04. Masa Lalu yang Kembali

1K 58 29
                                    

BERSYUKUR KARENA AKU MASIH BISA LANJUTIN INI CERITA 😇

MAAFKAN LAH KALO AKU UPDATE-NYA SELALU LAMA DARI CERIRA INI ATAU DUA CERITA YANG LAINNYA. INI TENTU BUKAN TANPA ALASAN, UPDATE-NYA NGARET PASTI SELALU ADA ALASANNYA. DAN KAYA MINGGU INI SAMPAI 3 TAHUN KEDEPAN, KAYAKNYA AKU GAK BISA SESERING ITU UPDATE-NYA KARENA AKU DI HARUSKAN SIBUK DENGAN DUNIA NYATA 😞 JADI MAAFKAN LAH 🙏 DAN DO'AKAN LAH, BIAR SEMUA URUSAN AKU ITU LANCAR SAMPAI AKU BISA UPDATE MINIMAL SEMINGGU SEKALI 👼

SEMOGA KITA DI PERTEMUKAN DI PART SELANJUTNYA ❤

BYE 👻

_-_-_-_-_

"Ayah, ayah!"

Mendengar suara lembut seorang anak kecil, membuat Aldi menundukan kepalanya untuk melihat kearah kakinya yang di sentuh oleh tangan mungil pemilik suara tadi.

Disaat Aldi mendapati wajah menggemaskan seorang anak kecil yang tidak lain adalah Raina, senyuman terukir di wajah Aldi dengan sempurna. "Ada apa, sayang?" Aldi sedikit berjongkok mensejajarkan tinggi Raina, lalu tangannya mencubit sebelah pipi Raina yang tembam. "Kenapa belum tidur, hem?"

"Lain gak bisa tidul." Raina menjawab sambil merentangkan kedua tangannya kearah Aldi, pertanda jika dia ingin di gendong oleh ayahnya. (Rain gak bisa tidur)

Aldi yang tahu apa yang diinginkan oleh gadis kecilnya itu, akhirnya menerima uluran tangan tersebut sampai tubuh Raina terangkat didalam gendongannya. "Ini udah malem, loh." Aldi sedikit melirik kedalam kamarnya untuk melihat jam dinding besar yang tergantung tidak jauh dari tempat tidurnya. Dan jam dinding tersebut ternyata sudah menunjukan pukul delapan malam yang dimana biasanya Raina sudah tertidur pulas.

"Bunda dimana?" Aldi kembali menatap Raina dengan beberapa kecupan yang dia berikan diatas pipi tembam Raina.

Disisi lain, Raina terlihat menggeleng pelan dengan kedua tangan yang melingkar di leher Aldi. "Lain gak tau," ujarnya dengan suara yang begitu menggemaskan. "Tadi Lain pula-pula tidul, telus bunda kelual, deh." (Tadi Rain pura-pura tidur, terus bunda keluar, deh.)

Aldi terkekeh mendengarnya. Raina memang terlampau jujur jika berucap. "Rain tidur sama ayah mau gak?"

"Mau, dong. Lain kesini juga kalena Lain pengin tidul sama ayah." (Mau, dong. Rain kesini juga karena pengin tidur sama ayah.)

"Ayo, ke kamar Rain sekarang!" Aldi mulai melangkahkan kakinya untuk meninggalkan balkon kamar yang baru dia tempati beberapa hari ini. "Sebelum bunda tau kalo Rain bohong, dan akhirnya bunda marah sama Rain," lanjut pria tersebut sambil mencium hidung gadis kecilnya.

Rain tersenyum lebar, lalu ikut mencium pipi ayahnya ketika mereka berdua sudah keluar dari kamar. "Kalo bunda malah, kan, ada ayah yang bisa buat bunda gak malah lagi sama Lain." (Kalo bunda marah, kan, ada ayah yang bisa buat bunda gak marah lagi sama Rain.)

Aldi menggelengkan kepalanya pelan karena tidak habis pikir dengan jawaban gadis kecilnya ini. "Meskipun kaya gitu, tapi Rain seharusnya gak boleh bohong sama bunda, loh." Aldi membuka pintu kamar Raina yang terletak disebelah kanan kamarnya. "Lain kali jangan bohong lagi, ya!"

"Iya, yah. Lain gak akan bohong lagi." (Iya, yah. Rain gak akan bohong lagi)

Aldi menurunkan tubuh Raina keatas tempat tidur berukuran sedang milik gadis kecil tersebut. "Sekarang, ayok tidur sama ayah."

Raina segera merebahkan tubuhnya di tempat tidur yang serba berwarna pink dengan gambar Hello Kitty. Bukan hanya tempat tidurnya saja, namun seluruh sisi kamar Raina juga dihias dengan gambar Hello Kitty. Aldi sengaja mendekor kamar Raina seperti ini, karena gadis kecilnya tersebut begitu suka dengan Hello Kitty.

Ex Boyfriend | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now