Klek---

"Zeyan keluar gak Lo! Gue lagi ganti baju bangsat!!" Teriak Aviela ketika mendapati sosok zeyan yang masuk ke dalam kamar tanpa mengetuk pintu.

"Biasa aja Napa sih? Sama gue juga" bukannya keluar ia malah masuk dan menutup pintu kamarnya.

"Lo gak usah ngedeket ke sini!" Aviela masih memegang seragam yang barusan di lepasnya guna menutup tubuh bagian atas nya yg hanya menggunakan tank top.

"Iya gak usah bacot deh, cepetan ganti sebelum pikiran gue melebar"

Aviela dengan segera memakai baju nya dengan cepat. Namun setelahnya ia lebih kaget dengan aktivitas zeyan.

Cowo itu juga sedang mengganti seragamnya, dan yang membuat Aviela harus menelan ludahnya adalah ketika perut sixpack zeyan terekspos sempurna.

"Mata Lo mau copot tuh! Gimana roti sobek gue? Menggoda kan?" Ujarnya mengedipkan matanya kepada Aviela.

"Biasa aja..." Balas Aviela berusaha mengalihkan pandangannya.

"Ah masa?"goda zeyan lagi yang sekarang sudah berada di samping gadis itu " viela~ liat sini dong masa gue di anggurin gini?"

"Zeyan awas gak Lo! Awas gue mau keluar!"

"Kalo mau keluar ya keluar aja. Lagian gue gak ngehalangin Lo kan?"

Mendengar ucapan zeyan barusan membuat Aviela malu sendiri. Ia tak mau berlama-lama di sana dan langsung keluar kamar.

•••
Aviela's pov

Gila aja tuh orang bikin jantung gue dag dig dug begini. Tapi kok gue kayak gugup ya tadi pas dekat dia? Ah udah lah.

Sekarang gue lagi di dapur. Lagi nata belanjaan gue sekalian gue beres beres.

Baru kali ini gue sibukin diri di dapur karena saat gue masih sama bonyok, gue gak pernah yang namanya main di dapur apalagi buat bersih bersih. palingan gue di dapur cuma buat sidikit belajar masak dan itu juga atas paksaan nyokap.

Tapi itu semua juga ada untungnya buat gue sekarang, gue jadi bisa masakin zeyan tanpa harus tiap hari makan di luar.

Saat gue lagi rapiin isi kulkas, tiba tiba Zeyan datang "Vi gue laper, Lo belum masak apa apa?" Ujarnya.

"Iya gue barusan aja selesai beresin ini jadi belum masak"

"Terus gue makan apa?" Tanya nya lagi

Gue bingung sekaligus kasian ngeliat dia yang sekarang lagi megangin perutnya "yaudah Lo mau makan apa? Gue masakin"

"Emm gue pengen ayam kecap tapi itu buat makan malem aja deh kalo sekarang gue makan Snack yang tadi aja gakpapa" gue liat dia langsung buka kulkas dan ambil satu Snack .

"Vi buatin gue jus jeruk ya,harus dingin banget pokoknya, boleh kan?" Tanya nya dan gue hanya ngangguk.

Selang beberapa menit gue udah selesai bikin jus dan gue tuangin ke dalam dua gelas, yang satunya lagi buat gue.

"Nih jus nya" gue kasih segelas buat dia dan gue ikutan duduk di sana.

Zeyan ngambil gelas itu dan dia natap gue "maksih" ucap nya dan gue angguki.

Suasana jadi hening. Entah kenapa gue ngerasa sekarang ini kayak canggung sama dia. Padahal tadi nya engga sama sekali.

"Heh! Elo Napa diem sih? Masih mikirin perut sixpack gue" tanya nya yang bikin gue sedikit kaget dari lamunan.

"Hidiiihhh najis amat mikirin perut Lo itu! Kayak tuh perut bagus banget"

"Kalo gak bagus ngapain juga Lo tadi liatin nya lama banget?" Zeyan tersenyum menaikturunkan alisnya.

Gue mendengus kesal "serah Lo deh" setelah itu gue memilih untuk fokus nonton tayangan televisi di depan gue yang bahkan gue gak tau plus gak tertarik sama tayangan itu.

•••

Sesuai permintaan zeyan, Aviela sudah memasakkan ayam kecap untuk makan malam mereka.

Tak lama setelah ia menata makanan di meja makan, zeyan menghampirinya "ini Lo yang masak semua?" Tanya nya dengan tatapan tak percaya.

"Terus Lo pikir siapa lagi? Gue melihara tuyul gitu buat bantuin gue masak?"

"Ya kali tuyul bisa bantu masak mending suruh bantuin nyolong duit orang deh biar lebih bermanfaat" zeyan berucap santai sedangkan Aviela memilih untuk tidak meresponnya.

Zeyan mulai memakan masakan Aviela, sedangkan Aviela sendiri sedang was was untuk menerima reaksi dari zeyan.

Zeyan mulai memasukkan nasinya ke mulut, namun tiba-tiba ia berhenti mengunyah makanannya dan itu membuat Aviela sedikit takut jika saja masakannya tidak enak.

"Sumpah ini enak banget. Bisa deh kayaknya Lo buka rumah makan terus jadi kerja sampingan Lo setelah pulang sekolah " reaksi yang di berikan zeyan cukup membuat Aviela lega namun di saat yang bersamaan juga membuatnya ingin membekap mulut cowo itu.

"Terus Lo ngapain? Santai santai aja gitu? Nunggu duit dari gue?"

"Becanda doang gue mah vi. Lo mah sensi amat " tawa ringan zeyan .

"Lo gak makan?" Lanjutnya.

"Ini juga mau makan gegara Lo aja yang banyakan ngomong makanya gue belum makan"

Zeyan yang mendengar itu langsung bangkit dari kursinya menuju kursi di samping Aviela.

"Aaaaa buka mulutnya dong biar gue suapin " zeyan mengarahkan sendok ke mulut Aviela.

"Vi buka mulut nya biar gue suapin " ujar nya sekali lagi.

Sadar atau tidak Aviela membuka mulutnya dan menerima makanan yang di suapi zeyan.

"OH MY GOD RAF!Kita datang di waktu yang tidak tepat" ujar seseorang dari arah ruang tamu.

Zeyan mengalihkan pandangannya menatap orang itu " anjirr gue kira maling Lo tiba tiba masuk rumah gue tanpa permisi"

Dua orang yang sedang berdiri di sana menyengir lebar tanpa rasa bersalah.

"Ngapain ke sini?"

"Mau main lah yan, lagian tadi gue telpon Lo malah gak di angkat. Jadi gue sama Rafi langsung ke sini" Alfa berujar panjang namun matanya tak sengaja menatap makanan di depannya yang sangat menggiurkan.

"Yan.. gue laper " Alfa sedikit merengek menatap zeyan.

"Najiss Al. Kalo mau makan ya makan aja gak usah ngerengek geli gue liat Lo"

"Makasih yan" itu bukan Alfa yang menjawab tetapi Rafi yang sekarang sudah mengambil piring nya.

"Tai Lo Raf lebih gercep dari gue" Alfa menjitak kepala sahabat nya itu pelan.

"Bodo amat yang penting gue makan"

Aviela yang sedari tadi merasa di kacangin menatap mereka seraya menggeleng kepalanya"Lo berdua gak di kasih makan apa sama keluarga Lo? Makan aja kayak orang kelaparan setahun"

" Gue gak makan dari tadi Vi, pulang sekolah langsung di ajak main ama Al " seru Rafi dengan mulutnya yang penuh.

"Lo berdua main gak ngajak gue gitu? Cukup tau sih gue" zeyan menatap kesal dua Sahabatnya.

"Heh ogeb Lo kan tadi bilang mau ke rumah bunda Lo jadinya kita ya gak ajak. Ya kan Raf? " Rafi mengangguk mantap .

"Hiya deh hiya " singkat zeyan yang sama sekali tidak di pedulikan dua orang itu.

°°°

Maap kalo ada typo nanti bakal di revisi kok insyaallah:)

Kasih komen dan saran biar aku bisa perbaiki kesalahan nya☺️

My Bad Husband [Completed] Where stories live. Discover now