Gathan#64

12.2K 655 112
                                    

"Kalo nabrak harus tanggung jawab! Itu namanya gak sengaja!"

"Kalo nabrak harus tanggung jawab! Itu namanya gak sengaja!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

GATHAN REVANORLD

¤¤¤

Bel pulang berbunyi, guru yang mengajar di kelas X IPA 2 telah keluar sedangkan para siswa segera memasukkan buku-buku mereka ke tas.

"Naa, hari ini kita shopping yuk. Sebelum ulangan," ajak Sheyla.

"Mending setelah ulangan baru kita shopping. Lagian, gue belum ada barang yang mau dibeli," jawabnya.

"Iih Na. Lo harus tau, lip mate sekarang lagi diskon gila-gilaan. Lo gak mau beli gitu?"

"Enggak ya, Shey. Gue lagi hemat. Okey? Bye!" ucap Alna seraya berjalan keluar kelas, meninggalkan Sheyla yang masih menampilkan raut wajah kesalnya.

"Alnaaa. Tungguin gue!" pekiknya seraya berlari kecil mengikuti Alna.

Sesampainya di depan kelas, raut wajah Alna berubah bingung ketika kedua temannya Salsa dan Kinan berlari dengan raut wajah panik ke arahnya.

"Alna! Na! Lo harus tau sesuatu!" Pekik Salsa dengan napasnya yang naik turun tidak teratur.

"Sesuatu apa?" tanya Alna yang ikut penasaran.

"Soal Gathan!"

Mendengar nama cowok itu, sontak membuat perasaanya khawatir, seribu pertanyaan mengenai cowok itu langsung terlintas di pikirannya.

"Gathan kenapa?!"

"Gathan tadi langsung pergi sama nyokapnya ke kantor polisi. Gue gak tau pasti karena gue baru dikabarin sama Evano kalo Gathan langsung pergi gitu aja pas nyokapnya nelfon dia," tuturnya menjelaskan.

"Hah? Kantor polisi, Sal?!" pekiknya tidak percaya, sebenarnya ada apa sih dengan cowok itu sampai harus berhubungan ke kantor polisi? Batinnya.

"Gue harus ke sana. Tolong share location alamatnya ke gue ya, Sal. Gue mau nyusulin Gathan," ucap Alna dengan nadanya yang panik, kemudian ia segera berlari secepat mungkin agar dapat menemukan cowok itu di sana.

Kamu kenapa lagi sih, Than?

Kenapa harus bawa-bawa polisi?

Harus banget ya, kamu selalu buat aku khawatir kayak gini?

Perasaannya campur aduk, otak dan hatinya tidak sejalan, pikiran negatifnya berusaha ia hilangkan, ia hanya ingin tahu kenapa cowok itu pergi ke tempat itu. Bukankah tempat itu hanya untuk orang-orang yang bermasalah dan mendapat masalah?

Keringat dingin yang membasahi kening Alna semakin mengucur, kedua matanya tidak terlepas dari kendaraan yang belum juga lewat di depannya. Sesekali, ia menghubungi cowok itu namun tidak ada jawaban. Tante Elina juga tidak mengangkat telfonnya.  Sungguh, Alna sangat panik dengan keadaan cowok itu.

GATHAN  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang