12. Serpihan Kebenaran Tentang Aldi

243 26 43
                                    

Niat Aldi berkunjung ke rumah Vero kali ini berjalan dengan lancar, tidak seperti waktu itu. Aldi berhasil bertemu dengan kedua orang tua Vero berkat janji temu yang mereka buat lebih dulu sebelum akhirnya Aldi berkunjung.

Alasan Aldi menemui kedua orang tua Vero kali ini bukan hanya sekedar untuk bersilaturahmi saja, tapi ia juga berniat membahas beberapa hal mengenai perusahan yang ditanganinya sekarang. Sebelum berpindah tangan kepadanya, perusahaan itu memang dikelola oleh ayah Vero atas persetujuan ayah Aldi waktu itu.

Perusahaan yang bertahun-tahun dikelola oleh orang lain, tentu membuat Aldi harus belajar lebih mengenalnya lagi. Ia harus mengenal beberapa masalah berusahaan, dan berbagai hal lainnya yang terjadi saat perusahaan dikelola ayah Vero.

Setelah membahas perusahaan, Aldi berbincang-bincang tentang banyak hal di ruang keluarga rumah Vero. Ibu Vero yang tadi sempat bergabung, kini sudah pergi ke dapur untuk memasak makan siang nanti.

"Nanti sekalian makan siang disini saja, Al," ajak ayah Vero kepada cucu dari kakak ibunya itu.

"Boleh, om."

"Vero juga nanti pulang pas makan siang, jadi nanti kita makan sama-sama," ucapan ayah Vero kali ini hanya bisa dibalas senyum oleh Aldi. "Om sudah dengar apa yang terjadi sama kalian. Om harap hubungan kalian bisa cepat membaik."

Aldi meremas-remas tangannya. Pria itu sempat menunduk, sebelum akhirnya kembali menatap ayah Vero. "Semua salah aku, om jadi wajar aja kalo Vero marah bahkan membenci aku."

Ayah Vero menghela nafas. "Kenapa tidak kalian bicarakan baik-baik saja daripada harus pakai tenaga?"

"Udah terlalu lama sampai aku gak tau harus mulai cerita darimana ke Vero, om."

"Jadi sampai sekarang kamu belum kasih penjelasan kenapa kamu waktu itu pindah, dan menghilang tanpa kasih kabar?"

"Belum, om."

"Om memang tidak tau juga alasan kamu mengenai itu semua, tapi om juga yakin kalo kamu punya alasan kuat. Om juga yakin kalo Vero mau dengar penjelasan kamu walaupun itu sangat terlambat."

Selain menghilang tanpa kabar di mata teman, dan juga sahabatnya, Aldi juga menghilang dari semua anggota keluarganya. Segala media sosial yang menghubungkan Aldi dengan mereka, Aldi hapus tanpa sisa dan setelah itu Aldi juga tidak membuat akun media sosial lagi. Tidak ada yang tahu kabar Aldi, dan Aldi sendiri juga tidak mencari tahu kabar mereka.

Selama bertahun-tahun, hanya kedua orang tuanya yang masih berhubungan dengan keluarganya yang ada di Indonesia, tapi itu pun tidak sering. Mereka hanya sesekali memberi kabar, terutama saat ada hal penting saja.

"Ngapain disini?"

Lamunan Aldi menghilang seketika setelah ia kembali mendengar suara berat yang dulu selalu terdengar menyebalkan. Aldi menatap pria yang berdiri tidak jauh dari sofa yang didudukinya, dan tebakannya benar jika itu memang Vero.

"Vero, yang sopan sedikit!"

"Gak banget harus sopan sama dia."

Kalimat seperti itu dulu selalu Aldi dengar dari Vero. Tapi sekarang berbeda, kalimat itu tidak lagi terdengar seperti candaan. Kalimat itu terdengar serius. Aldi bisa merasakannya dari tatapan Vero yang terlihat sangat enggan saat menatapnya.

"Vero, jangan seperti anak kecil lagi!"

"Siapa yang kaya anak kecil sih, yah?" Vero terlihat sangat kesal. Dari nada bicara ke ayahnya juga sudah terdengar jelas.

Didalam hati Vero yang paling dalam, ia bukan hanya kesal dengan Aldi saja. Ia juga kesal dengan ayahnya.

Waktu itu kedua orang tuanya tahu tentang kepindahan keluarga Aldi, dan mereka sama sekali tidak memberi tahu Vero. Bahkan kedua orang tuanya tahu Aldi pindah kemana, tidak seperti dirinya yang tidak tahu apa-apa. Dari sini, Vero merasa benar-benar tidak dianggap. Ia marah, dan rasanya itu wajar.

Ex Boyfriend | Jung JaehyunWhere stories live. Discover now