara berdampingan. Seperti biasa, celetuk-celetukan siswi selalu saja terdengar.

"Kak Alam cool"

"Makin ganteng aja calon imamku"

"Kenapa harus sama Ghea, sih?"

Ghea dan Alam tidak menghiraukannya dan tetap berjalan.

"Alam mau aja jalan sama Ghea yang mau ngebunuh sahabatnya sendiri"

"Iya tuh, Ghea gak tau diri"

"Gak punya malu"

"Mereka gak cocok jalan bareng"

"Udah woi, nanti Ghea denger kan berabe"

"Biarin aja denger sekalian, gak tau diri kayak dia emang harus digituin"

Telinga Ghea memanas saat mendengar orang-orang membicarakan hal-hal jelek tentangnya. Ghea terus saja berjalan karena dia tidak ingin mencari masalah pagi-pagi dan akan merusak Mood-nya.

Gue panas-panasin aja mereka- batin Ghea, lalu menggandeng lengan kiri Alam. Alam hanya menoleh pada lengannya dan membiarkannya, tidak menolak.

"Ikhhhh Alam gue"

"Alam kok mau aja sih digandeng"

"Kok gue panas liat mereka"

"Gak cocok mereka, gue juga pengen"

"Gue juga kali, sama kak Alam"

Ghea tersenyum mendengar celotehan cemburu padanya yang bisa menggandeng lengan Alam.
Ghea berbisik pada telinga Alam.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Where stories live. Discover now