46 - Rachel dan Ghea

47.6K 2K 48
                                    

    Steve mengetahui kabar tentang Ghea kecelakaan saat dia membuka grup chat-nya. Tapi sayangnya, Ghea di rawat di Rumah Sakit yang berbeda dengan Rachel. Steve ingin menjenguk Ghea bersama teman-temannya yang lainya, tapi itu tidak mungkin karena takut kejadian tempo hari terulang kembali. Dia mendudukkan dirinya di kursi sebelah tubuh Rachel yang tidak sadarkan itu, sudah hampir tiga minggu Rachel di rawat rumah sakit dan tidak ada perubahan.

    Keadaan Rachel sudah membaik, hanya tinggal tunggu Rachel sadar saja. Steve menarik nafas dalam-dalam, dia akan sabar menunggu dan menjaga Rachel, terkadang dia berpikir apakah kata-katanya waktu itu menyakiti Reva saat di membentaknya? Tapi dia lebih fokus pada Rachel.

"Kapan sadar Chell? Ghea kecelakaan, lo gak mau jenguk dia? Dia nyusul lo tau, dia juga masih belum sadar," seru Steve.

    Rachel di alam bawah sadarnya bisa mendengar ucapan Steve, hanya saja dia tidak bisa berbicara dan membuka matanya. Di alam bawah sadar Rachel dia bertemu dengan seseorang.

    Rachel mengerjapkan beberapa kali matanya, dia sekarang berada disuatu tempat yang ditumbuhi rumput ilalang yang lebat, matanya menatap matahari yang memancarkan sinarnya terang. Dia menghela nafas pelan, rasanya di sini sangat damai tidak ada masalah lagi, matanya menatap perempuan di bawah ayunan. Rachel mendekat kepada sosok itu, dia sangat mengenal tubuh itu, walau terlihat dari belakang.

    Rachel mendekati dan berhenti di belakang perempuan berambut cokelat tersebut yang sedang asik dengan angin yang menerpa wajahnya.

"Ghea!" panggil Rachel pelan.

   Sosok perempuan tersebut menoleh dan tersenyum, matanya berbinar-binar saat melihat Rachel.

"Rachel, gue kangen sama lo?" ucap Ghea sambil memeluk erat tubuh Rachel.

"Kenapa lo ada di sini?" tanya Rachel melepas pelukannya.

"Gue udah capek Chell, gue udah merasa nyaman di sini, damai banget," jawab Ghea lirih sambil melihat awan.

"Tapi gimana Bunda lo? Alam? Papa lo?" tanya Rachel.

  Gadis itu menarik nafas dalam-dalam,"Gue juga gak tau, gue bingung harus balik atau tetap di sini."

"Mereka pasti sedih karena, kita balik aja yuk!" ajak Rachel sambil tersenyum, dia sudah terlalu lama di sini dan banyak yang menunggunya.

"Tapi, gue seneng di sini," jawab Ghea menatap sendu awan yang cerah.

"Tapi kasian sama yang nunggu kita," balas Rachel, tidak mungkin dia membiarkan Ghea pergi.

"Lo harus balik juga ya sama gue, gue kesepian nunggu lo. Akhirnya kita ketemu di sini," jelas sambil memeluk Rachel kembali.

"Oke kita pulang, semua orang menunggu kita," jawab Rachel sambil memeluk Ghea erat, seketika cahaya sangat terang menerpa tubuh mereka.

    Rachel menggerakkan jari telunjuknya, seperti datang suatu keajaiban. Steve yang ada di sampingnya menyadari ada gerakan dari Rachel, dia menggenggam tabgan Rachel.

"Chell, ini Steve," ucap Steve.

     Rachel membuka kelopak matanya pelan-pelan, cahaya masuk ke matanya saat membuka mata. Hal pertama yang dilihat Rachel adalah langit-langit ruangan berwarna putih.

"Syukur deh, akhirnya lo sadar juga," seru Steve menggenggam tangan Rachel, dia menghembuskan nafas lega.

    Rachel melirik saat ada yang menggenggam tangannya, matanya menoleh pada Steve.

Bad Girl VS Bad Boy {END} Where stories live. Discover now