Part 1🐢

77.2K 2.8K 62
                                    

Kringgggggg.......

Bunyi alarm yang sangat berisik itu berulang kali ingin membangunkan manusia yang masih nyenyaknya tidur di atas kasur dengan selimut yang melilit seluruh tubuhnya. Dia bahkan tidak terganggu oleh bunyi alarmnya yang bergema di dalam kamar yang cukup berantakan.

Buku-buku yang berserakan tidak pada tempatnya, pakaian yang memenuhi lantai dengan karuan dan juga pakaian itu tercampur dari yang kotor sampai yang bersih.

Seolah merasa terbiasa dengan keadaan tersebut, ia bahkan tidak pernah membersihkan kamar yang seperti kapal pecah itu, paling notok ia bersihkan hanya satu minggu sekali jika ia tidak malas.

Diluar kamar, terdengar suara langkah kaki dan disusul dengan ketokan didepan pintu. "Kakk.... apa aku harus membangunkanmu dengan air dingin?!"

Mendengar kata air dingin, manusia yang disebut kak itu segera membuka selimutnya dengan malas. Ia sangat anti dengan air dingin. Berjalan perlahan dengan mengaruk-garuk kepala yang gatal menuju pintu dan membukanya.

"Ya... aku sudah bangun." Menatap adiknya dengan horor. "Dan aku peringatkan padamu jangan pernah mengancamku dengan air dingin, mengerti!!"

"Terserahh..." pria muda itu segera meninggalkan kakaknya untuk menuju meja makan.

Setelah yang lain pergi, yang disebut kak itu menutup pintu kamarnya kembali dan berjalan kearah kamar mandi dengan malas. Membasuh tubuhnya cap mandi bebek, berganti pakaian dan juga merapikan bukunya.

Namanya Putri Rosealita D, Putri tercantik kedua di keluarga selain mamanya. Ia sangatlah cantik dan juga baik tetapi..... sikapnya berbalik dengan wajah yang ayu itu. Wajah yang cantik seperti dewi itu memiliki sikap yang pemberani bahkan terlalu berani dan konyol di mata semua orang.

Ia pernah menghajar segerombol pereman yang sedang mengancam nenek tua di jalanan yang sepi seorang diri. Tidak kenal takut dan membela nenek itu. Membantu adiknya yang imut dari para siswa nakal dan berani mengejar cintanya.

Yaaa... ia bertemu kembali dengan teman masa kecilnya itu. Teman yang entah pergi kemana di saat ia masih kecil. Teman yang menemaninya disaat ia sakit, menghiburnya dengan kata-kata manis dan juga berbagai macam jenis maninan yang ia miliki pada Putri. Putri mengakui kalau dia adalah cinta pertama dan juga terakhirnya, Namun....

Disaat pertama Putri masuk kuliah, cinta yang dulu sempat pergi kini kembali lagi, cinta yang dulu sempat Putri fikir akan hilang selamanya telah kembali dihadapannya, didepan matanya. Dan ternyata dia adalah senior di kampus barunya, pindahan dari luar negri. Bakatnya sangat luar biasa. Ia terkenal akan ketampanan, kepintaran, dan sikap dinginnya.

Lebih parahnya Putri hilang kendali. Didepan para siswa lain ia berjalan kearah teman masa kecilnya itu dan tiba-tiba ia berkata.

"Kak Leon, aku merindukanmu....."

Para siswa lain tertawa dengan sangat keras bahkan kedua sahabatnya yaitu Sinta dan juga Farel menertawakan tingkahya. Ia akhirnya sadar akan perkataannya dan melihat lurus kemanik mata senior itu. Putri tidak malu akan ucapannya tetapi ada satu hal yang membuatnya marah yaitu perkataan seniornya.

"Jangan sok kenal."

Hati Putri campur aduk, ada rasa marah, benci dan juga sedih. Teman yang dulu selalu bersamanya kini melupakannya dengan sangat gampang.

Selama seharian Putri tidak tidur, ia terus memikirkan kemungkinanya. Mungkin kak Leon hanya pura-pura tidak kenal dengannya, mungkin juga kak Leon sudah melupakan wajahnya karna dulu Putri sangatlah tembem dan imut berbeda dengan sekarang.

Putri terus memikirkan segalanya dan tetap memutuskan.

"Jika memang kak Leon telah melupakanku maka aku akan mengingatkan semuanya kembali."

Dan itu keputusan terakhirnya.
.
.
.

Putri memakai baju asalnya dan membiarkan rambutnya terurai, ia malas untuk menatanya. Putri turun menuju meja makan yang disitu sudah ada kedua orang tuanya dan juga adik kecilnya.

"Pagi mah, pah..... pagi adik kecilkuuu." Putri mencubit kedua pipi adiknya.

"Lepaskan!!" Daniel menepis kedua tangan Putri. "Jangan panggil aku seperti itu, aku sudah SMA.." Daniel memancarkan aura dinginnya dan itu tidak terpengaruh bagi Putri.

"Haisss.... adikku yang sangat dinginn."

"Terserah.." Daniel melanjutkan makannya dan setelahnya berdiri dari duduknya.

"Ehh Daniel apa kamu tidak menghabiskan makananmu." Clara, mama sekaligus wanita tercantik nomor satu dikeluarganya itu mengambil nasi untuk Putri dengan mengatakannya.

"El sudah kenyang mah..." Daniel mengambil tas yang tergeletak di atas sofa.

"El, kamu harus berangat bersama kakakmu!!" Ucap Valdo yang sedang meminum kopinya.

"El berangat sendiri saja pah.. kakak sangatlah lama." El yang ingin pergi tiba-tiba kerah belakang seragamnya ditarik oleh seseorang.

"Ehh... kamu bareng dengan ku, apa kamu tidak jera dengan para siswa yang ingin memukulmu kemarin hah!!" Putri menarik adiknya untuk duduk kembali. "Untung saja ada aku, coba kalau tida..."

"Aku bisa mengatasinya sendiri tanpa bantuanmu." Sela Daniel.

"Haisss... kau tidak bisa ilmu bela diri wekkk." Sambil memakan makanannya yang hampir habis

"Tapi aku punya otak."

"Sudah-sudah kalian berangkat sekarang."

Setelah menyelesaikan sarapannya Putri dan juga Daniel berangkat kesekolah dan kampus masing-masing. Dengan pasrah Daniel menuruti perkataan semua orang.

Hari ini sahabat Putri tidak bisa berangkat bersama dan juga karna sekolah lumayan dekat mereka berdua memutuskan untuk naik bus saja. Mereka memanglah keluarga yang terpandang tetapi Clara sudah mendidik untuk bersikap sederhana.

Setelah sampai mereka turun di depan gerbang sekolah SMA milik Daniel. "El ku sayang jika masih ada siswa yang ingin mengeroyokmu jangan sungkan dan cepat hubungi.... ehhh El.... woiiii..."

Daniel tidak menghiraukan kakaknya dan pergi. Tetapi sebelum peegi ia mengatakan untuk Putri juga berhati-hati dijalan. "Huh... dasar adik durhaka."

Putri segera pergi menuju kampusnya dan berjuang untuk cintanya bukan malah untuk ilmunya, ia terlalu malas untuk berfikir tentang itu. Perfikir lebih baik mengejar cintanya saja.










TBC🐢

This Is Me (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang